Seorang gadis bermarga Kiyoshi kini sedang asik mengambil beberapa cemilan ringan, permen, coklat dan dua varian rasa es krim yang berbeda. [Name] menghabiskan lima menit didalam supermarket untuk memilih jajannya.
Setelah merasa cukup ia memutuskan untuk berjalan kekasir, saat kasir sedang menghitung barangnya, [Name] mengeluarkan uang guna membayar.
"Berapa kak?"
"178 yen." Selesai sang kasir memberi nominal belanjanya [Name] mengulurkan tangan untuk membayar, bersamaan dengan seorang pemuda disampingnya yang juga mengeluarkan uang dua lembar.
"Yang ini uangnya, lebihnya buat anda aja." Itoshi Sae- memberikan uang miliknya untuk membayar belanjaan sang gadis, setelahnya Sae langsung mengambil barang [Name] yang telah berada didalam sebuah kantung plastik berwarna putih.
"Gak keluar?" Sang pemuda bertanya tak kala melihat [Name] yang hanya diam, tangan [Name] bahkan masih tersodor kesang kasir.
"Terimakasih, silahkan datang kembali." Kasir berucap dengan nada ramah.
[Name] yang sadar buru-buru berbalik mengikuti langkah Sae untuk keluar dari supermarket. Ia melihat bahu lebar Sae dari belakang, perempuan itu berfikir, "Dih, sok peduli."
"Sae!" [Name] Mengeluarkan suara memanggil sang pemuda yang tampaknya tak peduli dan masih berjalan santai.
"Itu jajanan gua, sialan!" Karna kesal [Name] segera berlari mendekati Sae, setelahnya langsung menahan tangan Sae agar pemuda tersebut berhenti dan mengembalikkan makanannya.
Langkah keduanya sama-sama terhenti, tatapan keduanya juga bertemu, "Balikin belanjaan gua, uang lo gua ganti!" [Name] berbicara dengan sarkas menarik paksa barangnya dari tangan Sae.
"Gak perlu balikin." Sae menjawab namun tangannya masih memegang belanjaan [Name]. Pemuda itu tak berniat melepaskannya.
"Gua gak mau hutang budi, balikin!"
"Emang salah kalau ngebayar belanjaan punya pacar sendiri?" Sae berbicara dengan dahi menyerit heran.
"Hah? Siapa yang jadi pacar lo?" Dibalas dengan kebingungan juga oleh [Name].
"Ya lo lah, memangnya siapa lagi?" Sae menjawab dengan santai, pemuda tersebut kembali berjalan meninggalkan [Name].
"Gua mantan lo, kalau lo lupa, kita udah putus 17 hari yang lalu. DAN BALIKIN JAJAN GUA! SAE!" [Name] berteriak dengan cukup keras, membuat orang-orang disekitar menoloh kearahnya, apakah gadis itu peduli? Tentu saja tidak, ia hanya peduli dengan jajanannya yang sedang dibawa oleh Sae.
Tak menghentikan langkahnya Sae menjawab, "Kalau lo mau jajan lo ini, ikut gua." Untungnya Sae belum terlalu jauh sehingga suaranya masih bisa didengar oleh [Name].
[Name] hanya bisa menghembus nafas dengan kasar, "Padahal gua udah kesel gara-gara Aiku, sekarang malah harus ngadepin Sae yang tingkah lakunya begini!" Ia bergumam pelan, dengan berat hati dan perasaan dongkol [Name] mengikuti langkah Sae.
Keduanya berakhir sampai didepan sebuah taman kecil, Sae mendudukkan dirinya diatas kursi yang berukuran sedang, menaruh jajanan [Name] disampingnya.
"Duduk, sini." Sae berucap kepada [Name] yang berada didepannya, gadis itu sedang menyilangkan kedua tangannya didada. Rasa kesal serta keinginan untuk memukul kepala anak pertama dari keluarga Itoshi, perasaan yang saat ini [Name] rasakan.
Setelah menarik nafas cukup dalam, dan membuangnya dengan perlahan, kini [Name] bisa sedikit merasa tenang, ia meneliti Sae, membuat wajah angkuhnya, sebelum berbicara, "Kenapa sih? Gagal move on ya lo?"
Diluar prediksi BMKG, Sae tampak hanya menghembus nafas sesaat, "Duduk dulu sini, honey." Ia berucap dengan tenang, melukis sebuah senyuman tipis.
Deg!
[Name] memandang Sae dengan tatapan tak percaya, kedua bola matanya sedikit membesar, ia merasa dadanya berdegup lebih kencang dari biasanya, bagaimana suara lembut Sae memasuki Indra pendengarnya, ditambah lagi! HONEY KATANYA?!
SIAL! RASANYA IA BISA MATI MUDA KALAU BEGINI, LEMBUT BANGET SUARANYA ANJIR!
