Hai hai haiiiiiii jangan lupa follow ayuyayyy dan jangan lupa follow instagram aku @ayuyayyy._
Happy Reading 😍😍
Malam ini dikediaman Gistara dibuat terkejut kembali karena mendengar tetangganya yang satu sekolah dengannya hamil diluar nikah tapi tidak tau dengan siapa. Gistara dan Bunda pergi mengunjungi rumah perempuan tersebut, Bunda ngobrol dengan orang tua dari perempuan tersebut karena pekerjaan Bunda adalah dokter psikologi, sedangkan Gistara pergi ke kamar kakak kelasnya yang dihamili oleh oknum tidak jelas tersebut.
Gistara melihat kakak kelasnya duduk di kursi yang mengarah ke jendela dengan murung melihat pemandangan, Gistara menghampiri perempuan tersebut dan mengusap punggung perempuan tersebut.
"Kak Ziee, aku ikut sedih dengernya. Kakak inget gak sebelum kejadian kakak diperkosa oleh oknum gak jelas itu, kakak lagi ngapain?" tanya Gistara yang ikut duduk disebelah Ziee.
"Aku lagi belajar di perpustakaan, gak lama kemudian seseorang membungkam mulutku dengan sebuah sapu tangan dan buat aku pingsan." jelas Ziee yang langsung mengeluarkan air mata.
Gistara tak tega mendengarnya dan ia pun langsung memeluk Ziee dengan erat, Gistara memang tidak pernah merasakan tapi Gistara tau rasanya. Susah-susah menjaga kehormatan namun direnggut begitu saja oleh oknum tidak jelas, sekolah hanya diam dan tidak berbuat apapun, siswi SMA BINTANG terancam pemerkosaan, bagaimana bisa? Sungguh ini tidak pernah masuk ke kepala Gistara.
"Gis, bantu aku dan korban pemerkosaan yang lainnya... bantu kami untuk menemukan siapa dalang pemerkosaan ini, aku percaya sama kamu, aku yakin kamu bisa bantu kami semua menemukan dalang dibalik pemerkosaan ini..." ucap Ziee masih dalam pelukan Gistara.
"Kak, aku baru masuk SMA BINTANG gak mungkin aku langsung mencari tau tentang siapa dibalik pemerkosaan ini kak, tapi aku janji sama kakak, aku akan bantu menemukan siapa dalang dibalik pemerkosaan ini kak..." ucap Gistara mengelus punggung Ziee.
"Masa depan aku hancur, Gis. Aku mohon sama kamu jaga kehormatan kamu ya? Kalau sudah seperti ini tidak ada yang bisa kamu harapin lagi, gak ada yang mau sama wanita cacat seperti ini, Gis." lirih Ziee membuat Gistara menitihkan air mata.
"Kakak jangan bicara kayak gitu, pasti ada kok yang bisa nerima kakak dan menerima kekurangan kakak, percaya sama aku ya kak." balas Gistara.
Setelah percakapan itu Gistara pulang kerumahnya bersama sang Bunda, saat sampai dirumah Gistara duduk diruang keluarga bersama Ayah, Bunda, dan Abangnya.
"Bang... aku takut, aku takut kalau target selanjutnya itu aku..." lirih Gistara dan langsung dipeluk oleh sang Bunda.
"Gak akan sayang, Bunda sama Ayah janji kita akan selalu pantau kamu di manapun kamu berada, Abang juga punya teman disekolah kamu walaupun Abang kamu sudah lulus 5 tahun lalu. Bunda, Ayah, dan Abang selalu pantau kamu." ucap Rina seraya mengelus rambut halus nan panjang milik Gistara.
"Ayah polisi dan Ayah sudah mengarahkan beberapa teman Ayah bahkan Ayahnya Skayara dan Anvaya juga untuk mencari tau siapa dibalik pemerkosaan sekolah kamu tanpa ada yang tau selain kita dan anggota polisi yang lainnya." balas Tio.
"Abang gak bisa bantu apapun tapi Abang janji sama kamu, Abang selalu pantau kamu dimanapun kamu berada, Dek." balas Kasabian.
"Terimakasih banyak, bantu aku ya..." balas Gistara.
KAMU SEDANG MEMBACA
GISAN
Random"Please bantu gue, Skay, dan Anvy untuk bongkar kasus ini, gue mohon sama lo..." ucap Gistara menatap memohon kepada Ananta. "Gue bantu, kita juga harus mengandalkan satu guru." ucap Ananta. "Pak Ranjaya bakal bantu kita." ucap Gistara membuat Ana...