10. Denial

1.7K 62 14
                                    








Author POV.




















Pagi ini Ale akan berangkat ke Jogja, setelah ia membereskan pakaiannya sendiri ia segera berangkat menuju bandara, sama juga dengan Giselle yang juga sudah otw menuju bandara, karena mereka akan pergi ke Jogja menggunakan pesawat pribadinya Ale.



“ Hai Sell” sapa Ale pada Giselle saat mereka bertemu di bandara.

“ Ayo masuk” Ucap Ale menyuruh Giselle duluan yang masuk kedalam pesawat pribadinya.

“ So... Om Mario emang bilang gimana?” tanya Giselle saat mereka sudah duduk.

“ Dia bilang tertarik untuk jadi investor Adler Enterprise, dan nominal yang dia tawarkan cukup besar kok dan dia juga minta kerja sama antara perusahaan kamu dan dia, kalo kamu bisa ngambil hatinya om Mario dia mungkin akan menawarkan lebih besar, you know what? Om Mario sangat gila demi perusahaannya maju dan terus sukses, bahkan sampe Ares di tumbalin” Ucap Ale membuat Giselle mengerutkan dahinya.

“ Maksudnya di tumbalin gimana?” tanya Giselle yang tak mengerti.

“ Jadi gini, Ares tuh kan pewaris tunggal Dewantara Enterprise kan, nah ya kamu pasti paham sendiri apa lagi anak itu terang-terangan nunjukin perbedaan dia ke orang lain, Om Mario tuh bakal jodoh-jodohin Ares sama anak-anak koleganya yang kegilaan sama Ares, biar orang tuanya saling ngejalin bisnis bareng” Ucap Ale membuat Giselle terkejut.

Really? Om Mario gila juga, aku ngeri di jodoh-jodohin sama Ares juga aku” Ucap Giselle.

“ Lah bukannya kamu suka sama Ares?” Tanya Ale membuat Giselle tegugup.

“ Sok tau kata siapa, i said we're best friend” Ucap Giselle.

“ Alah aku bisa liat kalo kamu exited kalo ngebahas Ares” Ucap Ale dengan nada tak percaya.

“ Ya terus kalo aku suka sama Ares kenapa?” Ucap Giselle menatap Ale dalam dan ingin tau jawaban dari Ale itu apa.

“ Yagapapa, tapi emang kamu mau sama player kaya dia?” Tanya Ale.

“ Alah kaya kamu gak player aja” jawab Giselle.

“ Kok jadi bawa-bawa aku?” ucap Ale tak terima.

“ Ya emang kamu yang lagi ngomong sama aku” Ucap Giselle.

“ Tau lah terserah kamu” Jawab Ale.



Keduanya akhirnya hening, Giselle membuang muka ke arah jendela sambil menahan bibirnya agar tidak tersenyum, ia merindukan hal ini berdebat dengan Ale, sudah lama rasanya mereka tidak bicara seperti tadi, biasanya Giselle yang banyak diam dan kakunya jika bertemu Ale, hingga setelah satu jam perjalanan, kini mereka sampai di Jogja, setelah keduanya turun dari pesawat mereka langsung di sambut oleh seseorang dengan setelan kemeja hitam dan celana panjang hitamnya juga, serta kaca mata hitam yang bertengger di hidung mancungnya itu, sehingga membuatnya terlihat seperti mafia di film-film, orang itu melambangkan tangannya sambil tersenyum melihat kearah Giselle dan Ale.


“ Ares” Sapa Giselle sambil berjalan anggun ke arah Ares.

Hai baby how are you?” Tanya Ares sambil memeluk tubuh Giselle yang jauh lebih pendek darinya itu dan mencium pipi kiri Giselle.

I’m good, so how are you?” Tanya Giselle balik mendongakkan kepalanya menatap Ares.

I’m good, apalagi mau ketemu kamu makin sehat dan semangat aku” ucap Ares tersenyum miring sambil mengedipkan sebelah matanya pada Giselle

Another Love (GXG 21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang