"Dunia penuh para orang serakah." -Alvaro Devano Giornno Harlan.
***
Mereka semua segera melarikan diri secepatnya dan Leovin masih di belakang.
"Gue harus kabur secepetnya." Leovin berdiri dan mulai berlari kemudian polisi itu berteriak ke arah nya.
"Jangan lari!! Bocah nakal!!" Polisi itu mencoba berdiri dan memberikan isyarat kepada rekan nya untuk mengejar nya.
"Loh mana Ovin??!" Harrison menyadari bahwa Leovin tidak ada di antara mereka kemudian Alva juga menyadari.
"Lah anjir, bukannya dia tadi kabur??" Kemudian Ervin melihat seorang laki laki berlari ke arah mereka dengan keringat bercucuran dan laki laki itu Leovin.
"Tu Ovin." Harrison menghela nafas lega karena Leovin selamat kemudian Alvaro menghampiri Leovin.
"Lo gapapa kan?" tanya Alvaro kepada Leovin, dan Leovin hanya mengangguk.
"Ya, gua baik baik aja, intinya sekarang cepet ayo kabur! Polisi udah deket!" Mereka mengangguk dan mulai melarikan diri secepatnya.
Di sisi lain para polisi itu dan mulai mencari sekeliling.
"Dimana mereka, cepat sekali kabur, dasar anak anak nakal!" Polisi itu dan rekan nya kemudian berjalan pergi untuk sementara waktu.
Beberapa saat kemudian mereka akhirnya sampai di base camp mereka, mereka semua terengah-engah.
"Sial, sekarang kita jadi buronan," ucap Alvaro dengan nada kesal kemudian menendang meja di depannya dengan sangat keras.
"Sabar Al, kita pikirin dulu cara agar kita lepas dari polisi." Harrison mengelus dagu nya kemudian melihat ke arah Leovin.
"Ada ide gak lu, Vin?"
Leovin menggelengkan kepalanya lalu sebuah benak muncul di otak nya.
"Nahh!! Gini aja, gimana kalo kita kasih polisi nya uang yang banyak terus kita suruh mereka bebasin kita." Alvaro menatap Leovin dan alis nya terangkat.
"Emang boleh, Vin?" Kemudian Harrison juga mengangguk lalu menatap Leovin dengan tidak yakin karena ide nya itu.
"Ah elah coba dulu lah, siapa tau mau." Leovin tertawa kemudian Alvaro menutup mulut Leovin.
"Masalah nya pake duit siapa p*ntek, masa duit gua?" Mereka semua menatap Leovin kemudian Leovin berbicara tidak jelas karena mulut nya di tutup oleh Alvaro.
"Pqake duyit guwa ahja. (pake duit gua aja)"
Alvaro mendengus."Lu ngomong apaan?" Leovin lalu menunjuk bahwa mulut nya di tutup oleh nya.
"Oh sorry." Alvaro berdehem dan mundur selangkah lalu Ervin mendekati Leovin dan meletakkan tangan nya yang kekar ke pundak Leovin.
"Vin,yakin lu mau pake cara ini?"
Leovin tersenyum dan mengangguk, kemudian mereka semua saling bertatapan satu sama lain kemudian mengangguk setuju walaupun ragu-ragu.Di pagi hari tepat pukul 3 malam Leovin memikirkan cara untuk membawa polisi itu dan membujuk nya.
"Hmm, gue kudu ngapain ini? Culik polisi nya? Jangan... Suntik bius? Jangan juga, arghh serba salah anj*ng." Leovin mengacak acak rambut nya kemudian meletakkan kepala nya di meja dan menutup matanya sejenak. Alvaro yang melihat Leovin kini mulai menghampiri kemudian menepuk bahu nya yang membuat Leovin terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐊𝐞𝐛𝐨𝐡𝐨𝐧𝐠𝐚𝐧𝐧𝐲𝐚 (ON-GOING)
Fiksi RemajaMenceritakan tentang Athayaa Claudia Sanjaya yang pindah sekolah dari London ke Indonesia dikarenakan bisnis ayahnya dengan perusahaan di Indonesia. Atha dipindahkan ke SMA Rajasanagara di Jakarta, di hari pertama ia masuk ia sangat populer karena...