SINAR matahari memasuki area ruangan dan menganggu tidur nyenyak seseorang dikamar akibat sinar matahari tersebut mengenai area mukanya. Tak tahan dengan cahaya itu, ia langsung membuka matanya perlahan lalu mengambil posisi duduk. Ia mengerjap sekelilingnya, dengan semangat ia bangun dari kasur berukuran king size itu kemudian menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri sekaligus bersiap siap.
Choi Beomgyu, pemuda manis berdarah bangsawan itu tersenyum lebar, ia berpamitan dengan ibunya dan mulai melangkahkan kaki keluar dari rumah megah itu.
Dengan senyum manis ia berjalan santai. Tak lama kemudian datang seorang wanita menghampirinya.
"Hai gyu!" Sapa wanita cantik itu tak lupa dengan senyum manisnya. "Hai, danielle,hyuka" sapanya kembali dengan ramah.
Danielle Marsh, wanita berparas cantik nan anggun yang kini bersama beomgyu adalah teman semasa kecilnya dan sekarang juga menjadi teman sekolahnya.
Dan, Huening Kamal Kai. Lelaki tampan ini juga termasuk keturuan bangsawan. Mereka bertiga berteman sejak kecil hingga menginjak jenjang senior high school.
"Gyu, kemarin kamu sakit?" Danielle membuka suara membuat beomgyu menoleh menatapnya.
"Aku? Aku tidak sakit. Ada apa?" Tanya beomgyu heran pasalnya kemarin ia merasa baik baik saja. "Kamu tahu? Kemarin kamu tampak sangat berbeda, dari penampilanmu. Dan juga kamu melawan anak anak yang menjelekanmu" jelas danielle membuat beomgyu ternganga tak percaya.
Bagaimana mungkin beomgyu berani melawan anak anak itu, dan juga beomgyu tak sadar ia melakukan hal seperti itu. "Kamu yang benar saja danielle, aku tak ingat aku melakukan hal itu" pemuda manis itu sedikit memiringkan kepalanya layaknya sedang berfikir keras.
"Tapi aku sungguh melihat hal tak terduga itu gyu, ah sudahlah lupakan saja ayo cepat sebentar lagi masuk" danielle menarik kedua temannya agar berjalan cepat.
Banyak sekali anak anak disekolah tak menyukai beomgyu hanya karena orang tuanya bercerai. Terdengar aneh namun begitulah kehidupan bersekolah di sekolah khusus bangsawan.
Orang yang memiliki kekurangan sekecil butir nasi saja langsung dibenci dengan alasan tak jelas. Seperti beomgyu saat ini hanya karena orang tuanya bercerai ia langsung tak disukai oleh anak anak sekolah. Karena itu ia hanya memiliki dua teman yang sangat ia percaya.
Setiap kali beomgyu dikata katai ia hanya diam tanpa niat melawan. Hari harinya selalu dikucilkan kadang disiram menggunakan air bekas mengepel. Terkadang juga uang jajannya diambil oleh anak anak sekolahan.
Beomgyu hanya diam. Dan bisa bisanya ia masih tersenyum setelah mendapat perlakuan seperti itu membuat kedua temannya heran.
"Choi beomgyu" panggil guru didepan mengabsen daftar hadir.
"Yaa" beomgyu berdiri dari duduknya lalu mengangkat tangan kanannya menandakan bahwa ia hadir dalam pelajaran. "Kali ini kau mengingat namamu choi?" Tanya guru itu terkekeh kecil disambut dengan tawaan dari anak anak kelasnya.
Beomgyu hanya memberikan tatapan bingung lalu kembali duduk kemudian membuka buku pelajarannya. Betapa terkejutnya beomgyu melihat ada sebuat tulisan disana.
'Lo siapa? Woy nama lo siapa?'
Beomgyu semakin heran sejak kapan ia menulis ini disini? tapi tunggu, tulisannya sedikit berbeda. Ini bukan tulisannya. Lalu siapa pemilik tulisan ini?.
Tak ingin terlalu lama memikirkan hal ini beomgyu pun memfokuskan diri ke materi yang dijelaskan didepan.
< Time Skip >
"Hyukaa! Kamu ya yang menulis ini dibukuku?" Ia menunjukkan tulisan dibukunya. "Eh? Mana mungkin! Bagaimana bisa aku menulis ini dibukunya sedangkan kelas kita berbeda gyu" beomgyu mengangguk.

KAMU SEDANG MEMBACA
WHO ARE YOU? [TAEGYU]
KurzgeschichtenBagaimana jika kalian mengalami pertukaran jiwa dengan seseorang yang tak kalian kenali ditahun yang berbeda?. Choi Beomgyu seorang pemuda manis memiliki keturunan bangsawan biasa di daerah daegu merasa bahwa dirinya sering mengalami mimpi yang tera...