70🐹 || End 🐹❤

2.2K 51 47
                                    

Happy Reading 💕🐹

Sinar matahari di pagi hari bersinar. Menelisik celah korden yang sedikit terbuka. Perlahan mata seseorang juga terbuka, pandangannya menyipit berusaha beradaptasi dengan sinar. Ia tersadar, ini sudah pagi. Kepalanya reflek menengok ke sebelah ranjangnya. Namun tidak ada sosok yang biasa menemani ia tidur. Jisung mendudukkan dirinya perlahan seraya memijat kepala yang pusing.

Jisung meringis, ia ingat semalam mabuk bersama para sahabat lamanya dan berakhir di ranjang ini. Ia tidak tahu apa yang dilakukan setelahnya.

"Apa gue ngelakuin suatu hal yang bodoh ya?" gumamnya pelan sambil menggelengkan kepalanya. Ia mematahkan lehernya ke kanan dan kiri hingga tulang besarnya bergemeletakan. Setelah itu bangkit dari atas ranjang. Jisung tidak berpikir untuk memakai baju atas dulu, ia berjalan sambil bertelanjang dada.

Ia mengerutkan kening mendapati ruangan demi ruangan yang ia masuki kosong. Mulai dari dapur, ruang tamu, ruang laundry, ruang tengah, teras depan rumah. Jisung menepuk dahinya, ia segera berlari kecil menuju taman belakang rumah.

Senyum Jisung merekah, menatap sosok cantik yang sedang sibuk mengamati bunga-bunga yang ia rawat di taman belakang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Senyum Jisung merekah, menatap sosok cantik yang sedang sibuk mengamati bunga-bunga yang ia rawat di taman belakang.

Tanpa ragu Jisung mendekatinya dan langsung memeluk erat istrinya. Ia memejamkan mata seraya menghirup aroma ceruk leher yang menyegarkan. Jisung terkekeh saat istrinya mengelus pelan kepala Jisung.

"Udah bangun?" Rara menoleh sehingga mereka berhadapan. Ia mengerut heran mendapati Jisung yang bertelanjang dada.

"Kenapa gak pake baju dulu? Ini udaranya dingin banget loh." Rara membalikkan badan seraya mengelus dada bidang Jisung.

"Aku kaget, Nuna gak ada di samping. Jadi langsung nyari deh, gak inget juga soal baju."

Rara menggelengkan kepalanya. "Kalau gitu, ayo masuk dulu. Aku tadi udah buatin sarapan buat kamu."

Jisung mengerucutkan bibirnya, isyarat untuk diberi cium. Mengerti maksud dari suami gemasnya, Rara segera memajukan wajahnya untuk mengecup bibir Jisung. Tapi pria itu menahan tengkuk Rara kemudian melumat lembut bibir istrinya itu. Morning kiss di pagi yang dingin memang terbaik.

Selesai sarapan, Jisung segera mandi sedangkan Rara membereskan dapur. Ia sengaja menolak bantuan dari Jisung. Lebih memilih untuk memerintahkan Jisung agar segera mandi.

Jisung menghabiskan waktu mandi selama 30 menit lamanya. Ia meraih handuk kemudian mengeringkan tubuhnya yang basah penuh air mentes. Setelahnya berjalan seraya memajukan tangannya untuk membuka pintu kamar mandi.

Setelah beberapa menit memilih baju di walk in closet, akhirnya Jisung keluar. Ia tidak mendapati Rara di dapur lagi. Langkahnya berjalan santai menuju ke ruang tamu.

My Darling || Park Jisung 🐹🔞✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang