Full Moon - 5

1.4K 48 1K
                                    

I always wish it was you, not someone else

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

I always wish it was you, not someone else.

🌕🌕🌕

Ranjang yang berantakan kembali menjadi saksi bisu atas usaha yang baru saja dilakukan Johnny dan Andrea. Meski tanpa perasaan romansa yang saling bertaut, keduanya tetap dapat memiliki kehidupan seks yang sangat baik. Andrea mengerti kebutuhan Johnny, dan Johnny yang mampu memberikan pengalaman menyenangkan untuk Andrea.

Keduanya sama-sama diuntungkan. Dan tentu saja dipuaskan. Itu adalah bonus yang secara cuma-cuma dapat dirasakan walau di luar itu keduanya masih saja menjalani kehidupan rumah tangga yang hambar.

Seperti makanan yang tidak asin, tidak gurih, tidak manis, bahkan juga tidak pahit.

Johnny memang bermulut blak-blakan, cenderung senang menusuk lawan bicaranya dengan kata-kata tajam bak pedang samurai. Tetapi, istrinya adalah Andrea, yang sudah sangat terbiasa—bahkan sudah tidak pernah sakit hati lagi—dengan kata-kata ketus yang kerap dimuntahkannya di depan wanita itu.

Walau demikian, Johnny tetaplah manusia biasa yang memiliki sisi kemanusiaan—walaupun sedikit sekali jumlahnya. Satu kebiasaan yang Andrea suka dari sosok Johnny suaminya, meski kamar mereka terpisah, namun pria itu tidak pernah langsung meninggalkannya setelah bercinta. Dan saking minusnya sikap romantis Johnny kepada Andrea, hal itu menjadi satu-satunya kebiasaan manis yang Johnny lakukan untuk Andrea. Setidaknya Johnny tidak meninggalkannya sendirian—walaupun setelah beberapa jam, Johnny akan tetap pindah ke kamarnya sendiri.

Namun bagi Andrea begitu saja sudah cukup.

"Joe, kata-kata Mamanya James jangan kamu ambil hati ya," Andrea merubah posisinya dengan berbaring miring menghadap Johnny. Ia menatap wajah sang suami yang tengah memejamkan mata di sampingnya, meski Andrea hapal sekali bahwa Johnny sama sekali belum terlelap. "Terima kasih, ya, buat malam ini. You're always amazing, Joe. Making love yang tadi menyenangkan," puji Andrea sambil tersenyum lembut.

"It was just sex, Rea, not making love," jawab Johnny mengoreksi.

Senyuman Andrea seketika luruh. Bunga-bunga yang sempat bermekaran di dadanya pupus sudah. "Ya, maksudku seks. Seks sama kamu selalu menyenangkan," ralat Andrea, masih berusaha menghibur Johnny yang mungkin masih kesal karena ulah bibinya.

Keheningan kembali memayungi keduanya. Dengan Andrea yang menatap wajah Johnny dari samping, sedangkan Johnny yang belum juga membuka matanya.

"Rea, bagaimana kalau dua tahun lalu kamu nggak nikah sama aku. Menurutmu sekarang kamu lagi ngapain?" tanya Johnny tiba-tiba, matanya kini telah terbuka. Ia memandangi langit-langit kamar Andrea tanpa menoleh barang sebentar ke arah wanita itu. "I think you have a great little family out there with someone you love and love you back," kata Johnny dengan nada menerawang.

In a Full MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang