Sedikit Cerita Tentang Asa
____
Sudah lama ia termenung di sana. Cafe favorit tempatnya menghabiskan waktu luang ketika hari weekend. Dia menghela napas lagi untuk kesekian kali. Tampaknya ia sedang merasa hidupnya begitu membosankan.
"satu botol lagi," ucapnya tidak jelas. Dia sudah sedikit mabuk.
menangis, kemudian tertawa tanpa alasan. Semua penghuni cafe menyaksikan penuh kebingungan. Ini semua karena Asa berada dititik terendah dalam hidupnya.
Beberapa hari yang lalu ia masih bisa merasakan masakan sang ibu, mendapatkan hadiah ulang tahun dari sang ayah, serta jalan-jalan bersama keluarga lengkap setiap libur panjang.
Tapi kali ini semuanya sudah sirna. Ia terlantar, hidup tanpa arah tujuan yang jelas. Rasanya seperti mati dengan raga yang terus berjalan.
Semua orang yang pernah ada diposisi Asa pasti tahu bagaimana rasanya kehilangan secara tiba-tiba. Tubuh seakan melayang dan melebur perlahan.
Begitulah dunia, ada yang hatinya tengah hancur lebur, ada yang berbahagia tapi hanya sebentar, bahkan ada yang merasa bahwa ia tidak pernah mendapatkan kebahagiaan setitik debu pun sehingga ia memilih jalan lain dengan cara bunuh diri.
Seperti Asa contohnya.
Sekarang ini ia sudah berada di rel kereta api dalam keadaan setengah mabuk. Melangkah lunglai kesana kemari sambil menunggu kereta melintas dengan cepat.
Sambil terisak ia berkata, "mah, pada akhirnya Asa nyerah. Nggak bisa bertahan. Nggak bisa hidup sendiri."
Sesenggukan. Mendongakkan kepala dengan deraian air mata. Sesakit itu memang kehilangan orang tersayang. "Asa nggak punya siapa-siapa lagi buat teman cerita. Capek banget tiap malam mimpi buruk. Capek nunggu kalian buat kembali ke rumah ngumpul bareng kayak dulu."
Dia menghela napas panjang bersamaan dengan suara mesin kereta api yang akan segera melintas. Beberapa kali klakson berbunyi tapi ia tidak ingin pindah dari posisi di mana ia sedang berdiri di sana tanpa semangat hidup.
"Asa udah nggak sanggup buat nahan rindu. Sakit. Hidup sendirian."
Langit tak lagi cerah, begitu mendung dan kelabu. Dia anak laki-laki belasan tahun yang tengah berputus asa.
"Sampai jumpa di surga yang kita rindukan." Dia menutup mata sambil merentangkan tangan.
Andai waktu adalah miliknya, Asa tidak ingin hari itu terjadi, hari paling menyakitkan dan hampir merenggut separuh jiwa dan raganya akibat sesak yang ia rasa saat menerima kenyataan bahwa ia telah kehilangan semua keluarga yang sangat dia sayang.
____
Dedaunan berguguran seperti salju di musim dingin. Menerbangkan satu daun kering dan berakhir jatuh di atas gundukan tanah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ruang Tanpa Terang (Jeongwoo's Version)
Подростковая литератураAku harap dia hidup dengan bahagia, Daren-ku, si lelaki yang tidak tahu caranya mengeluh. Semoga dia panjang umur! Semoga! Januari @2024