Suara tangis seorang anak kecil membuat tidur Claudia sedikit terganggu, dia kemudian mulai membuka matanya.
Saat ini posisi Claudia bersandar pada Hasan yang juga terbangun karena suara tangis itu, Claudia melihat tubuhnya saat ini terbalut oleh jaket Hasan.
Claudia dan Hasan saling bertatapan, kemudian mereka memutus pandangan mereka, Claudia menatap keluar jendela yang langitnya sudah sangat gelap sedangkan Hasan mengecek jam pada tangannya, jam yang baru Claudia sadari bahwa itu adalah jam pemberian dirinya beberapa tahun lalu dan jam itu masih berfungsi. Melihat itu Claudia sedikit tersentuh.
"Udah jam sebelas, tadi kita ketiduran lumayan lama Di." Kini Hasan menatap ke arah Claudia.
"Aku dari tadi nyender ke kamu, kamu pasti pegel ya." Claudia merasa tidak enak kepada Hasan karena dia cukup lama tertidur dengan kepalanya bersandar ke pundak Hasan.
"Gak masalah. Kamu laper gak? Kita beli makan yuk?"
"Boleh, belinya dimana?" Claudia memang belum pernah naik kereta keluar kita jadi tidak tahu bagaiaman cara memesan makan dalam kereta.
"Mau ke gerbong restorasi? Atau pesen disini aja? "
"Kita ke gerbong aja retorasinya aja, aku pengen lihat area retorasinya."
"Yaudah ayo." Hasan dan Claudia kemudian berdiri untuk menunu gerbong restorasi.
Saat Claudia dan Hasan berjalan ke arah depan di area depan tempat duduknya ada sebuah ibu-ibu yang menggendong bayi dengan anak kecil berumur kurang lebih 5 tahun duduk disebelahnya dan diseberang tempat duduk ada sorang bapak-bapak yang mungkin ayah dari anak itu.
Sepertinya yang menangis tadi adalah bayi dalam gendongan itu, Claudia melihat anak kecil yang sedang mengobrol dengan ayahnya diseberang terlihat sangat menggemaskan. Claudia jadi membayangkan jika dia memiliki keluarga dan pergi jalan-jalan keluar kota seperti ini pasti sangat seru. Saat melewati mereka Claudia sempat tersenyum pada anak kecil lucu itu.
Setelah itu Claudia melanjutkan jalannya menuju gerbong yang menjadi tujuan dirinya dan Hasan. Ternyata cukup sulit berjalan di dalam kereta yang sedang berjalan untung saja selama berjalan Hasan selalu menggenggam tangannya.
Tidak butuh waktu lama Hasan dan Claudia sudah berada di gerbong restorasi yang cukup besar dan nyaman. Disana ada beberapa orang yang sedang duduk sambil menikmati makanan mereka.
Hasan dan Claudia kemudian memesan makanan yang ada di menu, Claudia dan Hasan memesan nasi goreng dan minumannya teh kemudian tambahannya adalah cuangki yang ditawarkan petugasnya kata mereka ini makanan yang cukup viral. Karena merasa penasaran Claudia juga memesan itu.
Semua makanan yang mereka beli Hasan yang bayar, awalnya Claudia merasa tidak enak tapi dia tidak ingin berdebat di depan umum jadi Claudia menerima traktiran Hasan kali ini.
Hasan dan Claudia kemudian duduk di sana untuk memakan pesanan mereka.
"Aku baru tahu ada restoran kaya gini dikereta. Tempatnya nyaman lagi terus pilihan menunya juga lengkap. Aku kurang update banget ya kayanya tetang ptekretaan. Tapi kalau udah tahu gini kayanya aku bakal sering-sering naik kereta. Aku suka banget sama perjalanan kaya gini." Jujur Claudia merasa dirinya memang sangat tidak update tentang dunia perkeretaapian kerana memang dia tidak pernah naik kereta.
"Wajar sih kalau kamu gak tahu sebelumnya, karena aku tahu kamu pasti jarang banget naik kereta kan?"
"Iya kamu benar, ini pertama kalinya aku naik kereta keluar kota dengan perjalanan yang cukup lama kaya gini."
"Kasian banget, nanti kamu bakal aku sering-sering ajak naik kereta deh." Hasan menatap Claudia dengan wajah yang sengaja dibuat mengejek bercanda Claudia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Belum Usai (Lengkap)
SpiritualUPDATE SEMINGGU DUA KALI !!! Disini ada yang udah baca Too good to be (true) Dominan gak? Kalau pernah baca, berarti udah kenal dong sama sosok Hasan. Dia sempet beberapa kali muncul dicerita Dira Dan Satria. Nah untuk kali ini aku akan menceritakan...