13

2.2K 176 34
                                    

Harap-harap bijak dalam menanggapi cerita

Jangan lupakan follow + vote, buat support. Komennya ditunggu!🐱

***

1 bulan kemudian

"Lo bisa ga gausah ganggu gue!"

"Maaf, tapi Aya cuma pengin Haekal sarapan, nih.. Aya udah buat sup ikan kesukaan Haekal!"

Lelaki itu tak merespon atau pun menghiraukan ucapannya, ia hanya menatap sajian makanan yang sudah tersedia di meja dengan tatapan datarnya

"Yaudah. Siapin sarapan gue"

Netranya membulat. Hatinya bersorak gembira mendengar kalimat Haekal yang mau memakan masakannya. 

Dengan cekatan, tangan mungil itu menyiapkan sepiring nasi di atas meja serta sendok garpunya. Ia mempersilahkan sang suami untuk duduk. 

Tak lupa, Aya juga membuatkan teh hangat untuk Haekal. 

"Selamat makan..", ucap sang istri dengan senyuman manisnya

Tanpa menghiraukan senyum indah Aya yang tidak ikut sarapan bersamanya, dengan perasaan malas, Haekal mulai mencicipi sesendok masakan yang istri kecilnya buat. 

"Gimana rasanya??", tanyanya dengan ekspresi tertarik

Alangkah mengejutkannya ketika jawaban yang ia terima adalah Haekal yang memuntahkan suapan itu diatas piringnya.

"Cuih.. masak aja ga becus. Lo mau ngracunin gue?!"

DEGG..

"Ngg-ngga gitu, masakan Aya ga enak ya? Maaf Haekal, ga-gausah dimakan..", dengan netra bergetar si mungil mulai menarik piring Haekal dan sup yang ia buat dari meja. Namun entah karena kehilangan fokusnya atau apa, mangkok sup itu tak sengaja bergoyang dan kuah panasnya sedikit mengenai lengan Haekal.

"Sshh.. Anjing lo!", dengan tidak terima Haekal mendorong istri mungilnya, hingga mangkok yang berisi kuah panas itu sepenuhnya mengenai tubuh si manis. Piring yang ia genggam pun pecah berserakan bersama dengan sisa nasi tadi.

Aya terjatuh dengan pantat yang membentur lantai cukup keras. 

Braakkhh..

Kulit putihnya memerah. Begitu pula kakinya yang tersiram kuah panas mulai sedikit membengkak.

Haekal yang melihat kondisi Aya sedikit terkejut. Sungguh itu hanya reflek yang diluar kendalinya.

"A-aya.."

"AAKKKHH.. sa-sakithh..", Aya memegangi perutnya yang terasa amat sangat sakit.

"Aya lo berdarah!"

'A-ade..'




"Aya.."

Satu kata yang ia keluarkan dari tidur panjangnya.

"Maaf.."

Dentuman irama jantung dalam monitor terlihat mulai stabil, para dokter yang berjaga mulai berlarian memastikan asupan oksigen yang cukup untuk tetap memompa darah sang pasien.

Haekal. Pria disana yang sedang berjuang hidup dan mati. Perlahan mulai menggerakan jemarinya. Netra di wajah pucatnya mulai terbuka, disertai dengan lelehan bening yang muncul di sisi pipi tirusnya. 

6929 - Heejay (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang