-----------------------------------------------------------
Calista duduk diam di samping Ryoh yang sedang menyetir, mobil yang melaju dengan cepat melintasi jalan-jalan berliku di daerah pegunungan. Ayah angkatnya, Ryoh memandanginya dengan penuh kekhawatiran saat mereka menuju tempat persembunyian yang aman supaya wanita itu bisa terhindar dari kejaran mantan tunangannya Orter Madl.
Dia yang biasanya suka mencolok kini berusaha dengan keras untuk tidak menunjukkan keadaan apapun. bahkan mereka pergi menggunakan mobil yang biasanya tukang kebun gunakan, jika Ryoh memakai Mercedes kesayangannya mungkin mereka akan sangat mudah dilihat dari pelacakan mantan tunangan calista.
Mata Calista penuh dengan ketegangan dan kecemasan. Dia masih terguncang oleh kejadian yang membuatnya traumatis ketika Orter memaksanya untuk menikah. Bahkan dia bisa melihat beberapa bekas luka di lengannya maupun bekas-bekas lainnya yang ada disekitar leher dan punggungnya masih sangat terasa dan dapat dilihat dengan jelas.
Namun, saat ini dia kembali ke lindungan Ryoh, walaupun dia masih merasa cemas setidaknya Calista bisa merakan sedikit lebih aman daripada sebelumnya.
Sesampainya di tempat persembunyian, Calista disambut oleh suasana yang tenang dan nyaman. Udara disini masih sangat sejuk dan asri, jauh dari polusi udara maupun suara. Ryoh membantunya turun dari mobil dan membawanya masuk ke dalam kompleks vila yang berada daerah pegunungan itu, disini sangat sepi bahkan sangat jarang ada mobil maupun kendaraan lain yang melintas.
Ketika Calista tiba di vila persembunyian, manik Ruby nya terbelalak melihat apa yang ada di hadapannya. Kakinya seketika lemas dan Calista hampir meneteskan air mata saat melihat siapa yang sedang mengulurkan tangan untuk menyambut nya.
Calista disambut oleh Renatus, teman dekatnya yang pernah menjadi korban serangan brutal dari Orter Madl. Calista langsung berlari kearah Renatus dan memeluk pria itu dengan sangat erta, selama dalam tahanan Orter dia benar-benar selalu memikirkan keselamatan pria itu, Calista masih teringat jelas saat itu Renatus yang terbaring di depan tokonya bersimpah darah dan tak bisa bergerak.
Calista mengeluarkan semua emosinya, air matanya benar-benar tak dapat terbendung lagi. Renatus dengan lembut menyandarkan kepala Calista di dadanya, mencoba membuat temannya itu tetap tenang. Mata mereka bertemu dalam kelegaan dan kebahagiaan saat mereka saling memeluk.
"Rena!" seru Calista dengan suara gemetar dan air mata yang mengiringinya, tetapi pada saat yang sama penuh dengan kelegaan.
"Aku sangat khawatir tentangmu, syukurlah kau baik-baik saja, syukurlah."
Renatus tersenyum lembut sambil merangkul Calista erat.
"Aku juga sangat khawatir tentangmu, Cal. Aku tidak akan mati semudah itu."
Calista menarik napas lega, merasakan beban besar yang perlahan terangkat dari pundaknya. Melihat Renatus yang selamat dan dalam keadaan sehat membuatnya merasa sedikit lebih kuat dan lebih yakin bahwa kali ini dia dapat melalui masa sulit ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Love ✓
Fiksi Penggemar. [Dewa 19 song X Mashle] ============================= [MASHLE : MAGIC AND MUSCLE] Crazy Love (Cinta Gila) Orter Madl X OC WARNING 🔞 ============================= Disclaime...