bab 1

70 6 0
                                    

[Name] dengan Blade pergi ke perpus.
Saat mereka tiba Blade sedang mencari buku dan sedangkan [Name] berkeliaran disana entah kemana.

Saat [Name] pergi ke satu lorong diperpus untuk mencari Blade lagi, Ia tidak sengaja melihat Blade sedang berbicara dengan seorang gadis, yaitu Kafka

Kafka adalah anggota club stellaron hunter. Gadis yang perfect dan cantik.

Disana [Name] mulai sedikit cemburu karena Kafka memegang tangan Blade. Ia mulai sedikit cemburu dan langsung keluar dari perpus segera, Ia tahu Ia bukan tandingan untuk Kafka.

[Name] selalu saja yang menjadi kedua, Ia mengingat dimana saat kelas 7 Ia menyukai seorang tapi Ia terpaksa harus melepaskan nya karena teman nya menyukai crush nya.

juga dipikir pikir bestie nya itu lebih cantik dari nya. Jadi [Name] berpikir bahwa Ia bukan tandingannya.


-

[Name] pun terus berjalan dan berjalan di lorong tanpa memperhatikan jalan nya sebelum Ia menabrak orang didepan nya.

[Name] hampir terjatuh untuk orang yang Ia tabrak reflek menangkap nya.  Orang itu adalah Dan Heng siswa pintar dan pendiam juga, Ia adalah trio anggota club astral express.


"[Name]?... Kamu gak papa?" Ucap Dan Heng dengan agak khawatir.

[Name] terkejut saat Dan Heng yang Ia tabrak, "ah!... Iya, maaf aku gak perhatiin jalan tadi, hehe" ucap [Name] yang memaksa tersenyum.

Dan Heng yang melihat itu merasa curiga ada sesuatu yang [Name] sembunyikan, "kamu... Beneran tidak apa apa kan?..." Ucap Dan Heng.

"Iya! Aku gak papa kok, kan aku anak tangguh, hehe" ucap [Name] dengan bangga.

Perilaku itu membuat Dan Heng tertawa kecil dan terenyum, "kamu mau kemana?" Tanya Dan Heng yang lalu melepaskan pegangan nya dari [Name].

"Uh, ke kelas" ucap [Name].

"Oh, sama mau pergi bareng bareng?" Ucap Dan Heng dengan senyuman.

"Boleh!" Jawab [Name] dengan semangat.

...

Blade sekarang sedang berjalan mencari [Name]. Ia heran mengapa [Name] meninggalkan nya tadi. Ia menjadi khawatir jika [Name] meninggalkan nya begitu saja.

Tapi seketika mata Blade menjadi tajam saat Ia melihat Dan Heng dengan [Name] berjalan bersamaan dan berbincang bincang bahagia.

Blade langsung menghampiri mereka berdua mengharapkan [Name]
untuk melihatnya.

[Name] menyadari Blade yang sedang mendekat ke arah nya
dengan Dan Heng

"Bjir kok kagak enak suasananya ya.." Ucap [Name] dalam hati.

[Name] berhenti diikuti Dan Heng yang berhenti juga dengan bingung mengapa [Name] berhenti.

Saat Ia lihat ke depan, raut wajah nya menjadi serius
Melihat Blade yang menghampiri
Mereka berdua.

"Eh.. Hi Blade.. Tadi maaf ya gw tinggalin soalnya gw tadi, uhhh mau ke toilet buru buru banget!" ucap [Name], beralasan.

Blade hanya terdiam menatap Dan Heng dengan serius dan tajam
Sebelum Ia melihat ke arah [Name], raut wajah nya masih sama
Tajam dan serius.

"... Lalu kenapa tidak bilang?..." Jawab Blade dengan nada suara yang serius

"Ehh.. Uhhh t-tadi.. Tadi mau bilang tapi liat kamu sama sih Kafka ngobrol jadi... aku gak enak ganggung" ucap [Name] dengan agak takut

"..." Blade terdiam sejenak "... Lalu?.. Mengapa kau bersama Dan Heng?"

"Eh dia.. Ahh kita tadi-" sebelum [Name] bisa selesai, kata kata nya di potong oleh Dan Heng

"Gw cuman nemenin dia balik ke kelas nya, emang kenapa?..." jawab Dan Heng

"H-Heng.." Bisik [Name] melihat ke arah Dan Heng dengan nervous dan takut sedikit.

Name tersenyum tapi itu adalah senyum takut dan nervous saat Ia melihat ke Dan Heng.

Karena [Name] merasa kondisi ini sangat mencengkam jadi Ia memutuskan untuk beralasan pergi.

"Eh.. Aduh... Uh gw pergi dulu ya, uhh.. Gw ada janji ama temen gw di club seni" ucap nya "baiklah bye!!" Ia pun lari tergesa gesa

"[Name]-" Blade ingin mengejar nya tapi Ia ditahan oleh Dan Heng yang memegang lengan nya dengan erat

Mereka saling bertatapan tatapan dengan tajam dan serius, suasana yang mencengkram, itu lah kondisi mereka sekarang.

"Jangan pernah deketin [Name]..." Ucap Dan Heng dengan nada yang marah

".... Emang siapa kamu? Bukannya aku ya yang harusnya bilang begitu?..." Jawab Dan Heng masih memegang erat lengan Blade.

Di kondisi ini tiba tiba Caelus dateng dengan kaget

"Jir... Gay!" Seruh Caelus

Dan kata kata itu membuat Dan Heng melepaskan lengan Blade dengan jijik, tentu saja Blade juga jijik.

"Woi.. Mulut tuh di jaga" ucap Dan Heng ke Caelus dengan kesal.

"Hehe.. Lagian megang megang segala" ucap Caelus, "kan orang jadi salah sangka"

"kayak nya kamu doang deh yanng bakalan mikir gitu" ucap March yang muncul dibelakang Caelus dengan tatapan sus.

Blade pun pergi meninggalkan Dan Heng dengan teman teman nya.

"Hm? Blade, dia kenapa?" Tanya Caelus.

"... Gak papa" jawab Dan Heng dengan dingin.

"Idih... Sok dingin lo..." Ucap Caelus, tapi beneran Ia penasaran tentang apa yang terjadi.

-bersambung-

Honkai star railTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang