Setelah dibaca jangan lupa untuk meninggalkan jejak ya readers 🙂
-
-
-
-
Vote
-
-
-
-
Komen
-
-
-
-
Follow // Terimakasih ❤️"ANDAI SAJA KUBISA GENGGAM TANGANMU TAKKAN ADA KATA RINDU DIDALAM HATIKU HUWOOO TAHUKAH DIRIMU BETAPA DIRIKU MERINDUKAN HADIRMU ADA DISINI PERCAYALAH KA,,,"
BRAAK
"BERISIK ANJING MASIH PAGI" teriak seorang pria yang tadi membanting pintu kamar.
"Ya maaf atuh bang" ucap Rose sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
05.30, minggu pagi yang berisik menurut Suga. Entah apa yang ada dipikiran Rose, sehingga dia harus bernyanyi sambil teriak-teriak sepagi ini.
"Good morning everybody" seseorang yang baru saja keluar dari kamarnya. Berbeda dengan Suga dan Rose yang masih menggunakan piyamanya, gadis yang baru saja keluar dari tempat paling nyamannya itu sudah menggunakan pakaian olahraganya. Siapa lagi kalo bukan simodel yang punya badan impian sejuta perempuan. Ya, itu Jennie.
"Mau kemana Jen?" Tanya Rose yang kini sedang melihat penampilannya dari atas sampai bawah. "Tumben banget" lanjutnya.
"Gue mau jogging" ucapnya sambil menampilkan senyum gusinya.
Jujur aja nih ya, Rose masih bingung, gak biasanya Jennie semangat buat jogging, boro-boro jogging biasanya ada jadwal ngampus aja ni anak bangunnya paling pagi jam 07.00.
"Ngapain jogging?" Oke kali ini bukan Rose yang nanya tapi Suga. Lalu pria itu duduk disebelah Rose.
Hah? Apa? Ngapain katanya? Ya buat apalagikan kalo bukan biar tetap langsing walaupun banyak makan kalo kata si Jennie mah. Merasa dirinya sedang ditatap oleh kedua orang yang sedang duduk itu, Jennie langsung menghampiri mereka dan ikut duduk di single sofa.
"Gini-gini, Jennie sadar diri semenjak tinggal disini Jennie jadi banyak ngemil" jelasnya
"Jadi?" Suga kembali bertanya. Sebenernya Suga gak ngerti apa urusannya banyak ngemil sama olahraga, namanya juga cowok.
Jennie berdecak kesal sebelum akhirnya membalas pertanyaan yang pria itu berikan. "Masa gak ngerti sih, gue butuh olahraga biar gak gendutan. Kalo gue gendutan gimana? Nanti hasil fotonya gak bagus dong. Jadi gue harus olahraga, dan satu lagi kudu diet" jelasnya dengan nada yang sedikit kesal.
"Hayu Jen gue udah siap" gak sendirian tapi dia ngajak Lisa.
"Halah diet, preeet" tiba-tiba Jimin nongol dibelakang Lisa. "Paling dijalan ketemu tukang seblak mampir terus bilang gini, bu seblak dua porsi pedes ya dibungkus" lanjutnya. Muka julidnya jangan lupa, gak ketinggalan.
Tak menghiraukan perkataan Jimin, Jennie dan Lisa nyelonong pergi tanpa berpamitan, sekali lagi kaya lagu sial Mahalini, canda Mahalini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kos-Kosan Elit
Fanfiction"Salam kenal" "Asal lo darimana?" "Dari rahim emak bang" "Ini kos-kosan atau apartemen anjir, gede banget" "WOYYY JANGAN BERISIK ANJING" "Siap salah CEO"