Pukul 22:00
Seorang gadis dengan rambut panjang duduk di atas ranjangnya, di bawah cahaya lampu meja yang temaram. Ia memandangi ponselnya, menunggu sesuatu tanpa sadar. Perlahan, ia membuka layar ponsel, dan pandangannya langsung tertuju pada sebuah notifikasi WhatsApp yang baru saja masuk. Ada sesuatu di sana-rasa penasaran yang tiba-tiba muncul. Tanpa ragu, ia mengetuk notifikasi itu.
(Abaikan waktu)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Halo." Si penelpon menyapa lebih dulu.
"Baru juga ketemu tadi, udah kangen aja?" Erine menimpali sambil tersenyum.
"Emang gak boleh ya?" Suara seseorang terdengar di seberang.
"Aku nggak bilang nggak boleh Olinee"
"..."
"Kok diem aja?" tanya Erine bingung.
"..."
"Lin?" Hanya suara jarum jam yang terdengar, menambah suasana hening.
"..."
"Oline apa deh?" Erine mulai gelisah.
"..."
"Serius ini aku telfonan tapi akunya yang ngomong sendiri?" gumam Erine kepada seseorang di seberangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ENCHANTED
FanfictionI have to say no, even if my heart says otherwise. [Orine] - revisi
