Setelah Fahmi selesai beres beres dia langsung ke ruang tengah gabung sama Reza dan teman temannya."Kalian mau main di sini apa main di kamar aku saja?".
Fahmi menawarkan mereka semua agar nanti mereka kalau sudah selesai Mabar biar langsung tidur, karena kamar Fahmi luas meskipun sepuluh orang yang akan numpang di sana masih muat.
"Gimana kalian mau nggak kita Mabar di kamar kak Fahmi, nanti kita tidur di sana juga?".
"Iya mau mau". Mereka berdua Erik dan Roni langsung mengiyakan ajakan Fahmi kapan lagi dia bisa melihat kamarnya Fahmi si cowok ganteng dan baik ini.
"Yansudah ayo kita ke kamar sekarang".
Setelah sampai di kamar teman teman Reza terlihat sangat senang sampai melongo melihat kamar cowok yang se rapi ini, bukan hanya rapi tapi juga sangat wangi dan banyak barang mahal di sini, ini lebih mirip hotel yang paling mahal. Disana juga banyak piagam penghargaan dan juga piala, karena Fahmi memang sering mengikuti lomba ataupun kegiatan lain dan selalu menang. Mereka terus mengagumi dari tadi tidak ada yang langsung duduk.
"Ehhh apa sih yang kalian lihat malu maluin saja, kamar kak Fahmi kan sama saja seperti kamar aku, ayo kita main dulu, dan kalian jangan sentuh sentuh kamar barang kak Fahmi".
Sedangkan Fahmi yang melihat Reza menasehati temannya hanya tersenyum, Reza memang begitu dia sangat posesif pada kakaknya dan Fahmi suka pada ke posesifan Reza.
"Iyaaa kita nggak bakalan sentuh barang barang di sini kok, tapi kita boleh duduk di sini kan?".
Setelah melihat lihat Erik langsung ingin duduk di sofa yang terlihat nyaman itu.
"Eh tunggu tunggu jangan duduk di situ, kita ambil kasur lantai saja biar luas mainnya nanti kita bisa santai dan langsung tidur kalau capek".
Bukannya Reza pelit dan temannya tidak boleh duduk di sana, tapi lebih enak kalau nyantai di bawah semua.
"Oke ayo aku bantu ambil"
Mereka bertiga beneran ribut sendiri setelah mengambil kasur lantai mereka juga mengambil bantal satu satu, tidak cukup sampai di situ Reza malah mencari selimut di lemari Fahmi".
"Yang warna biru Ini untuk erik, dan yang warna merah ini untuk Roni dan aku sama kak Fahmi warna hitam, jadi kalau kita sudah capek kita langsung tidur saja oke??".
"Oke kita setuju, enak banget ya main di sini kita di sediain fasilitas".
"Makanya kalian sering sering saja main ke sini".
Memangnya boleh?".
"Boleh asal tidak setiap hari, kalau setiap hari gue bisa bangkrut kalian makannya banyak tapi tidak bisa bekerja".
Ha ha ha ha ha
Mereka semua tertawa mendengar bercandaan Reza. Karena meski mereka cuma numpang makan saja setiap hari nggak bakalan membuat keluarga Reza bangkrut karena orang tua Fahmi sangat kaya.
Sekarang mereka memegang HPnya masing masing bersiap untuk Mabar.
Saat Mabar di mulai mereka bertiga teriak teriak sampai suara mereka terdengar keras dari luar kamar Fahmi. Dan mama papanya Fahmi yang baru saja pulang kerja sampai heran dengan suara itu.
"Pa, di atas kayaknya rame deh ada apa ya, tumben biasanya Reza sama Fahmi tidak pernah teriak teriak se keras ini".
"Kalau mama penasaran coba mama cek saja di atas, papa kelaperan ingin makan saja".
Mama dan papanya Fahmi langsung di suguhi dengan suara teriakan teriakan dari arah kamar fahmi setelah mereka masuk rumah. Dan mamanya yang penasaran jadi ingin lihat dan memastikan.
Setelah sampai di depan kamar Fahmi suaranya bertambah nyaring dan mamanya fahmi yakin kalau di dalam kamar ini bukan cuma cuma ada Reza dan Fahmi doang tapi masih banyak teman yang lainnya.
