Warn: biasalah
Satu jam pelajaran ini sempat dilewati dengan begitu rusuh oleh GEC (Goblok Elite Class). Iya, itu beneran julukan kelas mereka, kok.
Rusuhnya bagaimana?
Pak Oda selaku guru Bahasa Indonesia akhirnya memberikan tugas praktek lagi, yaitu praktek penampilan drama. Seisi penghuni GEC pun dibagi menjadi dua kelompok oleh Pak Oda, dengan kelompok pertama memiliki 18 anggota dan kelompok kedua memiliki 17 anggota.
Biar Pak Oda gak pusing nyusun kelompoknya sendiri, Dazai menyarankan bahwa pembentukan kelompok dilakukan dengan memanfaatkan roulette saja. Alhasil, metode roulette pun benar-benar digunakan untuk anggota-anggota kelompok pertama saja, sedangkan kelompok kedua akan ditempati oleh mereka yang namanya tidak terpilih oleh roulette. Dan yah beginilah hasilnya:
Kelompok 1:
- Doppo Kunikida
- Teruko Okura
- Jun'ichirou Tanizaki
- Naomi Tanizaki
- Ichiyou Higuchi
- Gin Akutagawa
- Fyodor Dostoevsky
- Kyuusaku Yumeno
- Louisa Alcott
- Sigma
- Mushitaro Oguri
- Agatha Christie
- Akiko Yosano
- Atsushi Nakajima
- Mark Twain
- John Steinbeck
- Kirako Haruno
- Tetchou SuehiroKelompok 2:
- Chuuya Nakahara
- Edgar Poe
- Elise
- Jack London
- Katai Tayama
- Kenji Miyazawa
- Kyouka Izumi
- Lucy Montgomery
- Margaret Mitchell
- Michizou Tachihara
- Motojirou Kajii
- Nathaniel Hawthorne
- Nikolai Gogol
- Osamu Dazai
- Ranpo Edogawa
- Ryuunosuke Akutagawa
- Saigiku JounoLah terus rusuhnya dimana dong? Nah, kerusuhan ini bermula dari ucapan puji syukur seperti berikut:
Kunikida selaku ketua kelas menyahut dengan ooc, "ALHAMDULILLAH GAK SEKELOMPOK SAMA DAZAI"
Sigma sujud syukur, "Alhamdulillah... Gak sekelompok sama Dazai, Nikolai, sama Chuuya..."
"Alhamdulillah... Gak sekelompok sama Akut..." Atsushi yang ikut sujud syukur berucap demikian karena setiap kali dia satu kelompok dengan oknum yang disebut, pasti ada saja trauma baru untuknya.
Menghela napas lega, Mushitaro mengelus dada sambil sedikit melirik ke Fyodor, "Alhamdulillah, kelompokku waras dikit."
Setelah ucapan puji syukur, dilanjutkan dengan ucapan protes yang menjadi perwujudan dari kerusuhan yang dimaksud:
Chuuya dengan suaranya yang seperti biasa bagaikan megafon milik Pak Natsume, "PAK ODA, SAYA GAK TERIMA SATU KELOMPOK SAMA DAZAI, TOLONG PINDAHIN SAYA KE KELOMPOK SATU"
"PAK ODA, AKU MAU TUKERAN SAMA MAS CHUUYA BOLEH GAK??? AKU MAUNYA SEKELOMPOK SAMA MAS DAZAI :(((" Kyuusaku ikut-ikutan, ternyata dia gak mau di kelompok yang anaknya rata-rata waras, maunya sama yang modelan pasien RSJ biar seru.
Lucy menatap nama-nama anggota satu kelompoknya dengan horor, "Pak Oda... Bapak... gak kasihan sama saya?"
"PAK ODA, KENAPA ROULETTE NYA GAK MAU AKU SEKELOMPOK SAMA FEDYA SAMA SIGMA :(" Nikolai ikutan protes, tapi bukannya protes ke Pak Oda, doi malah protes ke roulette nya.
Roulette nya bilek: "Lah kok saya?"
Pak Oda hanya bisa menghela napas lalu kembali menjelaskan untuk menenangkan situasi yang sempat memanas tadi, "Udah, ya, anak-anak. Kelompoknya gak bisa diganti lagi. Jangan lupain tujuan utama kelompok-kelompok ini dibentuk. Oh iya, bapak juga gak ada maksud buat mengadu domba kalian karena jumlah kelompok yang cuma ada dua ini. Jadi jangan anggap tugas praktek ini sebagai kompetisi untuk melihat siapa yang terbaik atau semacamnya."
Edgar sempat ingin mengangkat tangannya untuk membalas tapi tak jadi. Jack yang menyadari gerak-geriknya tadi langsung bertanya, "Kenapa, Ed?"
"Mau bilang makasih ke Pak Oda karena udah klarifikasi, soalnya tadi sempet sudzon soal adu domba juga." balas Edgar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bungo Gakuen [BSD Fanfiction]
Fanfic[BSD Fanfiction] Apa jadinya kalo anak-anak Agensi Detektif, Port Mafia, Guild, Decay of Angels, Hunting Dogs, dan lainnya jadi satu kelas? Anda pasti tahu apa yang akan terjadi:) Penasaran akan cerita-cerita keseharian mereka yang luar biasa random...