Part 2

854 68 0
                                        

Happy reading, guys..
Enjoy, yah.



Kringg..

Bel istirahat pun berbunyi. Belum lima menit berlalu, kelas kini mulai kosong. Karena, hampir semua siswa/siswi pergi keluar kelas. Ada yang menyerbu kantin, bermain bola dilapangan, bahkan ada yang hanya duduk-duduk santai didepan kelas seraya mengobrol.

Zee masih duduk ditempatnya. Gadis itu tengah merapihkan buku-bukunya kedalam ransel miliknya.

"Guys? Ke kantin, yuk? Udah laper banget nih gue." ajak Oniel yang juga belum meninggalkan kelasnya.

"Iya, bener. Gara-gara tugas dari bu Millie. Otak gue jadi kekuras." timpal Olla menyalahkan bu Millie.

"Yuk." Christy menyetujui.

"Zee? Ke kantin, yuk?" ajak Christy kemudian, seraya menatap Zee yang masih duduk ditempatnya.

Zee pun mengangguk menyetujui ajakan kawan barunya itu.

"Wait-wait. Tunggu dulu, dong." pekik Bima menahan keempat gadis itu pergi.

"Heh, Cogil? Mau ngapain lagi, lo?" tanya Olla tak santai.

"Cogil?" gumam Bima berfikir sejenak.

"Cckk.. Cowo gila." Olla kembali mengumpat.

"Enak aja. Elo, yang gila! Dasar, cegil!" umpat Bima membalas.

"Elo! Mau ngapain lagi, lo?" tanya Olla sekali lagi, masih dengan suara naiknya.

"Ssstt.. Gue gak ada urusan sama lo. Lo, diem." titah Bima kemudian.

"Anjing." gumam Olla mengumpat.

"La.." Christy memperingati.

Ditatap seperti itu oleh Christy, Olla pun terdiam.

Bima menoleh kearah gadis cantik yang baru saja menjadi kawan satu kelasnya itu.

"Hai! Gue, Bima. Cowo paling keren dikelas ini." sapa Bima dengan sangat percaya dirinya seraya mengulurkan tangannya. Senyuman, tak lepas dari wajah lelaki itu.

Zee, gadis yang dimaksud, hanya menatap tangan Bima yang terulur dihadapannya. Wajahnya terlihat acuh.

Dengan cepat, Olla langsung menepis tangan Bima tersebut.

"Cckk.. Kagak usah didengerin cowo modelan kayak begini. Yuk, Zee? Kita ke kantin." umpat Olla yang kemudian mengajak Zee keluar dari kelas tersebut.

"Anjir.. Ner bener yah, tuh anak." gerutu Bima kala itu.

"Makanya, jangan kebanyakan makan cabe. Jadi, kepedean kan." celetuk Oniel seraya menepuk pelan pundak Bima.

"Itu, kepedesan. Elu, juga sama aja." timpal Bima mengumpat.

Namun, Oniel tidak menyahuti ocehan Bima. Gadis itu, sudah berlalu dan menyusul sahabat-sahabatnya.

Keempat gadis itu pun terus berjalan meninggalkan kelas mereka menuju kantin.

🕊

• ILUSTRASI KANTIN SMA BHAKTI BANGSA

• ILUSTRASI KANTIN SMA BHAKTI BANGSA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
CINTA TAK SEARAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang