🥀16

3.1K 207 23
                                    

Jangan lupa vote
Spam komen juga

~ Selamat membaca ~
~ typo bertebaran ~

Jaemin melepaskan ciuman yang telah terjalin selama tiga menit itu ketika Hanna memukul dadanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaemin melepaskan ciuman yang telah terjalin selama tiga menit itu ketika Hanna memukul dadanya. Napas keduanya yang memburu pun saling beradu. Keduanya menyatukan dahi mereka masing-masing lalu saling tersenyum.

Pria bermarga Na itu kemudian mengecup kening Hanna lalu mengusap kepala gadis yang akhirnya menjadi kekasihnya tersebut. "Ayo keluar, jika berlama-lama di sini. Aku tidak bisa menahan hasratku untuk menidurimu sekarang juga."

Hanna mendorong Jaemin, "Byuntae!" cibirnya kemudian segera keluar dari kamar.

Jaemin terkekeh kemudian sedikit berlari menyusul Hanna. Pria itu meraih tangan Hanna ketika hendaklah turun ke lantai bawah. Hanna tersenyum dan membalas genggapan tangan pria itu.

"Harabeoji?" Hanna terkejut ketika menemukan sang kakek yang duduk bersama sekretaris pribadinya di ruang keluarga.

Jaemin juga terkejut saat mendapati komisaris utama Oh Corporation tersebut. Keduanya saling melepaskan tangan mereka yang bertaut tetapi Tuan Oh dan juga sekretarisnya sudah melihat keduanya sejak menuruni tangga.

"Annyeonghaseyo," sapa Jaemin pada pria tua yang menatapnya dengar raut wajah datar, tanpa ekspresi itu.

"Apa yang Harabeoji lakukan di sini?" tanya Hanna.

Pria tua itu mencibir, "Memangnya salah jika aku datang ke rumah putraku?" ketusnya. "Aku yang harusnya bertanya kenapa membawa laki-laki ke rumah ini?" sambungnya membuat Hanna terdiam.

Jaemin tersenyum "Saya datang menemui Hanna, Hwejangnim."

"Kenapa kau menemui cucuku?"

Jaemin meneguk ludahnya, untuk pertama kalinya dia merasakan terintimidasi. Pria itu menoleh pada Hanna, bagaimana cara dia menjelaskan pada pria tua yang terlihat menakutkan ini.

"Kami membahas tentang hotel, ya kan?" jawab Hanna membalas tatapan Jaemin sembari mengerjakan matanya berkali-kali.

Tuan Oh berdecih. "Jika tentang hotel kenapa tidak membahasnya di hotel saja? kenapa kalian membahasnya di sini dan keluar dari kamarmu?"

Sepasang kekasih itu terbungkam oleh pertanyaan Tuan Oh. Keduanya jelas salah tingkah, Hanna mencoba mencari alasan lain. "Itu karena-"

"Kau adik Jaehee?" potong Tuan Oh.

"Ne, Hwejangnim."

"JM Corporation adalah milikmu?" tanya pria tua itu lagi.

"Ne."

"Apa bisnismu lancar? Apa tidak terjadi masalah akhir-akhir ini? Atau di kemudian hari bisnismu bisa saja bermasalah dan-"

"Abeonim," Nyonya Oh yang datang membawa nampan menyela pertanyaan Tuan Oh. Wanita itu meletakkan dua gelas ke atas meja lalu duduk di samping Ayah mertuanya itu.

Red Rose  》JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang