Love over the pain

30 6 3
                                    

Seulas senyum tipis tercetak di bibir tebal milik namja tampan yang baru turun dari lamborgini aventador warna tosca miliknya. Kaki berbalut trousers hitam degan pantofel senada itu menginjak di granit berwarna abu yang ada di halaman mansion mewahnya.

Rungunya mendengar teriakan cempreng nan lucu dari lelaki kecil yang memiliki garis wajah yang sama dengan dirinya. Kaki mungil itu nampak berlari kecil menapak batuan marmer italia berwarna hitam nan mengkilat yang menjadi alas kediamannya.

"Papa..." Begitu teriakan lucu itu mengalun dengan ceria. Membuat hati Taehyung lagi-lagi tercubit kala mendapati puteranya itu berlari tak tentu arah. Seorang suster yang bertugas menjaga putera kecilnya nampak membimbing dari belakang.
Ia mengambil nafas dalam dan menghelanya dalam diam. Mengabaikan sesak yang lagi-lagi menghantam hatinya. Ia tersenyum lebar sekali dan berlari menangkap tubuh gempal puteranya yang lucu itu.

Menyerahkan tas carry all yang ditentengnya pada salah satu maid disana dan

'Hup..'

"Selamat malam jagoan papa" begitu sapa Taehyung pada jagoan kecilnya. Mata hitam bulat laksana obsidian itu menatap kosong ke depan. Mata beriris hitam yang begitu indah, wajah dengan kulit seputih susu, dan bibir tipis kemerahan megingatkannya kepada seseorang yang begitu ia cinta dulu.

Sekarang? Entah, Taehyung tak tahu apakah rasa itu masih tersisa untuk sosok indah itu.

Tangan mungil yang gemuk itu meraba wajah ayahnya. Menepuk-nepuk pelan dengan bibir tertarik tersenyum lucu hingga deretan gigi rapinya menyembul disana.

"Papa pulang yeay!" Begitu seru bocah 4 tahun itu.

Taehyung terseyum, menangkap tangan gempal anaknya. Menggenggamnya lembut. Membawa tangan kecil putranya untuk diciuminya. Menimbulkan pekikan kecil dari empunya.

Hingga si lelaki dewasa itu tak tahan untuk menciumi seluruh wajah bocah 4 tahun itu.

"Papa tadi Tae belajar baca lho" serunya saat sang papa berhenti menciuminya.

"B....A...B....Y...B....E....A...R.... Baby bear yeay"Tangan gemuknya bergerak seperti mengeja satu persatu huruf yang disebutkannya. Kemudian merangkainya menjadi kalimat diakhir. Bertepuk tangan ketika ia bisa mengingat apa yang barusan dipelajarinya.

Taehyung menatap susternya dengan pandangan bertanya.

"Tuan kecil belajar membaca huruf braille tuan Kim. Dia sangat cerdas dan cepat bisa" ujar suster wanita itu dengan sopan.

Taehyung mengangguk. Ia memang sengaja mempekerjakan suster profesional yang biasa menangani anak special seperti puteranya. Hingga ia sangat mengapresiasi kinerja wanita paruh baya itu.

"Terimakaih sudah mengajari Taeguk suster Choi. Pulanglah, sopir Park akan mengantar anda"

Suster Choi mengangguk sopan. Hari memang sudah berganti petang. Pun nampak awan mendung menutup langit hingga kelip bintang tak dapat nampak menghiasi langit malam.

Tersenyum dan mencium kembali pipi gembil itu dengan gemas "Kajja, waktunya papa berduaan dengan baby bear eoh". 'Baby bear' panggilan untuk kesayangannya. Panggilan yang sama seperti ibunya dulu berikan padanya.

.

Suasana malam begitu dingin. Hawa dingin yang menusuk kulit tentu membuat siapa saja memilih untuk bergumul dengan selimut hangat. Suara hujan deras mengguyur menabrak langit-langit menjadi melodi pengantar tidur bagi sebagian orang. Kilatan terang dan gemuruh menjadi pelengkapnya.

Waktu sudah menunjukan lewat tengah malam. Suasana perumahan elit di daerah Gangnam itu begitu sepi dan sunyi. Tak ada tanda kehidupan. Kecuali dari seorang yang nekat membelah tirai hujan yang begitu lebat. Dari caranya mengemudi ia nampak tergesa. Sesekali ia nampak salah menginjak pedal gas malah menginjak pedal rem. Untung saja tidak ada pengguna jalan lain di jalan luas perumahan elit ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 07, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love Over The PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang