Alesha memeluk Juan di atas motornya. Beberapa hari lalu setelah ia mengetahui fakta bahwa Clairy adalah mantan kekasih dari lelaki yang kini sedang dekat dengannya, Alesha memaksa Juan untuk bercerita padanya.
Dari ceritanya, terkuak bahwa Juan adalah mantan anak motor yang suka sekali bertualang. Alesha kemudian meminta kepada Juan untuk membawanya mengendarai salah satu motornya.
"Apa Clairy pernah naik motor ini?" tanya Alesha memiringkan kepalanya agar Juan mendengarnya.
Juan mengangguk. Ia tidak mungkin berbohong. Clairy adalah mantan kekasih terakhirnya yang menemui Juan pada fase anak motor.
Alesha memajukan bibirnya tak suka.
"Apa dia juga memelukmu seperti ini?"
Alesha mengeratkan pelukannya pada Juan, membuat Juan kesulitan untuk bernapas. Juan dengan satu tangannya mencoba melepas tangan Alesha yang terlalu erat di tubuhnya.
"Dulu kalian sering makan dimana? Apa kalian sering mencoba restoran yang sedang viral pada masa itu?"
Tepat pada pertanyaan itu, bayangan masa lalu Juan dan Clairy muncul di kepalanya. Clairy tidak seperti semua perempuan yang pernah ia kencani. Clairy tidak masalah jika dirinya terlihat berantakan di hadapan Juan, bahkan ia masih ingat bagaimana Clairy yang tidak mandi selama tiga hari karena demam dan bau keringatnya sudah seperti sampah kemudian mereka menertawakan hal itu.
Clairy tidak pernah menolak ketika ia ajak kemana saja. Bahkan mereka pernah makan soto di warung tenda yang berhadapan langsung dengan Tempat Pembuangan Sampah hanya karena teman Juan merekomendasikannya.
Clairy yang selalu menyanyi dengan kencang bersama dengannya di dalam mobil setiap kali lagu Lucky yang dibawakan Jason Mraz terputar di mobil Juan.
Clairy yang dapat meluluhkan hati keluarganya dalam lima menit pertemuan pertama mereka. Clairy dengan kemandiriannya yang membuat Juan terpesona. Clairy dan jiwanya yang cantik.
"Juan aku bertanya padamu!" seru Alesha mengetuk helmet yang dipakai Juan.
Juan tanpa sadar tersenyum mengingat semuanya sebelum ia menanggapi Alesha yang seperti anak kecil tidak dibelikan manisan.
"Kita akan ke puncak malam ini, apa jaketmu benar-benar hangat?" tanya Juan pada Alesha yang kesal karena lagi-lagi Juan mengabaikan pertanyaannya.
°°°
Baik Juan maupun Alesha memasuki rumah dengan tawa yang masih tertinggal meski ia pelankan. Mereka tengah membicarakan lucunya cara Alesha memakan jagung bakar hanya karena ia tidak ingin mulutnya belepotan.
Tepat saat pintu rumah terbuka, Clairy telah berhasil menuruni anak tangga dengan kruk kemudian terlihat perempuan itu tersenyum bangga karena berhasil menggunakan kruk pada percobaan pertama.
"Good job," kata Melvin mengapresiasi.
Pemandangan itu tidak luput dari mata coklat Juan. Ditambah koper yang dibawa Melvin seolah menarik keingintahuan Juan.
"Siapa yang akan pergi?" tanya Juan yang mengurai tangannya dari pinggang Alesha.
Clairy menghela napas panjang, malas sekali untuk berbicara dengan Juan.
"Clairy harus ikut kunjungan ke daerah. Atasannya akan melakukan monitoring dan dia wajib ikut."
Juan mengerutkan keningnya tak paham, "Apa atasanmu masih manusia?! Bagaimana bisa dia membiarkan orang sakit untuk melakukan kunjungan?!"
Melvin mengedikkan bahunya, "Aku juga tidak mengerti tapi-"
Belum sempat Melvin menyelesaikan perkataannya, sebuah klakson mobil terdengar dari dalam rumah.
"Mereka datang," gumam Melvin kemudian mempercepat langkahnya ketika Clairy juga melakukan hal yang sama.
Sebut saja ia bodoh ketika melihat Juan lebih memperhatikan Clairy dan mengabaikannya begitu saja, tetapi Alesha juga masih memiliki hati nurani. Dia pun tidak tega ketika melihat Clairy yang belum pulih harus bekerja di luar kota dengan kakinya yang masih terbalut gips.
"Clairy, aku tuntun kamu sampai ke mobil." kata Alesha.
Clairy pikir Alesha membencinya, atau paling tidak ia seharusnya marah. Kebaikannya yang membuat Clairy tidak tega menyakiti gadis itu.
"Alesha, maaf kita belum sempat berbicara. Aku akan menerima jika kamu marah padaku. Ketika aku pulang nanti, kuharap kita punya waktu untuk bicara."
Alesha memeluk Clairy erat, kemudian mengangguk dari balik tubuh Clairy. "Pulanglah dengan selamat. Jangan lupa untuk meminum obatmu."
°°°
Maaf updatenya sedikit dan lama ya teman-teman. Aku menyempatkan mengetik ini di ponselku saat sedang menunggu orderan gofud makan siangku di kantor. Aku sedang super sibuk bahkan sudah dua hari aku menginap di kantor, HELP😭😭
KAMU SEDANG MEMBACA
TIGA BULAN. (END)
RomanceRencananya untuk bekerja tidak pernah ia sangka akan berujung dipertemukan dengan mantan kekasih yang telah menyakitinya bertahun-tahun lalu. Tidak hanya dipertemukan sehari dua hari, tetapi setiap hari selama tiga bulan dalam satu atap yang sama...