BAB 26 | Surat Cinta untuk Aza

74 6 2
                                    

[Come Back]

*
*
*

Happy Reading 🌺

Belum ada dua minggu Aza sudah merengek ingin kembali ke Jakarta. Seolah seperti anak kecil yang menginginkan sesuatu Aza terus saja menghujani kedua orang tuanya dengan pertanyaan "Kapan kita ke Jakarta?" Sekar dan Sigit bahkan sudah sangat bosan dengan pertanyaan gadis mereka. Dan untuk mengakhiri semua drama itu Sigit memutuskan untuk mengajak anak dan istrinya kembali ke Jakarta setelah delapan hari mereka habiskan di Bandung.

Aza turun dengan senyum yang mengembang, dengan semangat yang menggebu-gebu. Dia berlari menghampiri Sekar yang tengah memeriksa barang bawaan mereka.

"Sudah tak sabar kali, ini putri papa..." Sigit datang dari belakang rumah seusai membereskannya dan mengunci rapat pintu belakang.

"Sangat! Aza sangat gak sabar buat pulang ke Jakarta... Azaaa rinduuu..."

Sigit mengerutkan keningnya. "Kangen siapa?"

Seolah waktu terhenti dan menampar bibirnya. 'Masalah. "Kangen suasana Jakarta Pah, hehe..."

"Sampe segitunya, udah, kayak, kangen sama seseorang..."

Aza menelan ludahnya, seakan semuanya tercekat di di kerongkongan. Dia berusaha menetralkan dirinya, berusaha tak membuat Sigit curiga. "Ya, kangen sama Lia juga.. Lagian di Jakarta kasurnya lebih empuk hehehe..."

"Hadeuh, nih anak ya, bisa-bisanya, padahal di Bandung itu enak, tenang sejuk, gak kayak di kota Jakarta."

Masalahnya saat ini bukan lokasinya, tapi salah satu penduduk Bandung ada yang membuatnya enggan berlama-lama di sana. 'Papa harusnya tahu kenapa aku gak mau lama-lama di Bandung. Tapi aku gak punya keberanian buat bilang sama Papa, kalau aku tak suka kehadiran Fahmi. Ya, aku malas menyebut namanya, sangat!

* * *

Perjalanan yang membuat Aza terus tersenyum seraya meninggalkan ketenangan Bandung dan orang itu. Aza perlahan membuka poselnya, tidak ada notifikasi dari siapa pun, hanya pesan dari Hendri sejak empat hari yang lalu dan kemarin.

 Aza perlahan membuka poselnya, tidak ada notifikasi dari siapa pun, hanya pesan dari Hendri sejak empat hari yang lalu dan kemarin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aza menghela napasnya kasar, lepas satu ada satu lagi. Kenapa sulit baginya untuk menjauh dari dua orang yang hampir sama ini. Aza segera mematikan poselnya dan beralih menatap keluar jendela dan perlahan ia terlelap beberapa jam. Bahkan sampai hari mulai sore dan mobil itu mulai terhenti di depan pekarangan rumah, Aza perlahan membuka matanya ketika Sekar perlahan menepuk pundak putri gadisnya.

"Welcome back to Jakarta!!!" Seru Sekar lalu tersenyum dan mengusap puncak kepala Aza.

Dengan hati yang bahagia Aza bergegas turun dari mobil dan berlari menuju pintu rumah, ada yang dia rindukan, tapi bukan rumah, dia... Dia rindu seseorang yang mengajaknya dinner berjarak tempo lalu. Aza tersenyum melihat balkon kamarnya dari bawah sebelum kemudian dia masuk ke dalam rumah.

Kamu Milik 'Ku [On Going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang