Aku bisa mencoba berpura-pura,aku bisa mencoba tuk melupakan tapi itu membuatku gila.
___________________
___________________Chaeyoung terlihat lesu walaupun malam ini dirinya cantik dan anggun karena mengenakan pakaian yang telah di kirim Lisa dua hari yang lalu.
Ia dan Lisa akan merayakan anniversary yang ke 4. Semua kenangan dan rintangan yang telah mereka lalui mampu membuat Chaeyoung tersenyum. Dirinya tak menyangka sudah berjalan sejauh ini bersama wanita yang sangat ia cintai.
Apa semua baik' saja,love?
________
Love, where are you?
________
Lisa,my love?
_________
Aku akan menunggu bahkan hingga hari esok tiba.
_________
Chaeyoung tetap berusaha tenang walaupun Lisa tak pernah membalas pesan teksnya ataupun panggilan telepon darinya. Mencoba berpikir positif, mungkin ada pekerjaan mendadak dan tidak bisa di batalin.
Kemungkinan terburuknya mungkin Lisa kesusahan sembunyi dari fans demi menemuinya.
Chaeyoung mengedarkan pandangan ke sekitar,Lisa memang tak pernah mengecewakan. Walaupun tempat ini private tapi kesan romantis dan mewahnya tetap memanjakan mata.
Di sudut lain,Lisa sudah sampai di tempat janji temunya dengan Chaeyoung. Ia memperhatikan sosok wanita itu yang terlihat duduk, menunggu kehadirannya.
Sekeras mungkin ia mencoba menahan air matanya yang serasa mau jatuh. Bagaimana caranya mengakhiri hubungannya dengan Chaeyoung? Bahkan hari ini adalah hari bahagia!
Kehilangan Chaeyoung selamanya itu jauh lebih menyakitkan daripada kata putus. Lisa sangat tahu watak ayahnya yang kejam ketika tidak di turuti. Bahaya bisa saja mengancam orang terkasihnya kapanpun
Mencoba menguatkan hati,Lisa masuk ke dalam restoran mewah tersebut hingga Chaeyoung melambaikan tangan dengan wajah gembira.
Aku tidak boleh lemah! Batin Lisa.
"Hai, Love. Tumben telat? Biasanya paling gercep jika di anniversary" senyumnya sambil berdiri dari duduk.
"Chaeyoung ah" Lisa menatap tanpa ekspresi.
"Hum?"
"Mari kita akhiri hubungan ini" Lisa bahkan tak mau basa-basi.
"What? Duduk dulu" Chaeyoung masih menampilkan wajah riang. Mungkin berpura-pura seperti ini adalah bagian dari aktingnya.
"Aku tidak mencintaimu lagi" ucap Lisa tegas.
"Tidak,aku tidak percaya padamu" Chaeyoung mendekat. Walaupun sering jahil tapi Lisa tidak pernah mengucapkan kalimat seperti ini.
"Aku tidak pernah jatuh cinta padamu" Lisa meyakini memasang ekspresi dingin.
"Tidak! Itu tidak benar! Aku tahu,kau mencintaiku" suara Chaeyoung lantang. Bagaimana bisa Lisa bercanda seperti ini?
"Bagaimana bisa aku mencintaimu? Kau tidak punya apa-apa. Tak ada hal yang bisa di banggakan darimu" Lisa berkata tajam menusuk relung hatinya paling dalam.
"Btw,aku hanya sekedar coba-coba menjalani hubungan dengan seorang wanita. Dan ternyata fantasi ku tidak seindah yang ku bayangkan"
"Terimakasih sudah mau menemaniku" Lisa mengeluarkan selembar cek yang isinya berjumlah banyak dan meletakkannya di atas telapak tangan wanita itu.
Chaeyoung seketika meremas cek tersebut kemudian menampar pipi Lisa dengan keras.
"Bajingan!" Maki Chaeyoung meneteskan air mata kemudian segera meninggalkan Lisa yang berdiri di tempatnya.
DUA TAHUN BERLALU.
Aku bisa mencoba berpura-pura,aku bisa mencoba tuk melupakan tapi itu membuatku gila. Ada pepatah mengatakan jika seseorang yang kau cintai pergi maka sebagian separuh hatimu akan di bawa olehnya.
Melupakan tentu saja tak semudah mengakhiri. Setiap momen bersamanya akan menjadi kenangan yang paling indah.
Manusia hanya bisa jatuh cinta sekali seumur hidup, sisanya hanya melanjutkan kehidupan.
Chaeyoung dan Lisa terpisah dan memilih hidup jalannya masing-masing.
Seperti saat ini,Lisa tengah main bersama anak laki-laki semata wayangnya di pinggir jalan. Sambil sesekali mengelap keringat yang mengalir deras di wajahnya akibat matahari yang sedikit terik.
"R,kita istirahat dulu,ya?" Ucapnya pada anak gemoy tersebut.
"Ish Mommy!" R manyun.
"Emang ga kepanasan?"
"Ga. Aku seneng berada di luar rumah. Lagian kakek selalu melarang ini dan itu. R,ga suka!" Anak laki-laki itu berkacak pinggang.
"Oke. R, tunggu sini,ya. Mommy beli minuman dulu" kata Lisa mengusap kepala sang anak.
"Oke, Mommy"
Lima belas menit sudah Lisa mencari keberadaan anaknya tapi tak ada di tempat semula. Wajahnya seketika panik dan tetap mencoba mencari, meneriakkan namanya.
"R?" Lisa memicingkan mata saat melihat sosok anaknya tengah bersama seorang wanita, wajahnya ga kelihatan karena menunduk ke bawah.
"R?" Lisa menghampiri dan keduanya menatap bersamaan.
Jantung Lisa langsung berdegup kencang,sosok yang sangat ia kenali hadir begitu saja di depan mata.
"Chaeyoung?" Lirihnya.
"Ya, senang bertemu denganmu lagi, Lisa" wanita itu tak kalah kaget karena bertemu tak terduga seperti ini dengannya.
"Your son?" Tanya Chaeyoung.
"Yeah" Lisa memaksakan senyum.
"Happy for you" ucap Chaeyoung tulus.
"Dia tampan" pujinya lagi.
"Thank you, aunty" cerocos R begitu saja, tertawa kecil.
"Sama-sama" Chaeyoung mengelus pucuk kepala anak itu.
"Bagaimana kabarmu, Lisa?" Chaeyoung menatap lembut padanya.
"Semua baik' saja"
"How about you?" Lisa tanya balik.
"This,masih kosong" Chaeyoung menunjukkan jari manisnya yang tak memakai cincin apapun.
"Chaeyoung?" Lisa meraih jemarinya, memperhatikan dengan teliti. Bagaimana bisa Chaeyoung masih betah sendiri selama ini?
"Aku minta maaf" Lisa akan meluruskan apa yang telah terjadi dua tahun lalu.
"Aku paham dan juga tahu semuanya" Chaeyoung berkata lembut, menggenggam jemari Lisa kemudian meletakkannya di atas dada.
"Jantungku hanya berdetak kencang untukmu dan akan selalu seperti itu" Chaeyoung berkata sungguh.
"Secret love? Can you?" Chaeyoung menempelkan dahinya pada dahi Lisa, berdiri di pinggir jalan seolah-olah ketakutan itu lenyap selamanya.
"I can" angguk Lisa. Melumat pelan bibir wanita itu dengan gerakan sensual.
________________
________________Love is love, right?
Lakukan apapun yang membuatmu bahagia!
END.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHAT ABOUT US[CHAELISA]☑️
RomanceKumpulan one shoot chaelisa. Warning! Sad story!