Bab 1

143 12 0
                                    


Kunti serem, tinggi, langsing ❎
Kunti imut, pendek, Bantet✅

Fahri Hamzah, seorang remaja SMA yang memiliki kelebihan yang jarang orang lain dapatkan, Fahri bisa melihat mahkluk tak kasar mata. Sedari kecil Fahri sering berbicara sendiri dan bermain sendirian dikamarnya, ibu nya sering mendengar nya berbicara dan tertawa selayak nya bersama teman, namun saat melihat Fahri ia selalu sendiri.

Saat itulah ibunya jadi tau jika anaknya itu mempunyai Indra keenam. Fahri tumbuh menjadi anak lelaki yang tampan, ia pun sudah biasa dengan mahluk tak kasat mata yang selalu menghampiri nya.

Sampai suatu ketika Fahri bertemu dengan Kinan, hantu wanita cantik dan imut yang tengah menangis di bawah lampu jalan yang sepi.

"Apaan tuh? Kaya kresek, tapi kok putih," gumam Fahri bingung.

Fahri mendekat perlahan, terdengar suara tangisan dari arah sana. Fahri menajamkan matanya, agar jelas melihat apa yang ada dibawah lampu itu.

"Anak kecil?" batin Fahri.

Kinan meringkuk memeluk lutut nya. "Dek?" panggil Fahri.

Kinan mengangkat kepalanya, Kinan menatap wajah Fahri keatas. "Buset, adek ngapain disini sendirian?" tanya Fahri.

"Kamu ngomong sama aku?" tanya Kinan.

"Iyalah, kan cuma ada kamu disini?"

Kinan celingak-celinguk, melihat sekeliling. Benar hanya ada mereka berdua dijalan yang sepi itu. "Tapi kok, kamu bisa liat aku?" tanya Kinan lagi.

"Kan gue punya mata, jelas lah bisa liat," ujar Fahri.

Melihat wajah Kinan yang kebingungan membuat Fahri juga ikut bingung, tak lama ia tersadar. Ini kan jalan sepi, dan mana mungkin ada manusia yang menangis dibawah lampu seperti ini dimalam yang gelap ini, fix ini bukan orang.

"L-lo bukan manusia?" tanya Fahri.

"Mantan manusia sih," jawab Kinan.

"Jadi bener dia hantu," ucap Fahri pelan namun masih bisa terdengar oleh Kinan.

"Emang muka ku udah keliatan kaya hantu?" tanya Kinan.

"Gak sih, btw ngapa nangis disini sendirian sih, cil?" tanya Fahri.

"Cal cil, cal cil. Emang kamu pikir aku bocil?" sewot Kinan.

"Dih, bocil gak nyadar,"

Kinan berdiri dengan wajah kesal. "Aku ajah lebih tua dari kamu tau!" ucap Kinan.

"Hahaha, badan Lo ajah kayak bocil. Ini mah Kunti bogel Kemasan saset," Ejek Fahri tertawa terbahak-bahak.

Wajah Kinan yang kesal berubah jadi sedih kembali. Fahri lalu menghentikan tawanya. "Eh, maaf gue gak maksud bodySeming sumpah," ucap Fahri.

"Gapapa, aku emang pendek. Pantes ajah cowok-cowok yang aku godain pada lari," ucap Kinan.

"Lo juga kaya gak ada kerjaan ajah gangguin orang,"

"Gabut, lagian Kunti yang lain gak mau temenan sama aku,"

"Kenapa gitu?"

"Katanya aku gak bisa masuk sirkel mereka, karena porsi badan ku ini. Aku juga gak bisa terbang," ucap Kinan.

"Makanya waktu masih idup itu rajin olahraga," ujar Fahri.

"Iya, btw kenapa kamu masih kelayapan? Gak takut digangguin hantu?"

"Ini lagi digangguin hantu,'

"Maksud mu aku?"

"Gue gak bilang loh,"

"Ngeselin banget sih!"

Fahri kembali tertawa, hantu yang satu ini bukan nya membuat nya takut malah bikin ngakak. "Udah deh, gue balik dulu yah? Babay Kunti bogel," ucap Fahri lalu berjalan menjauh dari Kinan.

Kinan tersenyum manis melihat Fahri yang mulai menjauh. "Dia lucu, ikutin ah," ujar Kinan lalu menghilang dari bawah lampu.

***

KUNTI BOGEL KEMASAN SASETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang