VIII. Teman Sesungguhnya

4.9K 411 42
                                    

Salsa dan ronald sudah berada di dalam mobil untuk kembali pulang. Salsa menatap jalanan melalui kaca jendela di sebelah kirinya dalam diam. Kini ia sudah bukan model dari agensi yang menaungi karirnya lagi. Ia memang hanya di non aktifkan dari segala aktifitas manajemen, namun tadi Ia sendiri yang mengajukan permohononan pengunduran diri. Karena mulai sekarang ia akan menfilter dan meninggalkan orang-orang dan tempat yang menganggapnya hina karena menjadi anak dari seorang koruptor.

Hikmah dari masalah yang menimpanya kini, ia jadi tahu mana saja orang yang tulus terhadapnya dan yang tidak sama sekali. Namun tetap saja hari ini ia tidak dalam keadaan baik-baik saja. Hari ini ia banyak sekali melihat secara langsung bagaimana orang-orang menilai dirinya. Bahkan orang-orang yang salsa anggap paling dekat dengannya pun memperlakukan ia sama seperti yang lainnya.

Namun bahkan orang yang salsa hindari dan juga keluarga yang sengaja salsa jauhi kini yang menampung dirinya, dan yang menemani dirinya. Seperti pria yang kini sedang menyetir mobil di sebelahnya. Ronald. pria itu yang seharian ini menemani dirinya. bahkan tanpa menunjukannya secara gamblang ia menjaga salsa.

Salsa menegakkan tubuhnya saat menyadari kalau kini Ronald melajukan mobilnya bukan ke arah jalan menuju ke rumahnya.

“mau kemana dulu ?” tanyanya

“ikut gue dulu sebentar” salsa tak bertanya lebih lanjut. Ia kembali mensandarkan tubuhnya pada kursi. Dan kembali menatap kaca disebelahnya.

Mobil Ronald memasuki sebuah mini market, dan mermarkirkan mobilnya pada tempat parkir yang tersedia disana.

“gue mau beli dulu cemilan, lo mau nitip apa ? atau mau ikut masuk ?” Tanya Ronald kepada salsa.

Salsa menggelengkan kepalanya “gak usah, gue nunggu lo aja disini” salsa sama sekali tak berminat untuk membeli makanan. Moodnya masih tidak baik.

Setelahnya Ronald turun dari mobil dan memasuki mini market. Cukup lama salsa menunggu hingga Ronald sudah kembali dengan 2 pegawai minimarket yang membantu membawakan semua belanjaannya untuk dibawa masuk ke dalam bagasi mobil. Entah apa saja yang Ronald beli hingga banyak sekali barang yang ia bawa. Setelahnya Ronald kembali masuk ke dalam mobil. Tanpa mengucapkan apa-apa ia kembali menjalankan mobilnya.

Sekitar 20 menit perjalanan Ronald memasuki mobilnya ke dalam sebuah rumah yang tidak terlalu besar yang terpampang sebuah plang nama “RUMAH BAHAGIA” Ronald menghentikan mobilnya. 

Ronald mengajak salsa untuk turun dari mobil dan memasuki rumah tersebut.
Di dalam hati salsa bertanya-tanya tempat apakah ini, hingga tanpa sadar ia mengikuti ronald untuk semakin masuk ke dalam rumah. Saat ronald mengucapkan salam dan masuk ke dalam rumah. Ada beberapa anak kecil yang berlari menghampiri ronald. Ronald merendahkan tubuhnya saat para anak tersebut menghampiri dan memeluk ronald dengan wajah yang begitu bahagia.

"Assiiikkkk, kak ronald datang lagi" seru si anak laki-laki yang perkiraan berumur 7 tahun. Lalu ada seorang anak perempuan yang sepertinya baru berusia sekitar 4 tahunan. Yang kini merentangkan tangannya ingin di gendong oleh ronald. Ronald tersenyum dan merengkuh anak perempuan tersebut dalam gendongannya.

Seorang wanita sekitar berumur 40 tahunan jalan menghampiri ronald dan tersenyum manis.

"Eh nak ronald sudah ke sini lagi, padahal baru kemarin lusa kesini sama anak-anak oricon yang lainnya"

Ronald balas tersenyum manis "iya nih bu rita, udah kangen lagi sama anak-anak"

Wanita yang disebut ibu rita tersebut melirik ke arah salsa yang berdiri di belakang ronald.

"Kenalin bu ini salsa, temen saya" seakan mengerti arti tatapan penasaran bu rita.

"Sal, ini bu rita pengurus panti asuhan disini" Salsa tersenyum ke arah bu rita dan bergerak maju untuk menyalami bu rita.

The Healer - [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang