The Unfettered Ice Princess [Vol 2]

Chapter 24 [ Yuu ]

Tak ada yang perlu mengingatkan wanita itu akan waktunya sendiri. Nafuyu adalah yang paling tau sisa waktunya. Masih ada beberapa jam sebelum giliran Naeva tiba. Tak ada jaminan, setelah itu Nafuyu dapat keluar lagi. Tapi Nafuyu sama sekali tidak mempermasalahkannya. Dia tau dengan pasti, dirinya memang sosok masa lalu yang tidak seharusnya hidup di masa depan.

Justru dia tidak suka memaksa hidup di era sekarang, mengingat tak ada seorangpun yang benar-benar di kenalnya di masa ini. Satu-satunya keinginannya adalah menghabiskan sisa waktunya dengan sosok-sosok yang mirip keluarganya dulu. Dan dia sudah mendapatkan itu.

Meski karena hal itu pula, Nafuyu semakin sadar. Sosok-sosok itu bukanlah keluarganya dulu. "Mereka" hanya punya wujud yang serupa dengan keluarganya. Tidak dengan apa yang ada didalamnya. Ironis memang. Dia yang hanya menghabiskan waktu sebentar saja dengan mereka bisa langsung mengetahuinya. Apalagi dirinya yang lain yang sudah hidup bersama mereka selama puluhan ribu tahun. Nafuyu yakin, Naeva yang dulu pasti merasakan rasa sesak akan nostalgia yang terasa dari sosok-sosok itu. Itulah yang membuatnya kagum dengan betapa kuat hatinya yang sekarang.

Dan disisi lain, juga membuatnya khawatir dengan alasan kekuatan itu berasal.

Nafuyu sudah mendengar alasannya. Alasan kenapa Naeva dapat melalui semua trauma itu tanpa kehilangan akalnya. Sulit di percaya jika ada manusia yang sudah hidup selama 30.000 tahun lebih dan kehilangan ribuan orang yang dicintainya tapi masih tetap waras. Jadi Nafuyu menerima dengan mudah, informasi yang disampaikan Virgo bahwa Naeva sendiri yang memutuskan menyegel perasaan dan sebagian kemanusiaannya dengan kemampuan alaminya "Freeze".

Jika Nafuyu adalah diri Naeva sebelum menjadi Ice Princess, secara tidak langsung, Nafuyu adalah representasi dari perasaan yang Naeva bekukan.

Mungkin, ini juga alasan dia tidak suka keputusan Naeva. Karena rasanya seperti Naeva membuang dirinya. Membuang masa lalunya. Meski Naeva menyangkal hal itu, tapi Nafuyu tidak sepenuhnya percaya.

Menyangkal masa lalu sama artinya dengan menyangkal keberadaan diri sendiri. Itu bukanlah cara yang baik untuk hidup. Nafuyu mewajarkan keputusan Naeva karena itu memang keputusan yang rasional untuk di ambil dulu, mengingat betapa berat tekanannya. Namun itu "dulu". Sekarang dan dulu berbeda.

Nafuyu merasa Naeva perlu untuk menghadapi dirinya sendiri dengan benar sebelum Naeva bisa menghadapi dunia dengan baik. Karena Naeva juga adalah dirinya sendiri, dia yang paling tau bahwa tidak ada hal baik di ujung jalan Naeva jika Naeva terus mempertahankan situasi ini.

Tidak apa-apa walau progres nya lambat. Yang terpenting adalah, sedikit demi sedikit Naeva berhenti menutup mata dan mulai melihat sekelilingnya dengan benar. Benarkah seperti itu? Jika menunggu kebekuan itu cair karena efek eksternal seperti persahabatan atau cinta, entah butuh berapa ribu tahun sampai Naeva sepenuhnya lepas dari itu. Naeva mungkin akan banyak melewatkan momen berharga jika menunggu selama itu.

Naeva yang sekarang, walaupun melihat teman-teman barunya di Tower di bunuh di depan matanya, dia hanya akan membunuh balik pelakunya dan sudah. Tidak ada yang terjadi selanjutnya. Karena apa? Karena Naeva hanya di gerakkan oleh emosi lepas sesaat seperti kemarahan pada sosok yang menyentuh miliknya. Setelah sosok itu tidak ada, Naeva akan kembali seperti biasa. Gadis yang tidak akan bergerak jika itu tidak rasional dan didasari alasan yang rasional. Naeva pasti akan kembali menaiki Tower tak lama kemudian setelah bersih-bersihnya berakhir seakan-akan tak ada yang terjadi sebelumnya.

Nafuyu tidak menyukai itu. Memang benar bahwa seorang "Fuyu Yukina" akan sangat murka jika orang-orang yang berharga baginya di lukai. Tapi kemurkaan itu harusnya di dasari pada cintanya untuk mereka. Bukan pada perasaan sebab sesuatu itu adalah miliknya atau sesuatu itu berguna baginya. Kau mengerti perbedaannya?