18. Bagas Prasetya

4.1K 391 8
                                    

Cerita seputar masa lalu terdengar di telinga dari obrolan keduanya, mereka terlihat sangat akrab karena Mahi sampai melupakan keberadaan sang Lurah tampan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cerita seputar masa lalu terdengar di telinga dari obrolan keduanya, mereka terlihat sangat akrab karena Mahi sampai melupakan keberadaan sang Lurah tampan.

"Layani dulu pelangganmu!" tegur Bagas mengingatkan Mahi yang masih saja melayaninya bicara

"Astaga maaf Kak Abi saya sampai lupa kalau ada Kakak, Maaf tadi ada perlu apa ya?"

Abi menggerutu dalam hati, bisa-bisanya dia dilupakan padahal dirinya yang duluan datang, Namun karena sedang mengenakan seragam, ia harus mampu menjaga wibawanya.

"Begini.."

"Kak Bagas masuk saja dulu, nanti ngobrolnya kita lanjut"

Ada rasa tidak senang dalam hati Abi melihat Mahi akrab dengan pria lain, tapi sayang ia tidak dapat menujukkannya karena tidak punya hak. Gadis yang tampak santai dengan kaos panjang kuningnya itu bukan siapa-siapanya.

"Maaf Kak, kenapa tadi?" Akhirnya Mahi kembali fokus pada Abi.

"Manda bilang tadi mau olahraga sore sama kamu dan akan langsung singgah setelah pulang bekerja tapi dia lupa membawa baju olahraganya, jadi saya bawakan sekalian karena kebetulan lewat sini" ucap Abi memberikan sebuah goodie bag.

"Oh iya Kak, ada lagi?"

Mahi memberi kesan ingin segera mengakhiri pembicaraan hanya membalas singkat tanpa menanyakan kabar Abi atau sekedar ucapan selamat pagi, begitulah pemikiran pria itu sekarang.

Merasa di usir halus, Abi-pun pamit, tapi dia sempat melirik sekilas dan Mahi segera mendatangi pria yang duduk di tempat yang sama sewaktu dirinya makan mie bersama Mahi.

🍦

Abi mencoba profesional, tapi sayangnya tidak bisa, yang ada dipikirannya sekarang adalah Mahi dan pria bernama Bagas itu sedang bercengkrama. Dia-pun berpikir bagaimana cara untuk bisa mengecek ke toko Mahi untuk membuktikannya sendiri.

"Apa ada ATK yang kurang Pak Topan?"

"Tidak ada Pak, stock aman kok, oh ya Pak cuma mau mengingatkan, bapak ada pertemuan dengan Ibu-Ibu PKK setengah jam lagi"

Abi menepuk dahinya, dia sampai lupa jadwalnya hari ini hanya karena memikirkan Mahi, padahal pertemuan kali ini cukup penting karena akan membahas rencana kerja dan anggaran.

🍩

Apa yang dibayangkan Abi memang benar, Mahi dan Bagas asyik berbincang sambil sesekali Mahi tetap melayani pelanggannya.

"Apa Kak Bagas akan menetap disini?" Tanya Mahi setelah mereka lama berbincang tentang kehidupan masing-masing selama tidak bertemu.

"Tentu saja, sudah lama aku merantau, kurasa waktunya pulang biar bisa dekat dengan keluarga"

"Baguslah, Bu RT pasti senang, Kakak-kan adik satu-satunya, apa Kakak sudah tinggal di rumah baru Kakak?"

"Belum, masih ada beberapa yang perlu di benahi, sementara numpang di rumah Kak Rahmi dulu, oh ya bagaimana Ruko ini apa ada kendala selama kamu tinggal disini?"

Langsing is My Dream (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang