28 Mabar jadi nobar ++

2.4K 30 3
                                    


Namun Fahmi tidak bisa melakukan lebih jauh dari itu walaupun dia ingin karena Fahmi takut kalau sampai dia ketahuan mesra mesraan sama Reza.

Fahmi melirik ke dua teman Reza yang sedang menyaksikan film itu, mereka benar benar menikmati tayangan itu dengan fokus, dan itu membuat Fahmi memiliki sedikit kesempatan untuk memanjakan reza.

Fahmi menarik tubuh Reza sampai benar benar nempel pada tubuh Fahmi, lalu Fahmi mencium tengkuk Reza dan menghirup aromanya, mereka berdua Reza dan Fahmi sudah tidak melihat film itu lagi dia sibuk menikmati sesuatu yang mereka lakukan.

Tangan Fahmi yang tadi ada di perut Reza sekarang terus merambat ke atas sampai ke dadanya, fahmi meremasnya berkali kali dan rasanya sedikit sakit tapi nikmatnya lebih dominan, dan untungnya mereka memakai selimut warna hitam yang menyamarkan aktifitas mereka apa lagi dalam keadaan remang remang seperti ini.

Lalu Fahmi berbisik pada telinga Reza.

"Rezaaa kamu jangan mendesah ya, kalau geli kamu tahan jangan sampai mereka dengar suara kamu dan melihat aktivitas kita".

Reza yang sudah ke enakan tidak menjawab kakaknya dia hanya mengangguk menandakan dia menyetujui perintah kakaknya. Dan seperti biasany fahmi menggigit bibirnya agar tidak mendesah.

Selama film itu berputar tangan Reza terus meremas dada Fahmi tanpa menyentuh putingnya agar Fahmi tidak sampai mendesah. Bahkan film itu sudah hampir selesai dan jam dinding menunjukkan pukul 11 malam.

Teman Fahmi yang sedari tadi nonton sambil bersandar di ranjang sekarang mereka sudah pada rebahan di kasur lantai itu Sabil berselinut. jika di lihat mereka memang sudah tidur, lalu Fahmi membopong Reza lalu dia tidurkan di atas kasur dengan sangat pelan, Lalu Fahmi langsung menindih adiknya seperti adegan di film yang mereka lihat tadi, dan Reza hanya diam sambil menikmati semua perlakuan Fahmi pada dirinya.

"Emmh kak Fahmi...".

"Sheeet kecilin suara kamu sayang...". Fahmi berbisik di telinga Reza sambil mendesah kan nafasnya di sana agar Reza makin terangsang.

Fahmi mulai mengangkat kaos yang Reza kenakan sampai dadanya terlihat. Lalu Fahmi berbisik lagi di telinga adiknya.

"Rezaa kamu mau kakak enakin kan?".

"Iya kak mau...".

Setelah Reza memberikan izin, Fahmi langsung menjilat dadanya Reza dalam posisi Fahmi yang masih menindihnya di bagian bawah, bahkan Fahmi berani menggesekkan miliknya di sana. Fahmi benar benar kehilangan akal sehatnya setelah melihat adegan dewasa di film yang mereka putar barusan.

Setelah Fahmi merasa puas menjilati dada Reza sekarang dia mengulum puting Reza dan di mainkan dengan lidahnya. Sampai Reza gelinjangan merasa kegelian, sampai mendongakkan kepala sambil mendesis.

Essshh essshh essshh

Sebelumnya Reza tidak pernah merasakan kenikmatan seperti ini.

"Ahhhh enak kak..."

Sekarang bagian bawah Reza dan Fahmi semakin keras dalam gesekannya.

"Essshh essshh essshh kak... Dedek aku sakit...".

Fahmi yang mendengar Reza mengatakan jika dedeknya terasa sakit, Fahmi hanya tersenyum.

"Mana sayang biar kakak sembuhin dedek kamu yang dakit".

Emutan di puting Reza sekarang di lepas dia mulai fokus pada dedeknya Reza yang keras dan ingin di keluarkan isinya.

Fahmi mulai menggenggam dedek Reza yang terasa pas di tangannya, lalu mulai di kocok pelan pelan.

"Kak Fahmi ngapain dedeknya Reza...".

"Kakak mau ngilangin rasa sakit di dedeknya Reza, Reza pernah mimpi basah kan?".

