istri presiden muda

1K 80 1
                                    

//Skip dara dan arlan ke mall berdua sama raga dan 2 penjaga lainnya

"oma, arlan mau main game itu" ucap arlan dan dia pun bermain

*saat arlan main ada seseorang yang menculik nya sedangkan dara sibuk ngobrol dengan temen yang tak sengaja bertemu dengan dara hingga dia tak menyadari

"dimana cucu kamu yang kamu bilang? " ucap temen dara

"disitu, arlan dimana raga!! " ucap dara yang histeris

"Ada apa buk? " ucap raga

"arlan dimana tadi kan arlan bermain disini"  ucap dara

//Skip semua penjaga mencari arlan dimall namun tidak ditemukan

"raga kita berangkat sekarang pulang" ucap dara

*dara pun sampai dirumah

"afan " ucap dara yang teriakk

"ada apa mah kok mamah nangis" ucap devi

"dev, afan itu arlan diculik " ucap dara

*seseorang menelfon afan

"hallo ini siapa" ucap afan ditelfon

"pah tolong arlan" ucap suara arlan ditelfon dan teriakk ketakutan

"arlan?? kamu jangan berani lukai arlan kamu mau berapa" ucap afan

"saya tidak mau apa-apa saya cuma mau membunuh anak kamu haha" ucap orang yang menculik arlan lalu mematikan telfon

"fan gimana klo arlan kenapa napa " ucap devi yang khawatir+nangis

"Raga tolong kamu cari tau lokasi nya melalui nomor telfon ini" ucap afan

//Skip raga, devi, afan, nathan, dara dan juga dua preman datang dijurang  dan melihat mesya yang ingin menembak arlan dan disamping mesya ada lea

"kamu harus mati!! saya ga mau semua harta keluarga arkatama dipta diwariskan sama kamu haha " ucap mesya yang seperti kehidupan kewarasan

"mesya (menarik dan menampar" ucap dara yang begitu murka

"mbak, klian semua mbak aku bisa jelasin" ucap mesya

"raga kamu tangkap lea" ucap afan

"semua tolong bawa mesya dan lea kerumah, dan cucu oma kamu sama papah dan mamah kamu ya tenang oma muda cuma nakutin kamu doang" ucap dara yang menenangkan arlan

//Skip semua orang sampai dirumah kediaman arkatama dipta

"mesya mbak bener bener gak nyangka kamu selicik ini kamu mau bun°h arlan" ucap dara yang begitu murka

"mbak saya lakuin itu saya gak mau semua harta diwariskan ke arlan" ucap mesya

"lea aku gak nyangka banget kamu berani mau celakau arlan" ucap devi yang sama persis kek dara

"dev, afan aku lakuin ini karna disuruh tante mesya" ucap lea

"(menampar) kamu mau dipenjara atau mau pergi dari sini " ucap devi dengan marah

*lea pergi dari rumah kediaman arkatama dipta selamanya

"ini koper kamu mesya jangan pernah kembali lagi kesini mulai detik ini mbak gak akan anggap kamu adek mbak lagi" ucap dara

"mbak kamu usir aku mbak kasih aku kesempatan sekali lagi" ucap mesya yang bermohon mohon

"raga usir dia dari sini saya gak mau liat muka dia lagi" ucap dara

*mesya pun di usir, dimalam hari
~dikamar devi dan afan

"sayang kita itu yuk itu anu......" ucap afan dengan manja

"yaudah matiin lampu nya" ucap devi

*saat afan mau matiin lampu arlan ketok pintu

"arlan kamu ngapain sayang" ucap afan yang membuka pintu

"papah aku gabisa tidur jadi boleh gak aku tidur bareng papah dan mamah" ucap arlan

"Eemm yaudah boleh tapi..... " ucap afan

*mereka bertiga pun tidur arlan ditengah

"yah aku gabisa sama devi itu..... " ucap batin afan

"kok wajah afan murung gitu ya pasti karna arlan datang jadi gajadi haha" ucap batin devi senyum-senyum

akhirnya keluarga arkatama dipta pun bahagia cerita pun selsai

                                END

Udah selsai ceritanya makasih buat yg sudah kasih vote.
Jangan lupa vote yaa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

istri presiden mudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang