❖ Chapter 13

541 44 6
                                    

______________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

______________________________________

Cahaya terang dan sambutan hangat dari keluarga Grantz membuat Calista meneteskan air matanya. Suasana ini sangat dia rindukan rumah dimana seharusnya dia berada. Dia tahu bahwa dia bukanlah putri asli di keluarga ini akan tetapi sosok yang ada di depannya yang kini tengah memeluknya dengan erat dan penuh kerinduan adalah kedua orang tuanya. Ibu dan ayah yang rela membesarkan gadis yang sudah terusir ke jalanan.

Istri Ryoh memeluk Calista dengan erat, dia ikut menangis saat melihat putrinya menangis dengan kencang suaranya dipenuhi dengan rasa sakit yang terpendam seorang diri di dalam hati. 

"Selamat datang nak, ibu dan ayah sudah menunggu mu."

Mendengar suara lembut dari ibunya Calista benar-benar tak bisa membendung air matanya, kehangatan tangan itu tangan yang sama yang menghangatkan dirinya saat diterpa air hujan yang dingin. Calista memeluk Nyonya Ryoh dengan sangat erat, sampai dia bisa merasakan kuatnya genggaman yang di berikan oleh Calista.

Dibelakang sang kepala keluarga Ryoh Grantz tersenyum senang, dia ikut terharu dan terhanyut dengan suasana yang ada. Dia senang putrinya kembali dengan selamat dan dalam keadaan baik-baik saja. Dia meraih istri dan anaknya angkat nya memeluk mereka dengan erat, seolah ingin memberitahu kalau mereka berada dibawah lindungannya, berada dibawah kasih sayangnya dan berada dibawah cintanya.

Ryoh meminta istirnya untuk membawa Calista masuk terlebih dahulu, supaya gadis itu bisa beristirahat dengan lebih nyaman. Wanita itu mengangguk dan membawa Calista ke kamar yang dulu digunakan oleh Calista saat tinggi disana.

Ryoh menatap kaldo yang berdiri bersandar di dinding rumahnya, pria bermata sipit itu selalu menunjuk senyuman yang sulit dimengerti dan tak bisa ditafsirkan dengan jelas.

"Terimakasih, sudah membawa Putri ku kembali."

Kaldo hanya tersenyum dan menyilangkan kedua tangannya di dadanya.

"Aku hanya menepati janjiku, dan menepati permintaan dari mawar kesayangan ku."

Ryoh terdiam saat Kaldo menyebutkan Mawar Kesayangannya. Sejujurnya di dalam hati Ryoh dia masih merasa bersalah pada rekan nya itu, karena berkat keegoisannya dia harus menjadi tahanan selamanya dari pria dengan yang paling mencurigakan di muka bumi. Andai saja dia tak tergoda dengan popularitas mungkin jalan hidup wanita itu tak akan berkahir di dalam lingkaran setan ini.

"Bagaimana kabarnya?"

"Hm.. istri ku? Dia baik-baik saja."

"Dia masih hidup?"

"Tentu saja, walaupun dunia ini akan kiamat aku tak akan membiarkan mawar kesayangan ku kering dan layu."

Pria di depannya ini masih sama gilanya setelah bertahun-tahun, Ryoh pikir Kaldo akan lebih lembut setelah bertahun-tahun bersama wanita itu ternyata tidak juga. Pria itu malah semakin terobsesi dan memblokir setiap hal yang akan meraih pendengaran, dan penglihatan istir tercintanya. Ryoh masih ingat dimana pria itu merencanakan pembantai pada seluruh anggota keluarga bahkan pacar istrinya, dan yang lebih parah dia sampai melakukan aksi untuk membuat seolah istrinya kini sudah meninggal di mata dunia. Jadi dia benar-benar hanya bisa memiliki wanita itu seorang diri, untuk dirinya sendiri.

Crazy Love ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang