46 ✨

21.4K 609 14
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuu

اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ🕊️🌹

───◆──┈••✾•◆❀◆•✾••┈──◆───

{ Happy Reading }🕊️

Kamu berusaha untuk tidak pacaran tapi temanmu menyuruhmu untuk pacaran dan selalu membuatmu salah di mata mereka agar mau menuruti mereka untuk pacaran? Jangan pernah mau, karena lebih baik salah di mata temanmu dari pada salah di mata Allah.

~ Natasya Al-Mayra

Empat hari Gus Rahsya berada di rumah sakit, akhirnya dokter memperbolehkan pulang. Meskipun tangannya belum pulih dan belum bisa di gunakan untuk apapun, Gus Rahsya tetap merasa sehat dan baik baik saja.

"Nanti Gus Rahsya ngajar?"

Gus Rahsya mengangguk sebagai jawaban "kok nggak libur dulu aja. Minimal sampai tangannya benar benar pulih"

"Tidak bisa Ra, nanti kalau saya libur yang ada tertunda semua materinya. Sebentar lagi kamu ujian, saya tidak mau nantinya materinya tidak sampai"

"Tapi kan ada guru lain yang bisa gantiin Gus Rahsya sementara waktu"

"Iya, tapi saya tidak mengizinkan Ikhwan berada di area kelas akhwat"

"Kan bisa guru perempuan Gus"

Gus Rahsya menghembuskan nafasnya dan menatap Mayra"begini, kalau nanti di pelajaran saya ganti guru, biasanya cara menjelaskannya itu berbeda. Dan saya sudah mempersiapkan materi materi yang akan saya sampaikan di kemudian hari. Saya tidak bisa sembarangan memberikan jadwal saya di guru ataupun Ustadzah lain"

Mayra mengangguk mengerti"tapi tangannya Gus Rahsya kan.."

Gus Rahsya tersenyum"saya tidak papa Ra, In Syaa Allah sebentar lagi sembuh"

"Yaudah terserah Gus Rahsya aja. Tapi harus tetap jaga kesehatan. Baru sembuh loh masa besok udah mau ngajar"ujar Mayra dengan wajah yang masam.

Gus Rahsya yang melihat itu terkekeh pelan kemudian tangan kirinya bergerak mengusap puncak kepalanya Mayra"jangan gitu dong wajahnya. Nanti cantiknya ilang loh"ujar Gus Rahsya pelan di akhir kalimatnya karena ada kang irul yang fokus menyetir mobilnya. Ya, mereka perjalan menuju pesantren, Gus Rahsya dan juga Mayra berada di kursi belakang sementara di depan hanya ada kang irul yang menyetir mobilnya.

"Ra.."

"Hmm"

"Masa saya di cuekin"

Mayra menghela nafasnya kemudian menoleh menatap Gus Rahsya "kenapa?"

Gus Rahsya tersenyum "jangan cuekin dong.."Gus Rahsya memeluk Mayra menggunakan tangan kirinya sementara tangan kanannya masih terasa nyeri dan di perban.

CINTA SEJATI SANG GUS?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang