E06

345 56 2
                                    

🌹WARNING!!🌹

HANYA CERITA FIKSI DAN TIDAK ADA HUBUNGAN DENGAN KISAH NYATA KEHIDUPAN AKTOR ATAU ARTIS YANG MENJADI PEMERAN DI DALAM CERITA INI!!
JANGAN MELAKUKAN PLAGIAT DENGAN MENGAMBIL IDE TANPA SEIZIN PENULIS!!
TERIMA KASIH

Author Point Of View On

"Jangan basa-basi Gulf! Aku tahu bahwa kamu yang menyebarkan rumor itu kan?"

Gulf mencoba menahan rasa bahagianya ketika Mew sang pujaan hati kini berada di hadapannya. Dia tahu Mew akan datang karena Mew mencoba menghubunginya sebelumnya, namun tidak ditanggapi oleh Gulf. Gulf sengaja melakukan itu. Mew yang kesal akhirnya mendatangi Gulf di kantornya.

Awalnya Mew diusir karena membuat kegaduhan dengan marah-marah di lobi perusahaan Gulf itu. Mew mungkin terlalu kesal setelah Gulf hampir membuatnya dikeluarkan dari salah satu series. Salah satu karyawan yang menjaga meja resepsionis segera menelpon sekretaris Gulf, karena ingin membantu Mew bertemu dengan atasannya itu. Akhirnya Mew diizinkan masuk dengan bantuan karyawan itu. Kini, Mew dan Gulf saling bertatapan dengan perasaan yang bercampur aduk.

"Apakah kamu berniat menghancurkan karirku dengan menyebarkan rumor yang tidak benar itu?"

Gulf tertawa dengan sangat keras tepat di hadapan Mew. Mew menatap Gulf dengan tatapan bingung. Gulf tidak mengira kalau Mew akan merasa kalau orang yang disebarkan rumornya adalah dia, padahal Win tidak menyebutkan siapa nama pembully itu.

"Rumor yang tidak benar? Rumor yang mana maksudmu? Apakah kamu yakin aku yang menyebarkannya?"

"Aku tahu kamu pasti tahu tentang rumor itu!"

"Ahh tentang seorang aktor yang sedang naik daun yang membully adik kelasnya saat SMA dulu dan berlanjut membullynya saat sedang bertemu di jalan. Apakah itu?"

"Iya yang itu!"

"Itu bukanlah sebuah rumor, Mew! Itu adalah kenyataan! Kamu adalah pelakunya!" Ucap Gulf sambil tertawa sinis ke arah Mew.

Nyali Mew kini menciut setelah melihat senyum sinis dari Gulf itu. Entah apa yang membuatnya merasa takut. Biasanya dia tidak pernah merasa takut seperti ini.

"Kenapa kamu menyebarkan rumor itu, Gulf?"

"Apa kamu sedang menuduhku sekarang? Kamu menemui aku hanya untuk menuduhku?"

"Kamu menyebarkan rumor bahwa aku membullymu, tentu saja aku harus meminta penjelasan darimu!"

"Itu bukan rumor tapi itu kenyataan, Mew! Kamu tidak lupa kan bagaimana kamu membuat hidupku sama seperti hidup di dalam neraka?"

Mew kini menelan ludahnya dengan kasar. Gulf memiliki kekuatan dan kekuasaan sekarang, sehingga dapat melawan Mew dengan mudah. Mew mencoba memberanikan diri dan terus melawan Gulf.

"Kamu tidak mengakui kejahatan yang telah kamu lakukan kepadaku! Lalu menuduh aku menyebarkan rumor yang katamu tidak benar itu. Apakah kamu memiliki penyakit mental?" Ucap Gulf.

"....."

"Aneh, padahal orang itu tidak memberitahu siapa nama aktor itu, tapi kamu yang panik karena berita itu. Kalau kamu merasa itu kamu, kamu seharusnya minta maaf bukannya menuduhku!"

"Apa yang harus aku lakukan untuk menebusnya? Aku tidak bisa menyerah kepada karirku, Gulf!"

"Aku tidak berencana membuatmu menyerah."

"Lalu, apa yang kamu lakukan sekarang itu akan membuat karirku hancur, Gulf!"

"Benarkah? Bahkan ketika aku mengatakan bahwa bukan aku tetap saja kamu tidak percaya! Ahh jadi ini yang dimaksud dengan playing victim. Seorang pelaku yang bertindak seperti seorang korban."

UNWRITTEN STORY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang