4 - RAHASIA CLAIRE.

27 8 6
                                    

SELAMAT MEMBACA...
💜💜💜

.....

CHANDRA NISMARA.

Oceanna Abiyyu Pranindya adalah ketua osis SMA Nusantara yang menjadi kesayangan sekolah.

Prestasinya di akademik sangat membanggakan, berkali-kali mengharumkan nama sekolah dengan memenangkan olimpiade matematika, sains dan juga fisika.

Selain itu ia juga di kenal dengan parasnya yang cantik dan kepribadian yang baik. Tidak ada yang tak menyukai dia, aku salah satunya.

Sosoknya yang percaya diri dan pekerja keras saat menjadi ketua osis membuatku jatuh cinta, aku kagum dengan sosoknya yang seperti itu.

"Chandra, aku udah makan coklat yang kamu kasih tadi pagi. Makasih, ya," ujar Anna lembut.

"Oh, gimana? Enak?"

Anna tersenyum, dia bertambah cantik saat melakukannya, "Enak, itu emang cokelat merek lokal yang aku suka."

Yes! Aku berteriak dalam hati. Aku memang mencari tahu apa kesukaannya belakangan ini dan aku berhasil.

"Soal ajakan kamu akhir pekan nanti, sepertinya harus aku tolak," ucap Anna.

Eh? Padahal aku baru aja senang. Sebenarnya pagi tadi saat aku memberinya coklat aku juga menyatakan perasaanku dan mengajak Anna jalan akhir pekan ini a.k.a kencan.

Yup, aku menyukai Anna dan mengajaknya berpacaran. Anna meminta waktu dan sekarang dia menjawabnya.

"Kamu kan tau, sebentar lagi pensi sekolah akan di adakan. Osis pasti sibuk banget, ini kan tugas terakhir kita sebelum osis periode tahun ini selesai. Jadi aku mau fokus mengurus ini dulu."

Aku paham maksudnya, jadi aku nggak sepenuhnya di tolak. Setidaknya itu bikin tenang.

"Dan kita udah kelas tiga, setelah jabatan osis kita selesai, kita bakalan fokus belajar dan nggak ada waktu buat mikirin hal lain. Kamu paham maksudku?"

Aku mengerti apa maksudnya, "Nggak papa Anna, aku paham. Kamu nggak menerima tapi juga nggak menolak. Setidaknya masih ada peluang, nggak papa kan kalau aku tetap nungguin kamu?" Ugh, aku gugup banget.

Anna tampak terkejut saat mendengar perkataanku. "Ehm, itu terserah kamu tapi aku nggak mau kasih harapan karena aku sendiri belum yakin, kalau ternyata aku tetap nggak mau dan kamu kecewa gimana?"

Setidaknya aku nggak ingin langsung menyerah, Anna hanya mengatakan kalau dia ingin fokus dengan hal lain bukannya menolak langsung. Berarti aku masih ada kesempatan.

"It's okay, setidaknya kamu nggak keberatan." Semoga aja Anna tidak keberatan sungguhan. Ini pertama kalinya aku menyatakan perasaan dan mengajak kencan seseorang, setidaknya aku ingin berusaha.

Aku gugup membayangkan bagaimana cara melakukannya dengan benar, bahkan Claire nggak aku kasih tau tentang hal ini, aku takut dia bilang aku norak.

"Kamu nggak marah?" tanya Anna, ekspresinya terlihat tidak nyaman.

Aku menggeleng cepat,"Nggak sama sekali, nggak ada alasan bagi aku untuk marah. Aku menyatakan perasaanku bukan untuk buat kamu merasa terbebani, hanya supaya kamu tau dan seandainya kamu  menerima perasaanku ya aku senang dan kalau nggak itu bukan masalah. Kamu nggak menolak berarti masih ada kesempatan," jawabku lugas. Memang benar juga, sih. Kalau sekiranya aku di tolak ya aku bakalan mundur, siapa tau ternyata Anna punya seseorang yang di sukainya? Tapi Anna nggak mengatakan apapun dan aku ingin menunggunya kalau begitu.

TENTANG RAHASIA RASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang