15. Adu Ego

4.2K 448 12
                                    

Sambil berjalan ringan, Amanda dan Mahi mulai menyusun rencana untuk meluluhkan hati Abi, tapi sebenarnya masalah utamanya juga bukan dari pria itu sebenarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sambil berjalan ringan, Amanda dan Mahi mulai menyusun rencana untuk meluluhkan hati Abi, tapi sebenarnya masalah utamanya juga bukan dari pria itu sebenarnya. Karena sudah terbiasa jajan dan makan banyak, Manda jadi tak kuasa menahan godaan jajanan yang berjejer di pinggir taman.

Mulai dari bubur ayam, nasi kuning, batagor, siomay, bakso, cilok, pentol, crepes, telur gulung dan banyak lagi. Kakinya seperti otomatis melangkah ke deretan pedagang itu ketika mereka sepakat berhenti dan pulang ke rumah masing-masing.

"Lawan terberat memang adalah diri sendiri" gumam Mahi tidak mampu mencegah Amanda yang kalap.

Ketika sedikit menjauh dari taman ia melihat Abi yang baru datang, pria itu selalu mempesona bahkan dengan hanya mengenakan celana training  dan kaos oblong sekali-pun, tapi sayangnya Mahi tetap tidak ada niat mengejar, karena meski Manda ternyata adalah adiknya, belum tentu ia masih jomblo.

"Mahi!" Panggil Abi sambil berlari kecil.

"Hai Kak, mau nyusul Kak Manda ya? Dia ada di sana, lagi jajan" tunjuk Mahi pada spot tempat para pedagang berada.

"Gak juga, kamu sudah mau pulang? Sudah sarapan belum?"

"Iya ini mau pulang sarapan, sekalian buka Toko"

"Kalau begitu kita sarapan bersama saja, ayo ikut aku!"

Abi secara spontan menarik tangan gadis berkaos hitam untuk mengikutinya menuju mobil yang dia parkir tak jauh dari taman.

"Kak Manda gak di ajak?"

"Kan dia sedang makan sekarang, kalau sudah kenyang juga pulang"

"Gak usah deh Kak, saya belum mandi loh"

"Sama, saya juga belum"

Mahi pasrah, Abi tidak mau melepas tangannya, berbagai alasan yang lewat di benaknya, segera ia gugurkan karena percuma saja. Sebenarnya bukan tanpa alasan gadis itu ingin menolak, dia hanya takut terjerat.

Tidak sampai lima menit mereka berkendara, keduanya sampai di depan kafe tempat pertama dulu Mahi melihat Abi.

"Ini cafe milik temanku, Manda juga bekerja disini, ayo turun!"

Begitu masuk ke kafe, beberapa pegawai langsung menyapa Abi dengan akrab, setelah duduk, salah seorang dari mereka mendatangi keduanya.

"Saya pesan salad saja Kak" ucap Mahi setelah membaca menu.

"Salad, kau tidak akan kenyang, nasi goreng kambing disini sangat enak, pesan itu saja ya"

"Tidak, aku tidak makan berat kalau pagi karena itu bisa membuatku mengantuk, tolong, saya mau pesan salad saja" kekeh Mahi, nadanya tegas hingga Abi tidak membantahnya lagi.

"Apa kau diet?"

"Tidak Kak, itu pola hidup"

"Dengan menyiksa diri seperti itu? Makanan enak itu untuk dinikmati, tapi kau malah memilih makan daun" sindir Abi yang masih kurang berkenan dengan pilihan menu Mahi.

Langsing is My Dream (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang