.
.
.
.
Selamat Baca <3
"Mau kemana?" Jeongwoo berhenti, lalu menoleh kesamping. Disana ada Haruto yang lagi menatap dirinya, dia juga masih memakai outfit untuk kerja.Tadi Jeongwoo habis dari kamar, mengganti seragam nya menjadi Hoodie over size polos warna putih, dengan bawahan Levis. Tadinya juga Jeongwoo pengen pergi keluar buat ketempat bundanya kerja, pemotretan kemarin.
"Heh! kalo di tanya tuh jawab. Mau kemana?"
"Kemana aja boleh."
"Jawab yang bener, Watanabe Jeongwoo."
"Ke tempat Bunda!"
"Mau ngapain?"
"Mau kerja."
Mata Haruto melebar, "Ngapain kerja? Lo masih sekolah, jangan ngada-ngada dah."
Jeongwoo memutar bola matanya malas, "Ish, gue bosen di rumah mulu!"
"Disana emangnya lo ngapain?"
"Ketemu kak Ryujin hehe."
"Siapa lagi si Ryujin Ryujin itu?" Haruto melangkah mendekati Jeongwoo.
Gak tau kenapa Haruto kayak gak suka kalau Jeongwoo nyebut nama 'Ryujin' itu.
"Calon pacar gue, dia jadi resepsionis di kerjaan Bunda."
"Pacar?" Jeongwoo ngangguk.
"Lo ngga boleh punya pacar."
"Lah?! Kenapa?!"
"Lo kan udah jadi punya gue, sekarang dan seterusnya."
Jeongwoo menerjap-nerjapkan matanya, "Tapi lo sendiri juga punya pacar!"
"Masa lo boleh tapi gue kagak boleh, ah lo mah ngga adil!"
"Daripada kesana mending lo ikut gue."
"Kemana?"
"Kantor."
"Ngga mau! Disana gue malah tambah bosen!"
"Ngga bakal, udah ayo. Gue mau rapat soalnya."
"Yaudah deh, ayo!" Jeongwoo tersenyum lebar kakinya kembali melangkah menuju pintu, tapi dia berhenti saat sadar kalau Haruto masih diam di tempat.
Jeongwoo menoleh kebelakang, "Ngapain? kok lo diem? Katanya ada rapat?"
"Benerin dulu dasi gue."
Dahi Jeongwoo mengkerut, "Itu dasi masih rapih anjir!"
Dasi yang dipakai oleh Haruto masih tergantung rapih di kerah kemeja nya.
Haruto malah mengangkat bahu acuh, "Benerin dulu baru jalan."
"Cailah, mentang mentang jadi bos terus lo jadi seenaknya gitu?!"
"Nundukkan!" Haruto menundukkan tubuhnya dan Jeongwoo mulai membenarkan letak dasi di kerah Haruto.
"Lo udah jadi bos! Jangan seenaknya! Kalo bos nya aja kayak gini, gimana karyawan nya? tambah liar."
"Bangkrut baru tau rasa lo."
"Udah!"
Tangan kekar Haruto mengusap kepala Jeongwoo dengan lembut, "Lo kalo lagi nge dumel, makin cantik."
KAMU SEDANG MEMBACA
[Destined Love] Hajeongwoo's Arranged Marriage
Teen Fiction"Apa lagi?!" "Pasangin dong, nih!" Haruto memberikan dasi yang belum ia pakai ke Jeongwoo. Jeongwoo melebarkan matanya, "Lo kan bisa masang sendiri! Udah gede kok ngga bisa masang dasi!" "Tolong lah!"