three

57 46 9
                                    

Makasih sudh mampir sekali lagi jangan lupa vote!! 🐰
.

.

.

.
Happy reading ☘️


Hari demi hari, minggu demi minggu dan sekarang Ellena tengah melamun di balkon kamarnya, ntah apa yang sedang dilamunkan gadis pemilik mata bulat itu.

Tok

Tok

Tok

"Boleh Mama masuk? " ketokan suara pintu membuat Ellena menatap pintu kamarnya yang diketok oleh Mamanya dari luar.

Ellena menghela nafas sebentar seblum akhirnya dirinya menjalankan kaki nya mengarah ke depan pintu untuk membukakan pintu.

Ceklekk

"Ada apa ma?" Tanya Ellena dengn suara pelan, ah sekar bisa melihat bahwa mata anknya itu sayu, mungkin anknya habis bangun dari tidurnya.

"Tidak, mama disini cuma mau kasih tahu bahwa makan siang sudah siap. Kamu jangan lupa turun " ucap nya

Ellena mengangguk pelan, Sekar mulai pergi meninggalkan area kamar Ellena dan turun kebawah

Melihat Mamanya sudh turun barulah ia menutup kembali pintu kamarnya.

Ah dia seprti menggalau sekarang, kenapa?
Apa kalian tau dibohongin dan ditinggal sahabat terbaik kita itu lebih sakit dari pada ditinggal pacar dan itu yang Ellena rasakan.

Ia merindukan Tina sahabat nya yang sudh ia ajak sejak masih bersekolah di bangku SMP.

Bisa dikatakn mereka berteman baik yah? Karna dari SMP mereka sudah bersama sama baik duka maupun suka, walaupun Tina di luar negeri ia juga mengetahui bahwa Ellena sudah miliki seorang kekasih. Waktu itu Ellena memberi tahu dirinya dan memberikan foto Ezra kepada Tina.

"Anj lah, kalo gini gue ikut aja dia ke luar negeri cukk"

Bnr kenapa ia tak ikut saja Ellena ke luar negeri? Ya walaupun dia tau bahwa Papa dan Mama nya pasti tidak akan mengizinkannya. Padahal dia dan orang tuanya Tina cukup akrab

Ellena kembali termenung menatap kearah bingkai berukuran sedang disamping meja kecil tempat tidurnya. Ellena mengambil bingkai tersebut lalu menatapnya dengan tatapan rindu.

Di dalam bingkai tersebut terdapat dua orang gadis cantik dengn rambut yang sama sama di ikat dua kesmping, dengan senyum manis andalan gadis kecil tersebut .

Gadis itu masing masing membawa boneka Teddy Bear yang mungil dipeluknya
Erat.


Ellena membalik bingkai itu lalu ia dapat melihat tulisan dibaliknya "Ellena dan Tina sahabat selamanya "

"Jika ada yang pergi maka salh satunya tidak boleh pergi! , salah satu dari kita harus hidup ! agar kita bisa menceritakan tentang persahabatan berharga kita kepada anak cucu kita "

"Kita akan menceritakan betapa bahagianya kita bisa menjadi sahabat. E. T Forever (Ellena & Tina) "

Ellena tersenyum tipis membaca kalimat itu, lalu dirinya menaruh kembali bingkai itu dengn hati hati, yah itu adalh bingkai sebagai hadiah ulang tahunnya yang diberikan oleh Tina waktu kls 9 SMP . Tepat dimana mereka akan lulus SMP.

ELLENA [HIATUS dULU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang