Prolog

38 5 0
                                    

Dia Calvin Klein, cowok bening idaman SMA Nugraha menurut Sherin Amanda.

Bola mata hitam pekat milik Sherin meneliti tiap jengkal tubuh kurus lima meter dari meja bangkunya.

Pikiran kotor menghantui Sherin, membayangkan hal gila seputar 18+ dalam kepala kosongnya.

Umur Sherin genap 20 tiga bulan lalu, lumrah jikalau seorang jomblo karatan tak terjamah seperti Sherin penasaran akan sentuhan lawan jenis.

Pandangan Sherin berganti, melihat sahabatnya yang berada di sisi kanan dan kiri bangkunya---- Aishwa dan Reni.

" Gimana kalo kita taruhan "

Aishwa jianhyani, satu-satunya cewek berhijab diantara ketiganya meletakkan pena, mengurungkan niat menyalin catatan Reni Farida, cewek pecicilan HYPE abis namun yang paling jenius diantara mereka bertiga.

" Jangan ngadi-ngadi, gue udah tunangan "Reni mengibaskan rambut bergelombang kemerahan miliknya, memutar mata genit, tidak setuju turut serta ajakan Sherin.

Kegilaan Sherin di kelas cukup terkenal, tapi Sherin sendiri tidak tau kalau ketenaran dirinya bahkan sampai ke seluruh murid sekolah. Tidak ada seorang pun yang tidak mengenal Sherin, cewek gila yang menghalalkan segala cara.

Bahkan sewaktu dulu Sherin pernah di rundung senior dan teman sekelasnya dan Sherin dengan senang hati mengajak duel dimana Sherinlah pemenangnya.

Bukan karna Sherin punya keahlian bela diri, tidak!
Tapi salahkan gen ibunya Sherin yang membuat Sherin tumbuh tinggi dan besar melebihi anak seusianya.

Sherin masih setia menatap lapar cowok incaran tak jauh dihadapannya itu, lalu menatap kedua wajah temannya" Kalian bayar berapa kalo gue bisa ajak Calvin lepas perawan sama gue? "

Aishwa terperangah, tersadar, dia menutup kedua mulutnya. Tidak percaya dengan apa yang barusan telinga nya dengar. Sherin mau melakukan hal gila?! Dan ini lebih parah dari yang biasa astogeh!!!

Reni, anak orang kaya yang tiap Minggu memanjakan diri ke salon menampar pipi Sherin kuat.

Plakk!

Hening. Suara Murid XII IPS mendadak hilang berganti fokus menyaksikan tangan putih Reni mendarat di pipi kanan Sherin.

Reni tertawa hambar. Merasa malu jadi pusat perhatian, mau di taruh dimana wajah cantiknya ini nanti? Seorang Reni yang anggun berkelakuan bar-bar hanya karena terpancing emosi? Tidak-tidak itu sangat salah!

Ayo Reni, kendalikan dirimu!

" Maaf guys, ada nyamuk nempel di wajah temen gue. Iyakan Sherin? "

Sherin mendelik tidak terima, menepis tangan Reni kemudian memegang pipinya. Perih.

" Maaf, kalian boleh lanjut lagi " kata Aishwa malu-malu. Saat kondisi kelas sudah stabil, Aishwa menggeplak kepala Sherin, membuat gadis rambut biru di ujungnya dengan potongan sebahu itu merasa kesialan datang bertubi-tubi.

" Kalian berdua kayak kontol "

" Mulut lu yang gue sumpal kontol "bisik Aishwa pelan.

" Lu ya anak Dajjal, percuma pake hijab tapi kelakuan Lo sama kayak gue sama Reni! "Tunjuk Sherin ngegas tidak terima.

" Jangan bawa-bawa gue, gue gak pernah ngomong kotor kayak Lo "

" Bacot Lo lonte, kita bertiga tau Lo itu udah di jebol----- Umphhhh!!! "

Aishwa dan Reni kompak menyumpal mulut ember Sherin. Bahaya kalau sampai kedok mereka berdua bocor, mau dimana muka mereka? Biarlah di kata pencitraan, munafik atau apalah, baik Aishwa maupun Reni, keduanya masih ingin dipandang baik dengan orang-orang.

Mereka masih punya keluarga yang lengkap, kasihan kedua orang tua mereka, mau ditaruh dimana muka orang tuanya nanti?

Cukup Sherin saja yang dipandang remeh dan aneh di sekolah ini, orang - orang akan memaklumi Sherin karena gadis itu broken home, di besarkan oleh seorang ayah yang tidak peduli dengan anaknya.

" Oke, maaf. Gue kelepasan, kita lanjutin. Kalian mau bayar gue berapa? "

Aishwa tersenyum tipis, sebagai orang yang sering colmek di medsos, Aishwa membayangkan pundi-pundi uang yang nantinya dia dapatkan dari video asusila Sherin dan Calvin nantinya. Tinggal di sensor muka keduanya, jual deh.

Tamparan mulus melayang di kening lebar Aishwa. Sherin terbahak, akhirnya balas dendam sakit dikepalanya lunas.
" Jangan mikir macam-macam, gue tau Lo mau jadiin tubuh gue sama Calvin di nikmati di serial bokepkan? Gue bukan Lo ya! "Bisik Sherin sadis tersenyum jahat. " Tidak ada video buat Lo "

Wajah Aishwa cemberut. Pupus sudah pundi-pundi uangnya.

" Dua juta, uang salon gue dua Minggu gue kasih sama Lo "





T
B
C






Akhirnya kelar juga ini prolog, halo semua, kenalin cerita baru gue. Berhubung gue lupa sama alur WP yg lama. Gue kepikiran mau buat baru aja. Biar bisa ngalu lagi.
Semoga kalian suka y, dan buat kalian yang bocil jng d baca karena part ini mengandung 21+ lika liku kehidupan bebas di kota bandung 😁😄

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 31 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CEGIL✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang