Phenomenal Couple

2.4K 174 28
                                    

Kedekatan sang primadona Fakultas Pertanian dengan si culun Fakultas Hukum seketika menjadi headline news setelah keduanya terang-terangan memamerkan kebersamaan. Minggu lalu Universitas Neo dibuat geger oleh pemandangan tidak biasa— di mana untuk pertama kalinya jok belakang motor Manggala tidak lagi kosong seperti biasanya, sebab pada hari itu, Hagia— yang notabenenya adalah most wanted girl Universitas Neo, tiba-tiba bertengger manis di atasnya.

Dan sampai hari ini orang-orang terus membicarakan hal itu meski pemandangan Manggala yang berboncengan dengan Hagia sudah bisa dianggap lazim mengingat hari-hari berikutnya mereka selalu berangkat ke kampus bersama. Terlalu berlebihan memang, tapi bila ditilik dari kesenjangan popularitas antara keduanya, wajar bila orang-orang dibuat bertanya-tanya.

Sebenarnya lebih ke arah menggunjing. Pasalnya tidak habis pikir mengapa Hagia sudi berhubungan dengan lelaki macam Manggala. Seperti tidak ada laki-laki lain saja. Astaga, apa gadis itu sudah buta?

"Hagia, please..." Wajah memelas sedemikian rupa.

Hagia tidak goyah. Derap langkahnya tegas menyusuri lorong-lorong lantai satu Fakultas Pertanian hendak menuju gedung sebelah. Wajahnya berlipat, menandakan rasa kesal yang hampir meledak, sudah naik ke ubun-ubun. Menyebalkan rasanya bertahan untuk tetap tenang, tidak terpengaruh pada untaian kata yang dilontarkan oleh pemuda yang setia mengekorinya. Karena bila direspon, atau bahkan nekat membabi buta, pastilah mereka akan jadi bahan tontonan orang-orang di sekitar.

"Gia!"

Tubuh Hagia oleng ke belakang. Tangannya baru saja ditarik paksa. "Apa sih?!" Bentak Hagia, tidak lupa mendorong mundur pemuda kurang kerjaan itu.

"Gini ya kamu sekarang? Mentang-mentang udah dapat tangkapan baru, yang lama langsung dilepehin."

"Ngaca, anjing!" Habis sudah kesabaran Hagia. Sorot mata menajam seperti hendak menusuk kepala lawan bicaranya.

"Too much, Hagia. Kamu udah nyakitin aku banget."

Wajah sok tersakiti itu, astaga, Hagia ingin sekali mencakar-cakarnya. Apa yang salah dengan pemuda ini? Bertingkah seperti habis diselingkuhi seakan-akan kejadian di gerai es kelapa Bang Kai tidak pernah terjadi. Memang boleh se-tidak tahu malu ini? Ya, pemuda kurang kerjaan itu adalah Julian, nampaknya dia tidak terima dengan hubungan Hagia dan Manggala.

"Berhenti, please. Gue capek banget hari ini." Hagia keluar permohonan. Percuma buang-buang energi untuk meladeni Julian. Tapi kalimat barusan memang nyata adanya, Hagia benar-benar lelah setelah dua jam berkutat dengan laporan praktikum— tidak sempat mengerjakannya di kos-kosan karena terlalu asik bergumul dengan Manggala semalaman.

"Apa sih hebatnya cowok aneh itu?" Julian makin lancang. Senyum miring meremehkan terpatri jelas di wajah tampannya.

"Nggak usah bawa-bawa cowok gue, dia nggak tau apa-apa." Sahut Hagia sambil melotot garang.

"Halah, palingan nggak lama lagi kamu bakalan bosan sama cowok aneh itu. Diliat dari manapun dia nggak ada bagus-bagusnya."

"Udah? Masih ada yang mau diomongin lagi?"

"Aku ngerti kamu masih marah karna kejadian minggu lalu, dan aku minta maaf soal itu. Aku minta maaf udah bikin hubungan kita makin mundur ke belakang, aku sayang banget sama kamu, Gia. Aku nggak suka liat kamu dekat sama cowok lain."

Julian tertunduk dalam. Butuh waktu berhari-hari untuk dia berani mengungkapkan hal ini. Sebenarnya Julian sama saja dengan cowok-cowok pengagum Hagia lainnya, bedanya Julian menerapkan cara yang nyentrik untuk memenangkan hati Hagia, sengaja berulah agar Hagia menganggap mereka setara. Desas-desusnya Hagia lebih suka mengejar dibanding dikejar. Julian mencoba menerapkannya, dan, voila! Hagia berhasil dijerat.

Hottie Nerdy (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang