Liam pikir, ini adalah hari keberuntungannya, sebab setelah berhasil menemukan Hera lagi, kini ia akan memiliki Hera seutuhnya. Liam yakin kalau Hera hanya sedikit sakit, jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Liam membutuhkan inspirasi untuk adegan romantis dan panas dalam novelnya dan berhubungan Hera pasti akan memberinya inspirasi itu.
Saat ini, kemeja Hera telah terbuka sepenuhnya, memperlihatkan pakaian dalam berwarna hitam yang dia gunakan. Dada Hera tidak sebesar dada wanita dalam situs video panas yang sering Liam tonton, tapi milik Hera sangat bisa menggodanya melebihi milik siapa pun.
Liam ikut melepas bajunya, membuangnya ke lantai dan setelahnya ia naik ke atas tubuh Hera. Liam nyaris tidak tahan lagi sekarang, jadi ia ingin langsung mengeluarkan dada Hera dari kain yang membungkus keindahan itu. Namun, ada suara yang tiba-tiba mengusik kesenangan Liam, yaitu seseorang yang berulang kali mengetuk pintu rumahnya. Liam mencoba mengabaikannya, tapi ketukan itu semakin keras bahkan berubah menjadi gedoran yang terasa semakin mengganggu.
"Siapa orang sialan yang berani mengusik kesenanganku?" Liam begitu marah saat ini. Pria ini turun dari ranjang dan pergi membuka pintu tanpa memakai bajunya.
Begitu pintu terbuka, Liam dibuat terkejut oleh kehadiran seorang pria yang pernah mengusirnya dari sebuah rumah hiburan, pria yang pernah menyeret Hera, dan pria yang begitu sulit digali informasinya. Kini, pria itu muncul di depannya dengan dua pengawal yang berdiri di belakangnya. Pertanyaannya adalah kenapa dia datang? Apa dia tahu kalau Hera ada di sini?
Di tengah kebingungannya, Max tiba-tiba mengingat tentang Liam, pria yang sepertinya tergila-gila pada Hera. Max sudah menyelidiki pria itu, jadi bisa dikatakan cukup tahu tentang dirinya, termasuk tempat rahasianya. Max akan mencari Hera dengan segala kemungkinan yang ada, jadi ia mendatangi Liam. Melihat Liam tanpa baju seperti ini membuat Max merasakan ada sesuatu di rumah ini.
"Max, pemilik tempat hiburan yang begitu tersohor, tapi memiliki pelayan yang begitu buruk. Ada perlu apa sampai kau datang ke sini? Kau bahkan sangat tidak sopan," ucap Liam.
"Aku pikir, kita perlu membicarakan masalah sebelumnya. Hera sudah tersedia dan bisa kau pesan sekarang juga. Apa kau masih menginginkannya? Aku akan memberimu diskon sebagai bentuk permintaan maafku." Max rasa, ia perlu sedikit memancing Liam.
Liam tidak mengerti kenapa Max tiba-tiba datang hanya untuk mengatakan hal itu padanya. Sebelumnya, Max begitu pelit terhadap Hera, lalu kenapa sekarang dia menawarkan Hera padanya? Hera bahkan tidak tersedia dalam jajaran wanita penghibur di sana.
"Tidak perlu, aku tidak menginginkannya lagi. Apa kau bisa pergi sekarang?"
Max tersenyum tipis karena ia tahu tidak mungkin pria yang begitu terobsesi pada Hera, kini tiba-tiba tidak menginginkannya. Hanya ada satu kemungkinan hal itu bisa terjadi, yaitu dia sudah mendapatkan Hera. Max menjadi semakin yakin dengan hal itu jika melihat bagaimana gerak tubuh Liam yang selalu berusaha menghalangi pintu masuk.
"Kau sudah mendapatkannya, kan?" sorot mata Max seketika berubah saat mengatakan hal itu pada Liam.
"Aku tidak mengerti apa yang kau bicarakan. Kau sudah mengganggu kenyamanan orang lain, jadi cepatlah pergi." Liam ingin menutup pintu, tapi Max menahan dengan segala kekuatannya.
Max bahkan bisa mendorong pintu hingga kembali terbuka lebar, kemudian ia masuk sembari mendorong Liam dengan keras sampai membuatnya jatuh tersungkur. Liam yang kesal kini berdiri dan ingin memberikan pelajaran pada Max, tapi kedua anak buah Max dengan cepat menahannya.
Max menggeledah rumah rahasia Liam, sampai akhirnya ia melihat Hera yang terbaring di ranjang dalam keadaan tidak sadarkan diri bahkan kemejanya terbuka dengan begitu lebar. Max dengan cepat mendekati Hera, lalu mengancingkan kemejanya dengan asal karena yang terpenting adalah badan Hera tertutupi. Entah apa yang terjadi pada Hera, tapi jelas bahwa semua ini ada campur tangan Liam. Max bersumpah tidak akan melepaskan pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Jaminan Tuan Max [21+]
RomanceHera kira, hidupnya telah cukup buruk selama ini, tapi ia salah karena masalah yang lebih besar telah datang untuk memperburuk hidupnya. Ibunya berutang pada seorang lintah darat bernama Max dan ketika utang itu tidak bisa dibayar tepat waktu, maka...