Ceklek
Saat pintu terbuka terpampanglah empat orang yang sedang memegan HP dengan teriak teriak tidak jelas dan mamanya sudah tahu kalau anak anaknya ini sedang asyik Mabar ML.
"Oh ada tamu... Pantesan rame, yasudah kalau gitu mama kebawah lagi mau makan, dan kalian jangan malam malam tidurnya".
Ternyata mamanya tidak marah meskipun Reza dan teman temannya rame terus. Dia hanya menasehati agar mereka tidak tidur kemaleman.
Entahlah sudah berapa kali mereka main tapi belum ingin berhenti juga.
"Yee kita menang lagi".
Beginilah kalau mabar sama Fahmi bakal menang terus karena Fahmi memang jenius. Dia bisa melakukan banyak strategi dan ahirnya menang.
"Reza, Erik, Roni ayo berhenti mabarnya, ini sudah malam nanti mengganggu orang yang mau istirahat kalau teriak teriak gini terus".
Meskipun mamanya tidak menegur tapi Fahmi sudah mengerti dan tidak ingin mengganggu waktu istirahat mamanya yang kecapekan kerja seharian. Dan memilih melakukan kegiatan yang lain, karena hari masih sore teman teman Reza belum ada yang ngantuk.
"Terus kita ngapain kak...".
Mereka bertiga sangat antusias menunggu jawaban Fahmi.
"Gimana kalau kita mengganti Mabar menjadi nobar saja? Kita buat kayak bioskop bioskopan gitu lampunya di matikan cuma tv saja yang nyala, gimana?"
"Iyaa setuju kak", "setuju", "ide yang bagus aku setuju".
"Reza, Erik, dan Roni langsung menyetujui untuk nobar. Tapi kita nobar apa enaknya?".
Fahmi memberikan penawaran pada anak anak ini agar mereka tidak bosan, takutnya mereka beda selera.
Dan ketiga orang ini sepertinya sedang berunding untuk menentukan akan menonton film apa.
"Kak kita sepakat untuk nonton film action saja".
"Bokeh kalau gitu kita mulai, apa lagi kakak punya kaset baru yang belum pernah kakak lihat, kayaknya asyik kalau nobar bareng kalian semua".
Setelah mereka tahu dengan apa yang mereka akan tonton Fahmi langsung keluar kamar menuju lantai bawah untuk mengambil minum dan cemilan. Tidak lama kemudian Fahmi masuk ke kamar lagi dan membawa berbagai camilan.
Sekarang suasananya seperti di bioskop beneran dengan lampu yang sudah di matikan dan di lengkapi camilan serta minuman.
Sekarang mereka telah menonton film action di layar televisi yang sangat besar entah berapa in tv itu yang jelas tv-nya sangat besar.
Mereka berempat sedang duduk di kasur lantai dan bersandar ke ranjang empuk di belakangnya. Mereka juga siap dengan bantal dan selimut yang sudah di pakainya.
Film action yang mereka tonton sangat bagu tidak membosankan sama sekali. Bahkan sekarang sudah 29 menit mereka nonton, tapi tidak terasa bahkan cemilan itu sudah mereka abaikan.
Namun Reza yang merasa sedikit ngantuk, langsung bangun pindah duduk di depan Fahmi dan menyandarkan tubuhnya pada Fahmi.
Saat sedang enak enak nonton tiba tiba ada adegan dewasa dalam film itu, berhubung mereka semua sudah dewasa jadi Fahmi membiarkan mereka menonton.
Fahmi yang melihat film itu tidak terasa kalau tangannya sudah menelusup ke dalam baju Reza dan mulai mengelus perutnya.
Sedangkan Reza yang di Elus mulai memejamkan matanya, karena kenikmatan.
Namun Fahmi tidak bisa melakukan lebih jauh dari itu walaupun dia ingin karena Fahmi takut kalau sampai dia ketahuan mesra mesraan sama Reza.
KAMU SEDANG MEMBACA
adik tercinta
Teen FictionAda suatu ketika saat Reza tidur di kamar kakaknya Reza terganggu dalam tidurnya, sangat terasa bahwa ranjang yang ditempati sedikit bergoyang, awalnya goyangan itu pelan dan teratur namun semakin lama goyangan itu semakin cepat dan tidak teratur la...