34.ikk

1.2K 45 1
                                    

Typo manusiawi

Singkat cerita,shafira kini sudah pulih kembali,tidak ada trauma dan takut di hatinya,ia sudah menerima apapun yang allah berikan untuk keluarga kecilnya,walaupun ia terkadang mengingat putra sulungnya,namun ia akan tersenyum dan berdoa untuk putranya itu.
Begitupula bagas,dia dengan sabar menemani istri kecilnya,segala cara ia lakukan agar istri kecilnya itu sembuh dan sekarang terbayar sudah perjuangannya,karena shafira kembali tersenyum dan ceria kembali

"Huh gabut banget"dengusnya dan ia memutar-mutar badannya di ranjang sampai seprai kasurnya berantakan juga bantal dan selimut yang sudah tidak berada di tempatnya

Tidak lama ia berperang dengan pikirannya sendiri,setelah sudah mendapatkan ide,ia langsung tersenyum penuh arti

"Oh iya,wulan kan punya cafe ya,hmm apa aku kerja aja di situ"lalu tersenyum senang dengan idenya itu dan ia bangkit dari tidurnya lalu mengambil hp yang entah ada di mana

"Eh?tadi hp ada di sini"ia terus mencari kesana kemari hpnya,dan ia tersenyum ketika melihat benda pipih yang di carinya

"Ini dia"lalu ia mencari kontak wulan di hpnya dan gotcha,setelah menemukannya ia langsung menelfon sahabatnya itu

Di masa penyembuhan ia berteman dengan wulan yang kini ia anggap sebagai sahabatnya ,entah kenapa mereka berteman hanya shafira dan wulan yang tau

"Assalamualaikum shaf,kenapa?" Ujar di sebrang sana,sebelum berbicara shafira kembali tersenyum senang

"Shaf?"ujarnya karena tidak ada balasan dari shafira

"Hehehe,aku mau kerja di cafe kamu ya wulan,ya ya "mohonnya

"Hah?kamu udah kaya shaf ngapain kerja ih"

"Aku mohon lah wulan cantik ya ya,aku gabut di rumah sendirian,aku sepi wulan"lirih shafira dengan sengaja memohon ke wulan agar di izinkan

"Kamu mau aku kembali di masa lalu aku hm?"lirih shafira memelas agar dapat ijin dari wulan

"Hmm a-aduh gimana ya shaf,aku takut di marahin sama bagas nantinya"ujarnya takut

"Ngga papa wulan,mas bagas udah ijinin shafira kok,lagian juga mas bagas masih dua minggu lagi di amerikanya lan,masa aku terus di sini sendirian kan kesel" ujar shafira mencebikkan bibirnya

Bagas satu bulan lalu ijin pergi ke amerika karena ada pekerjaan yang harus ia lakukan di sana,ia sudah memaksa shafira agar ikut namun shafira menolaknya dengan alasan "shafira takut tinggi a,lagian juga shafira takut pesawatnya ngga terbang dan mengapung di udara" jadi bagas hanya tersenyum menanggapi ucapan polos istrinya

"Yakin udah ijin sama suami dinginmu itu?ntar belum lagi,aku ngga mau kena semprot ya" dengus wulan

"Iya ih,mentang-mentang shafira belum naik haji sampe ga percaya gitu" padahal mah di hati wulan maafin ira ya a,ira ngga ijin sama aa,tapi ira janji cuma 1 minggu aja kok"batinnya

'Ya ngga gitu aku telpon bagas nih"

"Ngga usah!nanti kamu ganggu suami aku kerja" tegur shafira karena ia takut suaminya itu marah

istri kecilkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang