10

2.7K 202 32
                                    

Harap-harap bijak dalam menanggapi cerita

Jangan lupakan follow + vote, buat support. Goes to 600 vote! Semangat!

***

Tubuh lemas itu bangkit berdiri. Yang bisa pemuda manis itu rasakan saat kedua kakinya menyentuh lantai adalah badan yang terasa remuk, kepala yang berputar hebat, dan mata yang membengkak dengan jejak air mata yang sudah mengering.

Jam menunjukkan pukul 07.45 pagi, dan ia harus segera bergegas untuk kembali melanjutkan perjalanan sebelum jam 09.00.

Ya, pemuda manis itu memutuskan untuk pulang ke rumah masa kecilnya. Sementara ini, ia menginap di sebuah hotel, demi menghindar dari sang suami.

Aya mengusap-usap perut datarnya. Sadar betul, kalau dirinya kini tidak sendirian.

***

Aya turun dari ojek online yang mengantarnya kembali selepas keluar membeli makan-ia sedikit mengidam tadi. Tak lupa mengucapkan terima kasih sebelum memasuki pintu hotel yang ia tempatinya kini.

"Lho, Aya kan?" sapa seseorang yang baru keluar tersebut.

Aya yang sempat terkejut itu kini memperbaiki topi yang ia gunakan-menghindari tatapan si lawan bicara.

"Ehh, iya bener Aya. Ngapain disini?" tanya Juan antusias.

"Oh itu-aku nginep disini" jawabnya menunduk melihat ke lain arah.

"Haekal mana?"

Aya hanya diam dengan kikuk.

"Eh sorry banget Ay, sorry kalo kesannya kepo banget"

"Nggak kok, dia sibuk"

"Haekal tau lo nginep disini? Emang di bolehin?" tanyanya ragu.

Aya hanya mengangguk canggung.

"Oh.. gue tau! Lo pasti mau ngurus buat lanjutin kuliah kan? Kalo mau ngekos ntar ke gue ajaa, nyokap gue tuh kosannya banyak. Yang oke banyak di deket kampus, kalo daerah sinian tuh khusus atau banyakan karyawan mall. Ntar soal bayarnya gampang deh, lo bayar nantian juga gapapa, ntar gue cariin kamar yang bagus"

"Ng-nggak usah Juan, thanks ya. A-aku cuma sementara kok,"

Juan yang sudah merasa gelagat aneh Aya pun berusaha menelisik wajah si mungil, "Lo okay, Ay?"

"Y-ya, I'm fine" kekehnya terdengar terpaksa.

"Muka lo kenapa, anjir? Lo abis di pukulin orang?" panik Juan ketika netranya menangkap ada bekas lebam kebiruan di pelipis si manis.

"Ng-nggak nggak. Ini emang lagi gendutan aja. Sorry ya Juan aku masuk dulu, mau lanjutin ngemas barang"

"Tapi Ay-"

Namun tubuh mungil itu lebih dulu melesat masuk ke dalam gedung hotel. Meninggalkan prasangka buruk dan tanda tanya besar bagi sang oknum yang bernama Juan Aditama.

"Something went wrong" monolognya.

***

Kemeja yang tertahan di dalam celana itu Aya keluarkan. Membuka satu kancing teratas yang tertutup karena menggunakan syal panjang. Aya menikmati hiruk-pikuk kota ini dari rooftop gedung. Langit sebentar lagi gelap sepenuhnya, dan Aya sudah berada di sini sejak satu jam yang lalu.

"Langitnya biru, indah" kekehnya sambil mendongak. Alunan lagu sama-samar terdengar dari airpods yang bersarang di kedua telinganya. Mematikan sinyal karena ia sedang tak ingin di ganggu. Sengaja.

6929 - Heejay (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang