Keesokan harinya setelah sarapan bersama keluarganya, Rian berniat kembali ke rumahnya sebelum pergi ke butiknya.
Saat sampai di rumah dan baru saja menutup pintu rumah, tiba-tiba terdengar suara seseorang bertanya "dari mana saja kamu?" Ucap orang itu yang tidak lain dan tidak bukan adalah Richard.
Ekspresi wajah Richard terlihat marah, Rian yang baru datang tidak mengerti mengapa Richard marah. Rian tidak merasa melakukan suatu kesalahan....?
"Tentu saja aku dari rumah Orangtuaku. Mengapa kau terlihat marah? Apa aku melakukan sesuatu yang salah?" Rian terdiam di depan pintu, sebenarnya ekspresi Richard cukup membuat Rian sedikit ketakutan. Disini entah mengapa Rian merasa ia sedang di interogasi karena telah berselingkuh dari suaminya, but.... Why?
".... Tidak, aku hanya ingin bertanya mengapa kamu tidak izin jika ingin menginap di rumah orangtuamu 1 malam lagi?" Sebenarnya Richard ingin bertanya tentang bagaimana janjinya kemarin siang tetapi terlalu gengsi untuk bertanya...
"Hah??? Kau tidak ingat? Aku sudah mengatakan bahwa aku akan menginap di rumah orang tuaku selama 3 hari, apa kau sudah mulai pikun sekarang? Kau sudah tua ternyata."
Richard terdiam, mencoba mengingat apa benar Rian pernah mengatakannya? Dan tak lama kemudian dia akhirnya ingat. Ekspresi Richard sekarang sudah mulai tenang,
"Sudahkan Sesi tanya-jawabnya? Sekarang aku mau ganti baju dan harus langsung pergi ke butikku lagi." Ucap Rian sembari jalan menuju tangga. "Oh ya... Apa kau ingin ku buatkan bekel lagi? Dan.... Apa kau sudah sarapan?"
Richard menggeleng, ia belum sarapan. Bisa dibilang Richard belum makan dari malam.
"Buatkan aku bekal" Rian tidak jadi naik ke tangga dan langsung ke dapur untuk membuat sarapan terlebih dahulu. Rian memasak beberapa masakan yang mudah dibuat dan langsung menatanya di meja makan. Tak lupa ia juga menyiapkan bekal untuk dibawa suaminya ke kantornya.
"Richard, kemari, makan dulu sebelum makanannya dingin. Bekalmu juga ada disini, jika ingin berangkat kau hanya tinggal mengambilnya di meja makan." Richard langsung mendatangi Rian, langsung duduk dan memakan makanannya, Richard lapar tentu saja. Dan sepertinya Richard sudah kecanduan makanan buatan istrinya.
Setelah menyajikan makanannya, Rian ke atas untuk berganti pakaian dan mengambil beberapa dokumen dan kertas untuk persiapan bertemu dengan Rey, karena ingin melanjutkan design hasil meeting kemarin. Rian juga sudah membuat janji dengan Rey dan akan bertemu pukul 9.
Setelah siap, Rian turun dan bersiap untuk keluar Rumah.
"Mau kemana?"
"Hah.... Harus berapa kali aku bilang, aku akan pergi ke butik ku. Meeting kemarin belum selesai, jadi kami melanjutkannya hari ini." Rian menghela nafas lelah, Mengapa sekarang Rian harus menjelaskan panjang lebar sebelum pergi? Apa hubungannya dengan Richard? Menyusahkan sekali."Akan ku antar"
"....hah?" Richard tidak berencana menjelaskan, Richard langsung menarik Rian keluar dan ternyata di depan sudah terdapat Davis yang menunggu di samping mobil.Richard membukakan pintu mobil
"Masuk" perintahnya. Rian masuk ke mobil dengan kikuk. Davis sendiri terdiam kaku karena terkejut. Sejak kapan Tuannya mau membukakan pintu mobil untuk seseorang? Bahkan Tuannya ini tidak seperduli itu dengan pacarnya. Sepertinya Davis benar-benar harus menghormati tuan Rian seperti ia menghormati tuan Richard..
.
.
Saat sampai di butik, Rian kira Richard hanya akan menurunkannya dan langsung pergi ke kantornya, ternyata tidak. Saat Rian turun Richard ikut turun dan mengikutinya hingga kedalam butiknya."Rian, temanmu sudah menunggu di san-" Raya terdiam saat melihat seseorang di belakang Rian. Apa ini klien baru?
Rian yang melihat temannya kebingungan segera menjelaskan "Raya, kenalin ini suami aku Richard dan... Richard, ini teman aku Raya. Yang lain ada di dalam, sebentar aku panggilan dulu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pasangan?
Romance...... G pinter bikin deskripsi Kayanya gini cukup "Kau bilang kalian saling mencintai? Benarkah? Kalau begitu...." Rian mendekat kearah Richard dan langsung menciumnya, hanya sebentar, tapi cukup untuk membuat Rosita naik pitam. Muka Rosita sendir...