"Ekhem." [Name] ber-dehem pelan untuk menetralkan detak jantungnya, setelahnya membatin "Gak, gak! Gua gak boleh baper lagi! Inget [Name] dia mantan lo!"
"Gak mau dimakan es krim nya? Udah mencair tuh." Sae berucap kembali membuat [Name] tersadar.
"Aish! gua lupa, gara-gara lo sih," Ia buru-buru duduk disamping Sae, memangku jajanannya membuka salah satu varian es krim lalu langsung melahapnya.
"Pelan-pelan, nanti kalau mau aku beliin lagi." Sae berbicara sembari terkekeh pelan melihat sang pujaan hati, "Lucu" Pikirnya kemudian.
[Name] melihat Sae dengan heran, "Sae, lo sakit?" Atau lo punya penyakit yang bikin usia lo gak lama lagi? Makanya lo begini?" Dengan tidak sopannya manusia satu ini bertanya.
"Habisin dulu." Sae tampak enggan menjawab, memilih melihat langit yang ingin terlihat menggelap.
Menatap Sae dengan tatapan ingin menangis, [Name] berteriak, "Sae jangan cepet-cepet mati!"
Teriakkan [Name] membuat Sae menoleh, melukis sebuah senyuman sebelum menaruh telapak tangannya dipipi sang gadis, jari Sae sedikit tergerak diarea sudut bibir, "Gua gak akan mati muda kok." Setelah Sae berbicara dengan sengaja ia memasukkan jari jempolnya kedalam mulut [Name].
"Coklat?" [Name] membatin ketika lidahnya merasakan rasa manis dari sebuah coklat, rasa coklat dari es krim yang tengah ia makan.
Sebelum berbicara Sae menarik kembali tangannya, "Mau." Ia berbicara melihat es krim yang ada ditangan [Name].
Sebagai manusia baik hati, rajin menabung, sopan satun, serta lemah lembut [Name] menjawab, "Beli sendiri sana."
Apakah Sae akan pergi meninggalkan [Name] untuk membeli lagi es krim untuk dirinya? Tentu saja tidak, justru Sae langsung memasukkan es krim yang ada ditangan [Name] kedalam mulutnya hingga es krim tersebut tinggal seper dua, kalau seper empat kebanyakan.
Dibalas dengan tatapan syok oleh [Name], "Sae, lo aneh banget tau gak?" Ia berucap dengan heran. "Padahal gua udah berbaik hati nyuruh dia beli sendiri, kok ini anak gak tau diri?" PADAHAL DIA SENDIRI YANG GAK TAU DIRI!!
Terkadang kita selalu ingin melihat keburukan orang lain, namun enggan melihat keburukan diri kita sendiri. Karna itu kita harus merubah diri jika sudah sadar diri.
Riririri udah yak aing males♥╣[-_-]╠♥
Bersambung.
Chapter tiga: 05/02/2024.Nyambung gak sih ini? Kalau gak nyambung atau gak seru yasudahlah, lagian gimana mau bikin cerita yang bener, kalau otak penulisnya aja rada-rada ( ̄ヘ ̄;)
Anw mana nih gadis pujaan hati Sae? Kiw Kiw Cukurukuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
༺•Crazy Relationship [Blue Lock]•༻
Fanfiction•,¸,.·' ꜰᴀɴꜰɪᴄᴛɪᴏɴ ʙʟᴜᴇ ʟᴏᴄᴋ x ʀᴇᴀᴅᴇʀ'ꜱ '·.,¸,• ᴅɪꜱᴇʟɪɴɢᴋᴜʜɪɴ ɴᴀɴɢɪꜱ?❌ ᴅɪꜱᴇʟɪɴɢᴋᴜʜɪɴ, ꜱᴇʟɪɴɢᴋᴜʜ ʙᴀʟɪᴋ✔️ ᴋɪʏᴏꜱʜɪ [ɴᴀᴍᴇ] ꜱᴇᴏʀᴀɴɢ ᴘᴇʀᴇᴍᴘᴜᴀɴ ʏᴀɴɢ ᴘᴏᴘᴜʟᴇʀ ᴅɪꜱᴇᴋᴏʟᴀʜɴʏᴀ, ʙᴀɴʏᴀᴋ ᴀɴᴀᴋ ʟᴀᴋɪ-ʟᴀᴋɪ ʏᴀɴɢ ᴍᴇɴʏᴜᴋᴀɪ ꜱᴇʀᴛᴀ ᴍᴇɴɢɪᴅᴏʟᴀᴋᴀɴ ᴅɪʀɪɴʏᴀ, ɴᴀᴍᴜɴ ꜱɪᴀᴘᴀ ꜱᴀɴɢᴋᴀ...