"Iya kak rasanya geli geli enak saat mimpi basah".

"Kamu tinggal nikmatin, kakak akan membuat kamu merasakan nikmat seperti mimpi basah Reza...".

"Emmmh iya kak...".

Reza mulai mengocoknya lagi dari durasi pelan sampai bertambah cepat, hal itu membuat Reza tambah gelinjangan.

"Ahhh geli kak".

"Kecilin siluara kamu rezaa".

Bisik Fahmi yang mengingatkan Reza karena dia hampir teriak dalam desahannya.

Reza yang tidak kuat dan ingin terus mendesah mulai menutup mulutnya sendiri dengan telapak tangannya.

Sedangkan kocokan Fahmi di dedek Reza semakin cepat sampai Reza menegangkan perutnya.

Clack clack clackclack

kocokannya benar benar terdengar becek oleh cairan kental bening alias precum dari ujung dedeknya Reza.

"Kaaak akuhhh ahhh ahhh mau...pipis kak, aku mau pipis kita berhenti dulu".

"Pipis di sini saja Reza biar kakak ambilin tisyu".

Fahmi langsung turun dari ranjang untuk mengambil tisyu di meja, lalu Fahmi mulai naik lagi ke ranjang melanjutkan lagi aktifitasnya mengocok dedek Reza yang sudah mau keluar.

"Jangan di tahan dek... Keluarin saja tidak papa sudah kakak kasih tisu nih".

Crot croott crott crot

Reza langsung merasa lemas setelah cairan itu keluar, dan dan Reza bisa menikmati sensasi keluarnya cairan putih kental itu. Rasanya benar benar nikmat seperti bulan madu di Awan.

Setelah nafas Reza terdengar normal Fahmi langsung berbisik lagi di telinga Reza.

"Gimana Reza... Enak kan seperti mimpi basah".

"Iya kak ini malah lebih enak dari pada mimpi basah".

"Dan sekarang gantian ya Reza... Kakak juga ingin merasakannya".

Fahmi langsung bertindak cepat karena kalau kelamaan bisa sampai Pagi tapi belum selesai juga.

Fahmi membuka bajunya sendiri lalu menyodorkan fadanya di wajah Reza.

"Emut dek.... Seperti kakak ngemut puting kamu... Ahhh ahhhh ahhh"

Reza langsung menuruti permintaan fahmi mengemut dada kakaknya sambil memainkan lidahnya di puting Fahmi.

"Kamu pinter banget dek... Diajari sekali langsung ngerti, terus dek.... Jilatan kamu enak banget".

Saat Reza sibuk mengulum puting kakaknya tiba tiba tangan Reza di tarik ke bawah sampai memegang dedeknya Fahmi.

"Genggam tititnya kakak rezaa, lalu kocokin seperti kakak ngocok punya kamu tadi".

Dan Reza terlihat berusaha melakukan sesuatu.

"Iya sayang... Seperti itu terus sampai kakak juga ngeluarin cairan kental kakak seperti punya kamu tadi.

AHHH ahhh ahhh lebih cepat dek, Ahhhhhh keluar.

Crot crot croott

Sensasi tembakannya nikmat kenceng banget. Tangan Reza yang belepotan sperma langsung di tarik dan di jilati oleh Fahmi sampai bersih.

"Enak banget rezaaa, lain kali kalau kita ngelakuin itu Reza masih mau??.

"Iyaa, reza mau di enakin seperti itu sama kak Fahmi".

Setelah mereka selesai Fahmi langsung mencium kening reza lama, dan setelah itu Fahmi merapikan baju dan celananya yang berantakan dan terbuka itu.

"Rezaaa tidur ya sekarang sudah jam 1 dini hari".

Fahmi menarik Reza masuk ke dalam pelukannya, menjadikan lengannya sebagai bantal untuk rezaa dia tidak peduli jika besok setelah bangun tidur akan kesemutan. Lalu Fahmi menarik selimut untuk mrmenutupi tubuhnya dan tubuh Reza agar hangat dan Fahmi mematikan tv menggunakan remote yang ada di tangannya.

Sedangkan dua orang yang tidur di bawah tidak terusik tidurnya entah saking ngantuknya atau saking menikmati tidur di situ.

adik tercinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang