"Nah karena sekarang bocil-bocil gue sudah aman, mending sekarang kita ke kantor lu nemuin tuh si Qtella bang" Ucap Rony tepat di gerbang rumah mama papanya
Demi menjalankan misi membantu Paul untuk berbaikan dengan Nabila, Salma dan Rony sepakat menitipkan kedua anaknya pada orang tua Rony. Rony bersama Paul menemui Qilla sedangkan Salma tetap menjaga Nabila di Rumah Sakit.
"Tapi beneran gak rewel tuh si Abang sama Kakak di tinggal lu sama Caca begini? Gue jadi gak tega nih, anak-anak jadi di ungsiin begini karena masalah gue Ron" Balas Paul
"Aman bang, asal diajak jalan doang mah gak bakalan rewel. Anak-anak gue kan pinter. Udah gausah gak enak gitu. Ayo buru ke kantor dan kita jalanin misi kita okee" Ucap Rony
"Thankyou Ron, udah mau bantuin gue" Jawab Paul
"Lu yak, makasih-makasih Mulu. Pulang juga nih gue yakkk, bosen banget denger lu ngomong begitu Mulu" Omel Rony
"Iya iya, yuk deh gass" Ajak Paul
***
Ketika di Kantor, Paul memanggil Qilla untuk datang ke ruangannya. Rony dan Paul juga berpakaian layaknya ke kantor, memakai kemeja, dasi dan tak lupa Jas kantor. Qilla sebenarnya sudah mengetahui bahwa atasannya ini sudah tau kebusukan nya saat ini. Namun Paul tetap profesional, ia tidak memecat Qilla karena ia masih butuh kejujuran dia. Paul bilang pada Qilla bahwa urusan di luar pekerjaan tidak akan berpengaruh ke pekerjaan dia saat ini. Maka dari itu Qilla dan Paul berusaha bersikap biasa saja, seolah tak terjadi masalah diantara keduanya.
"Permisi Bapak Paul, ada yang bisa saya bantu pak?" Tanya Qilla sok manis sembari melirik ke arah Rony
"Oh ini, saya mau kenalin ke kamu. Ini adik saya namanya Rony. Rony hari ini mau membantu saya menyiapkan berkas-berkas untuk meeting di Singapore lusa. Bisa tolong kamu bantu kami disini Qill?" Tanya Paul
"Oh baik Pak Paul, kalau begitu saya ambil laptop saya di ruangan dulu. Setelah itu saya akan kembali kesini" Balas Qilla
"Silahkan, saya tunggu" Jawab Paul
Ketika Qilla keluar dari ruangannya, Paul tersenyum pada Rony.
"Kek nya dia udah lirik-lirik lu Ron dari tadi" Ucap Paul
"Pesona orang ganteng emang susah bang, diem aja banyak yang suka" Balas Rony PeDe
"Anjing! Awas aja lu macem-macem sama adik gue yaa. Gue tebas beneran pala lu dua-duanya" Omel Paul
"Njirr pala gue cuma satu gila!" Balas Rony
"Pala lu yang bawah noh" Omel Paul sembari menunjuk ke arah adik kecil Rony
"Dih, ya jangan lah. Masa depan Caca ini bang" Jawab Rony sembari menutup adik kecil nya dari depan celana yang ia pakai
"Bangsat! Diem! Mainin aja skill playboy lu ya demi jebak si ular satu ini" Balas Paul
"Siap brodiee" Balas Rony
Dan pas sekali, ketika perbincangan mereka selesai. Nampak Qilla mengetuk pintu dan kemudian di persilahkan untuk masuk ke dalam ruangan dan duduk di sebelah Rony berhadapan dengan Paul.
Sebelumnya Paul dan Rony juga sudah memasang penyadap suara yang digunakan untuk merekam semua perbincangan mereka di dalam ruangan Paul.
"Oh iya, kita belum kenalan. Kan tadi cuma di kenalin sama Abang doang. Kenalin nama gue Rony" Ucap Rony sembari mengulurkan tangannya pada Qilla
"Hay Ron, nama saya Aqilla Syarafah. Panggil aja Qilla" Balas Qilla tersenyum manis
"Eh cantik banget namanya, persis orangnya" Goda Rony
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat Tengil Ku, Suamiku?
RomantikKisah dua orang yang telah bersahabat sejak kecil tiba-tiba harus menikah karena perjodohan antara kedua orang tuanya. Mereka tidak bisa menolak dengan permintaan orang tuanya dan akhirnya mereka berdua pun di nikahkan. Apakah akan ada cinta dianta...