" Urgg- "Aku perlahan-lahan membuka kelopak mataku yang terasa sangat berat akibat hentakan yang dikenakan di dalam bilik air tempoh hari.
" Aku kat mana sekarang ? "
Mataku tertumpu pada kesan percikkan darah di merata tempat.
" Aku kena keluar- "
Tanganku diikat ketat ke atas.
" Tolong! Tolong saya! " jeritku lantang meminta seseorang mendengar teriakku.
Badanku menggigil kesejukan apabila suhu bilik ini diturunkan sehingga 16°C.
" T-tolong aku..sejuk... " rayuku dalam keadaan menggigil kuat.
" No-one can hear you sayang. "
Mataku terbeliak luas melihat wajah wanita dihadapanku.
" Auliya..apa semua ni ? "
" This is called. Punishment. "
" P-punishment ? " suaraku bergetar hebat. " Apa salah aku Auliya..t-tolong lepaskan aku. Please Auliya..tolong aku. "
Dia menatap wajahku dan menghamburkan gelak sinis jahat.
" Why ? Sejuk ? Takut ? Tell me sweetheart. "
" Tolonglah Auliya..bukan ke kau dah maafkan aku ? Tolonglah.. "
" Tsk tsk tsk, why you trust me Siti ? You are so dumb.. "
Auliya membelai wajahku dengan perlahan." Auliya! Lepaskanlah aku! Apa yang susah sangat !? "
" Susah..susah..susah....sangat. " nada suara Auliya berubah menjadi suara yang sangat...
dalam..
" Apa yang susah sangat! Kau jangan lupa siapa mak aku Auliya! Dia akan ambil tindakan tau! "
Auliya terus melepaskan gelak sinisnya dengan kuat.
" Aww..jinjja !? Betul ke mak kau akan ambil tindakan? " Auliya merenung mataku tajam. " Can you tell me how? "
" K-kau pembunuh yang selalu masuk berita tu k-ke ? " badanku menggigil hebat.
" Yes sweetheart..why ? You shocked ? " Auliya melirik satu senyuman tersirat dibibirnya.
" Auliya.. " air mataku mula mengalir di pipi.
" Jangan risau Siti. Aku cuma nak ambil apa yang aku nak sahaja. Selebihnya, aku buang. "
" A-apa yang kau nak Auliya? Tolong jangan buat apa-apa dekat aku..I'm your friend right ?
Auliya hanya merenungku.
" Auliya please say something! Kau takkan buat apa-apa dengan aku kan ? "
Auliya hanya diam membisu tanpa melepaskan renungan matanya.
" Auliya- "
Auliya berpaling ke belakang dan menuju ke meja yang terdapat pelbagai saiz pisau.
" Kau nak yang mana Siti ? Nak yang tumpul atau nak yang tajam? " Auliya tersenyum sambil membelai semua pisau di atas mejanya.
" Un-untuk apa Auliya ? " mataku sekali lagi bertakung dengan airmataku.
" Buka ikatan. "
Aku tersenyum lega dan terus mengelap air mataku menggunakan bahuku.
" Tajam Auliya tajam! "
Auliya tunduk melihat pisaunya dan tersenyum sinis sebelum mencapai pisau yang paling hujung.
" Aku tolong potongkan ye.. "
Aku tersenyum melihat wajah Auliya seperti termakan dengan hasutanku tadi. Tapi..lirikan mata dan bibirnya seperti ada udang di sebalik batu.
" Auliya? "
Auliya semakin menghampiri ku.
" Hmm? "
Aku mula berasa tidak keruan melihat Auliya merenungku atas bawah tanpa berkedip.
" Why Siti ? Taknak aku tolong kau ke? "
Auliya mula menolak dinding pipinya dan melirik senyuman manis.
" B-biar aku buka ikatan ni sendiri please? "
Auliya menganggukkan kepala dan meletakkan pisau di tanganku.
" Thanks Auliya. "
Aku mula menggerakkan tanganku tetapi tiada apa yang jadi. Tanganku diikat terlalu ketat supaya tanganku tidak mampu bergerak langsung.
" Pastikan tiada darah baru mengalir dari badan kau. " Auliya tersenyum manis melihatku yang sedang berusaha untuk memotong tali ini tapi tiada apa yang mampu ku buat.
" Hiskk..ketatnya. "
Auliya hanya merenungku dari jauh.
Entah dimana silapku, pisau tajam itu terjatuh dan terus terpacak di bahuku.
" ARGHHHH!!! AULIYA TOLONG!!! "
Auliya hanya merenungku dengan raut wajah dinginnya.
Dia bersiul kecil dan terus mencapai senjata api di sebelahnya.
" Aku tolong kau ye.. "
Auliya bangun dari kerusinya dan berjalan selangkah demi selangkah menuju ke arahku.
" KAU NAK BUAT APA DENGAN PISTOL TU AULIYA ?! " teriakku lantang dan air mataku mengalir laju.
" Buka ikatan kaulah sayang..tapi sebelum buka ikatan, kau akan lalui proses seterusnya. "
" P-proses apa- " mataku yang sudah lemah, kulitku sudah mula pucat seperti mayat hidup terus tersentak apabila pisau yang terpacak di bahuku di tarik dengan kuat. " ARGHHHH!!! "
Jeritku sekali lagi tapi kesakitan yang dialami sekarang jauh lagi sakit dari tadi.
" Ini baru sikit sayang..kita akan pergi ke proses yang terakhir. Proses pembedahan. "
" No- "
Bahuku yang baru sahaja sakit akibat tarikan pisau terus ditembak berkali-kali sehingga putus.
" ARGGGHHHHHH !!! "
Mataku semakin memudar, nafasku semakin berkurangan dan badanku terasa lebih dari segala lemah.
" Tidurlah sayang..tidurlah. Tidur buat selama..nya. "
Auliya menembak ikatan tanganku dan menarikku menuju ke mejanya.
" Badan dia dah pucat pulak..ohh. Jantung dia masih berfungsi. "
Auliya mengelar dadaku dengan berhati-hati dan menarik keluar jantung ku perlahan-lahan.
" Fresh... "
𝑂𝑘𝑒𝑦 𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎𝑘𝑎𝑠𝑖ℎ 𝑏𝑎𝑐𝑎! 𝑆𝑜𝑟𝑟𝑦 𝑠𝑒𝑏𝑎𝑏 𝑝𝑎𝑟𝑡 𝑛𝑖 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑒𝑘 𝑠𝑖𝑘𝑖𝑡. 𝑆𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑢𝑛 𝑡𝑎𝑡𝑎𝑤𝑢 𝑠𝑒𝑏𝑎𝑏 𝑠𝑎𝑦𝑎 ℎ𝑎𝑛𝑦𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑎𝑛𝑢𝑠𝑖𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑒𝑙𝑎𝑙𝑢 𝑚𝑒𝑙𝑎𝑘𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑠𝑖𝑙𝑎𝑝𝑎𝑛.
𝐵𝑦𝑒𝑒 𝑛𝑎𝑘 𝑓𝑙𝑦.
YOU ARE READING
𝐇𝐄𝐑 : 𝒑𝒆𝒓𝒔𝒐𝒏𝒂𝒍 𝒂𝒔𝒔𝒊𝒔𝒕𝒂𝒏𝒕 (𝙾𝙶)
Mystery / Thriller-𝐀𝐮𝐥𝐢𝐲𝐚 𝐧𝐚𝐭𝐚𝐥𝐲𝐢𝐚 " Selagi dia tak mati, aku takkan mati. Itu sumpah aku " Konflik antara sahabat. Obses. Dendam. Tikam belakang. Khianat. Semuanya terjadi apabila Auliya menjadi seorang sebatang kara yang kehilangan keluarganya. Wal...