Bertemu kembali

7.1K 358 43
                                    

ゑ⎛⎝ ﷽ ⎠⎞ゑ

Happy Reading

*
*
*

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Setelah sekian lama tidak bertemu, akhirnya sebentar lagi ia akan bertemu kembali dengan sang mertua. Sebenarnya, Ning Rara sudah sering membahas untuk berkunjung ke rumah mertuanya, tapi setiap kali ia membahasnya, pasti suaminya selalu menghindar dan ia juga tidak bisa memaksa kehendaknya.

Ning Rara kini sudah bersiap-siap dengan gamis kopi susu serta hijab yang senada. Hari ini tampaknya ia begitu senang karena ia akan kembali berjumpa dengan abi dan ummi mertuanya.

Ning Rara menatap dirinya di depan cermin dengan senyuman yang tidak pernah luntur sedari tadi. Sungguh. Hari ini adalah hari bahagia baginya, ia tak henti-hentinya mengucap syukur atas nikmatnya hari ini.

Ning Rara yang melihat suaminya dari pantulan cermin, yang sudah keluar dari kamar mandi pun langsung membalikkan badannya, "Mas, ini bajunya sudah aku siapkan," Ning Rara mengambil baju milik suaminya yang sudah ia siapkan sedari tadi.

Gus Afif menerima baju yang dari uluran tangan istrinya, ia langsung bergegas masuk ke ruang ganti untuk memakai pakaiannya.

Ning Rara duduk di tepian ranjang sembari menunggu suaminya yang masih mengganti baju. Karena, merasa bosan, ning Rara membuka ponselnya, hanya sekedar skroling sosial media.

Gus Afif sudah keluar dari ruang ganti. Ning Rara melihat itu, tapi ia tetap memainkan ponselnya, karena ia yakin suaminya sudah tidak membutuhkan bantuannya lagi.

Setelah beberapa saat, kini gus Afif sudah kelihatan lebih rapi, dan mungkin ia sudah siap untuk berangkat. Ning Rara yang melihat suaminya sudah sangat rapi langsung membuka suara, "Mau berangakat sekarang Mas?"

"Hm," jawab Gus Afif hanya berdehem saja.

Ning Rara langsung bangkit dari duduknya seraya mengikuti langkah suaminya yang keluar dari kamar.

Mereka berdua langsung turun ke bawah untuk berangkat ke kediaman sang abi dan ummi.

Gus Afif membawa mobil dengan kecepatan rata-rata, sebenarnya ning Rara maunya suaminya ini membawa mobilnya dengan kecepatan sedang saja, tapi mau bilang sekalipun suaminya pasti tidak akan pernah mau menanggapi ucapannya, dan akhirnya ia hanya bisa diam saja.

Beberapa jam kemudian, kini mobil yang ditumpangi oleh gus Afif dan ning Rara sudah memasuki area pesantren. Jantung ning Rara berdetak lebih cepat dari biasanya, entah kenapa ia juga tidak tau, tapi setelah mobil yang sedang ditumpanginya sudah masuk ke pekarangan pesantren tiba-tiba jantungnya berdetak tak karuan.

Bersamamu hingga ke syurga (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang