Sinar wajahamu setelah berwudhu, jauh lebih terang daripada sinarnya rembulan malam.
—Zhafi Abyan Falah
***
Hari ini Gus Zhafi tidak ada jadwal untuk tausiah. Ia menggunakan waktu itu untuk muroja'ah bersama istrinya.
Mulai dari pagi hari, Gus Zhafi dan Khanza bersama-sama beberes rumah sampai semuanya selesai.
Setelah semuanya selesai, Gus Zhafi langsung mengajak istrinya mengambil air wudhu, untuk memulai muroja'ah.
Khanza langsung menurut dan langsung menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu. Sembari menunggu istrinya yang masih ada di dalam kamar mandi, Gus Zhafi membaca al quran yang sedang ia pegang saat ini. Lebih tepatnya lagi Gus Zhafi muroja'ah sendiri.
Setelah beberapa saat ada di dalam kamar mandi Khanza kini sudah keluar dengan keadaan wajah yang basah karena air wudhu.
Gus Zhafi menoleh ke arah istrinya yang kini wajahnya terlihat semakin terang setelah mengambil air wudhu.
"MasyaAllah," gumam Gus Zhafi tak mengalihkan pandangannya dari wajah sang istri.
Khanza mengerutkan keningnya bingung ketika melihat suaminya tak henti-henti menatapnya sedari tadi, "Kamu kenapa liatin aku kayak gitu Mas?" Tanya Khanza penasaran.
"Kamu semakin cantik," puji Gus Zhafi yang mampu menciptakan semburat merah jambu di pipi istrinya.
"Apaan sih Mas," ucap Khanza langsung mengalihkan pandangannya dari sang suami untuk menutupi kesaltingannya itu.
"Aku serius, wajah kamu terlihat semakin terang setelah mengambil air wudhu,"
Khanza berusaha untuk menetralkan detak jantungnya, ia kembali menatap suaminya, "Kan wudhu itu memang cahaya Mas," jawab Khanza yang diangguki oleh Gus Zhafi.
"Kamu benar," ucap Gus Zhafi mengangguk-nganggukkan kepalanya. "Dan saat ini wajah kamu semakin bercahaya setelah mengambil air wudhu, cahaya wajahmu setelah berwuudhu, mengalahkan sinarnya rembulan malam," lanjut Gus Zhafi.
Pipi Khanza kini tengah bersemu merah bagaikan kepiting rebus. Sungguh, suaminya ini sangat pandai merangkai kata-kata untuk membuatnya salah tingkah.
"Kamu gombal atau gimana sih Mas?" Tanya Khanza mengalihkan rasa gugupnya.
"Siapa yang lagi gombal? Apa yang aku katakan adalah kenyataan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bersamamu hingga ke syurga (TERBIT)
RomanceFOLLOW DULU SEBELUM BACA !!! ⚠️IDE ITU SANGAT MAHAL!⚠️ ⚠️DILARANG PLAGIAT!!!⚠️ "Nak, apakah engkau bersedia jika Abi menikahkanmu dengan putra kami ini?" ujar Kiai Fatih serius sambil menatap Khanza sekilas. DEGH! 'Ya Allah apakah ini episode sel...