"Kita mau kemana sekarang del" tanya chika yang telah berada di dalam mobil yang sedang melaju lumayan kencang.
"Nyamperin aldo chik"
"Kok buru buru banget, ada apa si del" tanya chika lagi.
"Gue juga belum tau pastinya chik, tadi aldo nelfon nyuruh gue buru buru nyamperin dia" jawab adel yang masih fokus mengendarakan mobilnya. Chika hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.
Cukup lama mereka berdua menempuh perjalanan,hingga akhirnya kini mereka telah tiba di lokasi yang sudah di beritahu oleh aldo, chika sedikit heran mengetahui lokasi yang di berikan aldo adalah sebuah bangunan tak berpenghuni yang lumayan jauh dari pemukiman.
"Beneran ini tempatnya del" tanya chika sesaat setelah ia dan adel keluar dari mobil
"Kayaknya iya sih chik, kita cek ke dalem dulu yuk" jawab adel sembari mengajak chika masuk ke bangunan di depan mereka. Chika pun meng iyakan ajakan adel untuk masuk bangunan itu, mereka berdua pen berjalan perlahan memasuki bangunan itu, hingga tibalah mereka di ruangan yang sudah berisi oleh aldo rayhan dan satu orang yang tergeletak tak sadarkan diri dan tubuh orang itu di tutup menggunakan kain.
"Akhirnya nyampe juga lo berdua" ucap aldo
"Itu siapa do" tanya adel menunjuk tubuh seseorang yang tergeletak.
Tanpa menjawab, aldo dengan segera membuka kain yang menutupi tubuh pria itu, setelah kain itu terbuka terpampang wajah seorang lelaki yang membuat adel dan chika sedikit syok setelah mengetahui siapa orang itu. Dan ya, orang itu adalah bara yang entah bagaimana ia kini masih hidup setelah perkelahian antara dirinya dan febri
"Woy do,lo apain nih bocah,,bukannya lo kemarin ngelarang gue sama anak anak jmt buat nyerang dia" tanya adel
"Bukan gue del, yang bikin dia kek gini"
"Terus"
"Febri,,semalem abis nganterin marsha pulang gue nggak sengaja liat mereka berantem" jawab aldo
"Untungnya semalem gue nggak telat datengin bara, kalau gue telat mungkin sekarang febri udah jadi pembunuh" lanjutnya
Adel pun menghela nafasnya dengan kasar setelah mendengar penuturan aldo.
"Kalau udah gini kita harus gimana do, lo ada rencana lain nggak" tanya adel
"Ada"
"Gimana rencana lo"
"Jadi.....,....,,......" Jawab aldo
Adel chika dan rayhan yang berada di tempat itu pun menyetujui usulan rencana dari aldo.
"Yaudah sekarang gua sama rayhan mau bawa bara ke rumah sakit, bara belum boleh mati biar rencana kita bisa jalan" ucap aldo
"Oke, kalau gitu,,tiati lo berdua" ucap adel
Aldo dan rayhan pun pergi dari tempat itu dengan membawa bara yang masih dalam kondisi tak sadarkan diri. Sedangkan adel dan chika entah kenapa mereka masih menetap di sana.
"Chik" panggil adel lembut setelah dirinya menyadari bahwa wanita di sampingnya tengah sesegukkan
Merasa terpanggil, chika menolehkan wajahnya untuk menatap adel dengan matanya yang berkaca kaca.
"Hey,,,kenapa nangis" tanya adel lagi, kali ini dirinya telah menangkup wajah chuka dengan lembut.
Chika yang merasa enggan menjawab pun hanya menggelengkan kepalanya.
Sepersekian detik setelahnya chika telah memeluk adel dengan wajah yang ia sembunyikan di bahu milik adel.Adel yang entah sangat peka atau bagaimana, dirinya membiarkan chika memeluk dirinya untuk menuangkan kesedihan di hati chika, tak diam saja, perlahan adel mengelus lembut punggung chika memberikan rasa nyaman bagi chika yang berada dalam pelukannya.