Last Chance

184 11 0
                                    

Dear you...

Do you believe about the theory of 'Love at the First Sight' ?

Because the first time after I seeing you again, I know that sparks could be blooms again.

Blooms for you.

Hope you feel that sparks again, Mr. Perfectly Fine.

July, 2022.

­­---

"Aku berangkat ya, Bu!"

Shayla Ardinalova. Seorang gadis biasa yang berkuliah di jurusan Manajemen semester 3 yang memiliki watak sedikit pendiam dan tidak mudah bergaul dengan orang baru.

Kisah hidupnya biasa saja, Shayla sangat tidak mempedulikan apapun kecuali keluarga dan kuliahnya. Hidupnya sangat monoton.

"Nanti Shayla pulang bareng Dirga, jadi Ibu nggak usah suruh Ayah jemput ya!" ucapnya sambil buru-buru mengenakan sepatu, karena Dirga sudah mengklakson beberapa kali dari luar rumah Shayla agar gadis itu cepat keluar.

"Berisik, elah!" Shayla menerima helm dari Dirga. Lelaki itu memasang tampang kesalnya.

"Lagian, udah tau jam pertama dosennya killer, nggak dikasih ikut kelas dia baru tau rasa."

Handirga Wibawa, atau biasa dipanggil Dirga. Adalah teman masa kecil Shayla yang kebetulan mereka berkuliah di kampus dan jurusan yang sama. Itu sebabnya Shayla sering menebeng dengan Dirga untuk efisiensi waktu.

"Dah, yuk!" ujarnya sambil naik ke atas motor Dirga. Lelaki itu melajukan motornya, meninggalkan perkarangan rumah Shayla untuk menuju ke kampus.

"Makan dulu nggak? Nasi kuning bu Ida?" tanya Dirga ditengah-tengah perjalanan mereka.

"Gass!"

***

Kelas sudah selesai satu jam yang lalu. Namun Shayla masih berdiam diri di perpustakaan, mencatat ulang materi yang ia dapatkan di perkuliahan hari ini.

Shayla terlihat fokus, jarinya bergerak menggerakan pena di atas kertasnya. Bibirnya sedikit mengomat-amitkan sesuatu, seperti membaca ulang apa yang dipelajarinya.

Gadis ini selalu begitu. Menjauh dari tempat keramaian dan memilih tempat sepi. Baginya, tempat sepi adalah surga. Mendapati ketenangan untuk berpikir merupakan hal yang penting untuk Shayla.

Ponselnya bergetar, mendapati nama Dirga muncul di pop up notification ponselnya. Segera ia membereskan buku-bukunya dan menyusul Dirga yang sudah menunggu diluar untuk mengajaknya makan bersama.

Saat ia tengah buru-buru berjalan keluar dari perpustakaan, ia tak sengaja menabrak seorang lelaki tinggi yang ntah darimana munculnya. Bukunya jatuh berserakan, ia sedikit berdecak karena sedang terburu-buru, ditambah ada insiden yang menghambatnya.

Segera Shayla berjongkok dan membereskan bukunya sambil menggerutu, tangannya lincah memunguti kertas-kertas yang berserakan.

Lelaki di hadapannya pun ikut berjongkok, membantu membereskan barang-barang Shayla yang berserakan.

Mata mereka bertemu, dan keduanya sama-sama terkejutnya.

Bagaimana tidak, lelaki ini, yang berada dihadapannya saat ini adalah seseorang yang pernah mengisi harinya. Dulu.

"Satya?"

Lelaki ini tertegun, masih tidak menyangka dengan apa yang terjadi di hadapannya. Berhadapan dengan gadis yang ia pikir tidak akan bisa temui lagi setelah insiden dahulu.

"Sha?"

Keduanya bangun, masih dengan mata yang saling pandang dengan ekspresi bingung sekaligus terkejut. Shayla bertanya-tanya, apa yang ia lakukan di kampusnya?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

un-Finished Story (Kumpulan Cerpen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang