Warning: khusus fujo/fudan, jika tidak suka jangan dibaca☺
※※
※
'Ughhh sakit! Rin sialan!'-batin (M/n).
Sekarang posisinya berada di stadion. Lapangan sepak bola lebih tepatnya. Bagian bawah (m/n) terasa nyeri, apalagi hole dia. (M/n) yang menggiring bola pun tidak fokus lagi hingga disalib oleh lawannya.
Siuhhh...
RONALDO!
Eits jgn salah server, kembali ke mas emen.
Yup lawannya mengambil alih untuk menggiring bola. Mata (M/n) terbelalak apa yang terjadi barusan. Dia tidak bisa memaksa mengejarnya karena rasa nyerinya kambuh. Perlahan-lahan kecepatan dia melambat, keringat dingin bercucuran deras di dahi.
Sementara Isagi, Kurona, Bachira dan peserta Blue Lock lainnya sibuk merebut bola.
"Yoshhh Isagi!"-Bachira memberi kode ke dia, Isagi hanya angguk kepala. Lalu bayi bayi lebah itu mengalihkan perhatian lawan, sehingga Isagi berhasil merebutkan bola⚽. Tapi saat Isagi menggiring lawanya mengepung kiri kanan.
'Kuso! Mereka cepat bingit!'-kejut Isagi dalam batin.
"Isagi! Oper ke gw!"-Kurona menatap dia, yup dia langsung mengoper ke orangnya. Lalu Kurona menggiring bola itu melirik (M/n) karena kebetulan dekat dia.
"(M/n)! Tangkap bola dari gw!"-Kurona.
Pikiran (M/n) melayang rasanya ingin pingsan. Tapi Kurona sudah mengoper ke arah (M/n), sang empu pun terkejut. Sebenernya ia ingin menolak tapi terlanjur udah dihadapan dia.
'Sialan!'-satu umpatan emen.
"(M/n)! Cepetan! Jgn lambat!"-jerit NPC 1.
"Ihh ja ja ja..."-dalam kondisi kritis (M/n) memaksa dirinya untuk berlari kencang. Sampe pada akhirnya (M/n) menendang bola dari kejauhan (gw g tau sebutannya).
GOL!
Pemenangnya di raih tim sepakbola Blue lock. Tak sangka emen bisa mengalahkan mereka.
"(M/N) LO TERBAIK!!! KIW KIW!!!"-Bachira langsung peluk emen.
(M/n) hanya angguk kepala dengan nafas terengah-engah. Pandangan dia mulai kabur akibat kelelahan dibuat. Masuk akal aja jika di ewe bahkan berkali-kali lalu dipaksa main bola. Kurona notice raut wajah emen yang begitu tidak konsisten.
"(M/n) kamu tidak apa-apa?"-Kurona.
"Huft ya...ya gw tidak hufft...apa-apa...hufft gw cuma kelelahan..."-(M/n).
"Heehhh butuh ke rumah cakit?"-tanya Bachira sambil menyumbul pipinya ke (M/n).
"Nein...ga maksud gw."-(M/n) mulai berjalan menuju ke loker.
"Uhm (M/n) kalo ada apa-apa lo bisa kasih tau ke kami ya."-Kurona menawarkan sembari (M/n) menjauh. Dia agak khawatir dengan keadaan (m/n) yang jalannya terhuyung-huyung.
Sementara Rin juga memerhatikan dia daritadi. Bukan bahkan saat pertandingan itu dimulai.
♧Flashback + pov Rin♧
Sinar matahari menyinari wajah tampan Rin. Ia membuka matanya dan melihat sekeliling dan ia melihat emen terkapar di ranjang. Rin menatap bagian leher emen yang dipenuhi merah kebiruan di lehernya. Puas rasanya melihat barudak Jerman itu lemas. Lalu ia menatap jendela kebetulan ia lupa menutupi gorden.
"(M/n)...bukan anjingku~"-sambil membelai surai {h/c} emen yang masih keadaan tertidur.
"Anjing ku...kau sungguh imut di mataku...lo tidak boleh melarikan diri dari ku."-Rin sambil melumat bibir (M/n), ia menjilati lidah emen. Lalu mengigit pelan lidah emen sehingga meninggalkan bekas luka di lidah.
Pemandangan nya begitu indah, semua tubuh mas emen dipenuhi bekas cupang. Paha, kaki, bahu bahkan lehernya dipenuhi warna biru merah. Oh betapa indahnya Rin mengingat kejadian kemarin. Ia ewe emen sampe menangis meraung-raung. Menurutnya itu sebuah keimutan di wajah (M/n) apalagi tubuhnya lebih pendek dari Isagi.
Gemes rasanya, Rin sambil mencubit puting emen yang menggeliat di ranjang.
"Ughhh...ughh..."-(m/n).
"Ssttt tenang sayang ku...gw disini..."-Rin mengelus kepala emen yang pada akhirnya dia bingung.
"Ughhh sakittt...sakit..."-rintihan (M/n) sambil mengucek mata. Lalu dia melihat wajah dia dengan seringai tiba-tiba.
Greb!
(M/n) menarik kaos Rin dengan tatapan melotot. (M/n) begitu kesal dengan perilaku Rin kemarin, ia ingat semua apa yang terjadi pada dirinya.
"Kau...bajingan kau!"-(M/n).
"Heh napa marah lo?"-jawab Rin dengan santai.
"Pake nanya KAU ANJING! BAWAH KU SAKIT TAI!"-(M/n).
"Terus napa? Emg urusan gw???"-Rin.
"Grrr...asw lu."-(M/n) jambak poni dia yang hanya dibalas dengan kekehan. Tapi setelah itu kembali menatap dingin ke arah emen.
"Sudah cukup, lo itu pembantu gw, tau diri dikit."-Rin menepis serangan (M/n). Kemudian ia turun dari ranjang memakai kembali pakaiannya. Lalu sebelum pergi Rin menoleh ke arah (M/n).
"Budak ingat ya pagi ini kita ada pertandingan."-ucapnya yang meninggalkan (M/n) di hotel sendirian. Dari kejauhan pintu Rin bisa mendengarkan umpatan (M/n) dalam bahasa ibunya sendiri.
Untungnya Rin tidak mengerti makna umpatan setiap diucapkan oleh (M/n).
"Du Bastard! Rin Hund, mögen deine Beine gebrochen und krumm sein! Du kannst also nicht laufen!!! Ich werde dir den Kopf einschlagen, du Bastard!!!"-(M/n) mengumpat meski tu budak sudah keluar dari pintu.
(Terjemahan: Bajingan kau! Rin anjing, semoga kakimu patah dan bengkok! Jadi kamu tidak bisa berjalan!!! Aku akan menghancurkan kepalamu, bajingan!!!)
Yup flashback pun selesai Rin pada akhirnya duluan sampai di stadion. Sementara (M/n) memaksakan diri untuk hadir meski dalam keadaan sakit. Sebenernya dia bisa aja minta izin ke Ego untuk tidak masuk. Cuma karena dia mager aja buat surat pernyataan jadinya dia ikut. Meski keadaan terhuyung-huyung (M/n) pun sampe.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLUE LOCK X (M/N)🦄 || WATER FOUNTAIN || FANFIC
Short StoryAsal-usul gw cuma ikutan doang, tapi karena kebetulan lagi populer aja ni animek... Jadi gw buat xixixi... (M/n) Amadeo pemuda yang bekerja sebagai detektif. Tapi saat ia disuruh ibunya membeli gula, ia melihat sebuah air mancur yang begitu indah...