74

300 34 13
                                    

****

Wedding day....

Hari pernikahan telah tiba, sakura kini telah dirias dengan gaun putih mewah bertaburkan berlian yang berbentuk bunga sakura bergradiasi antara warna silver dan juga peach kemerahan.
Ia dirias dengan cantik oleh seorang MUA profesional yaitu bernama Terumi mei.
Wanita itu terlihat cukup takjub saat melihat perubahan klien nya yang sangat cantik.
Ia tak bosan-bosan memuji wajah cantik Sakura.

"Ya tuhan kau sungguh terlihat sangat cantik. Aku tak tau sudah berapa kali memujimu Sakura-chan." Puji terumi.

"Aku sangat terhormat sekali mendapatkan pujian darimu terumi-san. Dan jangan lupakan semua ini adalah hasil dari polesan make up yang dibuat olehmu."

"Aku tau sayang, tapi aku belum pernah mendapatkan klien yang manglingi sepertimu." Katanya sambil memoleskan sedikit blush on di pipi Sakura.

"Kupastikan tuan muda uchiha pasti terpukau setelah melihat pengantinnya secantik ini." Sambungnya.

Sakura tersenyum malu saat mendengar nama Sasuke disebutkan. Ia tak membohongi dirinya jika ia benar terlihat berbeda dengan gaun pengantinnya.
Ia berdebar karena dimana hari bahagianya tiba juga.

Tapi tak lama kemudian, tiba-tiba saja ia mendengar bunyi pintu ruangannya terbuka. Dan ia terkejut saat mendapati sosok yang tak asing buatnya yaitu Uchiha Shisui yang tiba-tiba muncul dihadapannya.
Terumi yang saat itu melihatnya langsung menyambut kedatangannya.

"Ara, kau masih saja terlihat tampan ya Shisui-sama." Puji terumi genit.

"Kau juga masih nampak profesional dan cantik." Balas Shisui."

"Astagaa anak ini genit sekali!" Kata terumi sembari memukul pelan lengan shisui.

"Terumi-san, bisakah anda keluar sebentar karena aku ingin membicarakan sesuatu dengan pengantin cantik satu ini."

"Oeum tentu saja sayangku...kalau begitu aku pergi dulu ya!" Jawab terumi.

Terumi meninggalkan shisui agar mereka bisa berbicara hal penting mereka.
Sakura hanya diam memandang sosok pria yang ada didepannya tersebut meskipun dirinya sudah tak lagi memiliki perasaan apapun terhadap shisui, namun ia sangat berterimakasih karena berkatnya ia bisa menyusul sasuke kembali dari amerika.

Shisui terpukau dengan kecantikan serta keanggunan pengantin wanita yang ada didepannya.
Ia terharu melihat pemandangan secantik itu. Ia membayangkan dimana dirinya yang berada diposisi pengantin pria.

"Kau terlihat sangat cantik, Sakura." Puji Shisui.

Sakura tersenyum simpul, "Terimakasih shisui-san, semua ini juga berkat dirimu."

Shisui menggeleng, raut wajahnya mengatakan bahwa ia tidak baik-baik saja.

"Tidak, itu tidak perlu. Melihatmu bahagia seperti ini sudah membuatku senang meskipun aku harus merelakanmu dengan orang lain."

"Aku....aku senang atas pernikahanmu dan Sasuke."

Pria itu sudah tak nampak seperti seorang pria pemberani. Kini ia sudah terlihat lemah sekali. Ia merendahkan tubuhnya ketanah, dan air matanya berlinang dan itu membuat Sakura sedih melihatnya.

"Kumohon, jangan jadi seperti ini. Kau terlihat sosok yang tidak kukenal shisui-san." Pinta sakura memohon.

"Mau bagaimana lagi sakura, aku sudah terlambat. Aku sungguh sangat menyesal. Merelakanmu tidak semudah itu. Aku tidak tau butuh berapa lama luka ini akan sembuh." Lirih Shisui.

Tiba-tiba Sakura menyentuh pucuk kepala shisui dan tersenyum manis.

"Cepat atau lambat, kau pasti akan segera melupakanku shisui-san. Kau pantas mendapatkan gadis yang terbaik didunia ini. Aku selalu mendukungmu sebagai teman." Ucap Sakura lembut.

𝐈'𝐦 𝐧𝐨𝐭 𝐜𝐢𝐧𝐝𝐞𝐫𝐞𝐥𝐥𝐚 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang