❖ Chapter 12

1K 59 7
                                    

-----------------------------------------------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-----------------------------------------------------------

Orter saat ini sedang berada diluar kota selama beberapa hari, karena pekerjaan. Sebenarnya dia sangat kesal karena harus dia yang langsung turun tangan untuk menyelesaikan masalah ini. Baru satu hari saja berpisah Orter sudah sangat merindukan Calista, dia ingin pulang ke pelukan calon istirnya itu. Ditambah dengan kejadian beberapa hari lalu yang membuat hubungan mereka semakin erat dan intens, dia benar-benar tak fokus dengan pekerjaannya karena memikirkan keadaan Calista di rumah.

Sebelum pergi ke luar kota, Orter meminta Sophina Brivia yang merupakan pengurus keuangan sekaligus kepala maid di rumahnya untuk mengawasi Calista. Orter tak mau Calista di urus oleh pria karena dia tak ingin membiarkan pria lain berada dalam radius jarak 10 meter dari calon istirnya. Jika ada yang berani melakukan itu tak diragukan lagi Orter akan langsung melubangi kepala setiap pria yang berusaha mendekati Calista.

Calista terlalu cantik, tubuhnya juga terlihat seksi dan menggoda. Pria mana yang tak akan tergoda oleh kecantikannya, daripada menjadi seorang owner sebuah toko teh Calista lebih cocok bekerja sebagai seorang model maupun selebriti seperti ayah angkatnya Ryoh.

Tapi Orter juga tak akan rela jika wanitanya menjadi model maupun seleb, karena pasti dia akan menjadi terkenal dan punya banyak penggemar. Dia hanya ingin memiliki Calista seorang diri, dan tak mau membagi kecantikan wanita itu dengan orang lain.

Orter melihat di ponsel pintarnya, dilayar tersebut terdapat video dari CCTV yang dia pasang di kamar mereka, selama dia pergi bertugas Orter mempercayakan kebutuhan Calista pada Sophina, mata emas pasirnya bisa melihat dengan jelas gadis itu sedang membaca buku diatas tempat tidur. Dia tersenyum senang melihat wanitanya

Disisi lain Calista duduk dengan tenang dengan satu set peralatan minum teh di depannya. Dia dengan tenang membaca buku yang diberikan Sophina padannya, Calista membaca halaman demi halaman dengan fokus dan cermat. Sudah dua hari dia membaca buku tersebut dan selalu membacanya berulang kali. Calista memfokuskan isi pikirannya, menghalau semua suara dari luar kamar supaya tetap fokus membaca, dia harus bisa menghapal setiap informasi yang ada di dalam buku tersebut.

Calista sedikit melirik kearah pojok ruangan yang terdapat vas bunga dengan bunga-bunga hias yang cantik, dia sangat tahu kalau orter kini sedang mengawasinya melalui kamera pengawas yang disembunyikan pria itu. Untung saja dia mengikuti seluruh arahan dari Kaldo jadi dia bisa mengetahui jika Orter memang memasang kamera pengawas di kamar mereka supaya bisa mengawasinya setiap saat.

Calista menutup buku bersampul coklat itu dan menyandarkan punggungnya di bantal, sejujurnya Calista merasa bosan karena dia sendiri adalah tipe orang yang suka bergerak kesana-kemari dengan bebas. Bukannya terkurung dalam mansion mewah bak seekor burung di dalam sangkar, Calista adalah pribadi yang jauh lebih bebas dan suka menjelajahi tempat-tempat baru, bertemu orang-orang baru, membangun setiap relasi yang ada dengan masyarakat sekitar. Sedangkan di tempat ini tak ada satupun orang yang mengajaknya bicara maupun bercanda, bahkan Sophina pun tak diizinkan terlalu lama ada didekatnya.

Crazy Love ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang